![[Puisi] Doa di Pagi Hari](https://assets-a2.kompasiana.com/items/album/2024/10/10/whatsapp-image-2024-10-10-at-16-37-36-6707a0f4c925c41689091c82.jpeg?t=t&v=100&x=100&info=meta_related)
Bagaimana tidak, Napoli berhasil menambah tiga gol lagi pada jalannya babak kedua melalui gol Giacomo Raspadori (47'), Khvicha Kvaratskhelia (63'), dan Giovanni Simeone (81'). Tiga gol itu sekaligus membuat Napoli menang besar 6-1 dalam laga ini.
3. Ajax Amsterdam menerima satu kartu merahÂ
Satu kartu merah menjadi salah satu penyebab Ajax Amsterdam kalah besar dalam laga menghadapi Napoli. Mereka tampak tidak mampu menghadapi performa agresif tim tamu dengan membuat banyak pelanggaran.
Terbukti, ada lima kartu kuning dalam laga ini yang dikeluarkan wasit untuk Ajax. Ada 4 di antaranya kartu kuning dan 1 kartu merah untuk tuan rumah.
Dusan Tadic merupakan pemain Ajax yang diganjar kartu merah oleh wasit pemimpin jalannya laga. Pastinya, bermain dengan sepuluh orang membuat Ajax tampil jauh di luar performa terbaik mereka.
4. Napoli bermain lebih dominan
Dalam laga Ajax Amsterdam versus Napoli, tampak tim tamu bermain jauh lebih dominan. Itu dapat dibuktikan bahwa mereka unggul dalam catatan statistik jumlah penguasaan bola, akurasi umpan, dan umpan sukses atas tuan rumah.
Dalam statistik jumlah penguasaan bola, Napoli unggul dengan catatan 54 persen berbanding 46 persen milik Ajax. Mereka juga unggul dalam statistik jumlah akurasi umpan sebesar 84 persen berbanding 76 persen dari tuan rumah.
Selain itu, Napoli juga unggul jauh dalam statistik jumlah umpan sukses sebesar 419 umpan sukses berbanding 288 umpan sukses milik Ajax. Tak heran jika melihat catatan statistik itu Napoli dapat meraih kemenangan besar di markas Ajax.
5. Lini serang Napoli jauh lebih agresif
