Kita semua pasti sudah tahu bahwa dua tahun terakhir ini Indonesia atau bahkan dapat dikatakan hampir seluruh negara yang ada di dunia ini saat itu sedang mengalami masa-masa terberat dan masa-masa yang sungguh mengkhawatirkan bagi semua manusia di muka bumi ini.Â
Kecemasan, kekhawatiran, dan ketakutan telah tercampur menjadi satu dalam diri manusia di kala itu karena ketakutannya akan terserang virus tersebut dirasakan oleh semua orang yang ada di negara mana pun, salah satunya di Indonesia. Masa-masa yang dimaksud itu adalah masa di mana kita sedang gencar menghadapi virus berbahaya dan menakutkan yang bernama Virus Covid-19 atau Virus Corona.
Virus Covid-19 yang telah menyerang negara-negara tersebut telah memakan banyak korban. Sehingga, kebijakan-kebijakan dibuat oleh masing-masing negara untuk menyelamatkan rakyatnya. Kebijakan dari pemerintah dalam membatasi mobilitas masyarakat dimulai dengan istilah PSBBÂ
hingga PPKM dilakukan demi mencegah penularan dan juga mengatasi pembengkakan jumlah korban dari virus Covid-19 ini. Dengan pembatasan sosial tersebut, kehidupan masyarakat mulai berubah. Semua aspek berdampak akibat virus Covid-19 iniÂ
dan juga kebijakan-kebijakan yang telah dibuat pemerintah. Mulai dari aspek pendidikan, ekonomi, wisata, dan lainnya ikut terseret oleh dampak karena adanya virus ini. Dari aspek pendidikan, siswa di sekolahkan di rumahnya atau disebut dengan pembelajaran daring (dalam jaringan). Ekonomi pun ikut berdampak seperti pekerja-pekerja yang di rumahkan atau disebut juga dengan PHK. Dan wisata pun begitu juga ikut berdampak, wisata sepi pengunjung. Â
Namun, kini perlahan keadaan di Indonesia sudah mulai membaik. Seperti keadaan yang diinginkan masyarakat Indonesia. Di mana keadaan yang seperti sedia kala sebelum adanya virus Covid-19 ini, keadaan menjadi kembali lebih hidup dan kegiatan-kegiatan kembali dilakukan semestinya.Â
Dapat dilihat dan dirasakan perubahan-perubahan yang terjadi saat ini. Dari aspek pendidikan, sekolah-sekolah sudah banyak yang memperbolehkan pembelajaran dilaksanakan dengan sistem tatap muka. Dari aspek ekonomi, banyak pedagang-pedagangÂ
yang mulai bangkit lagi dengan jualannya. Dari aspek wisata pun begitu, bangkit dengan ditandai banyaknya wisata-wisata, tidak adanya pembatasan-pembatasan pengunjung, dan segala kegiatan atau pertunjukkan diadakan di tempat wisata-wisata.Â
Dari aspek wisata tersebut dilihat kebangkitannya dari virus Covid-19 ini dapat dilihat dan dirasakan jika anda mengunjungi wisata-wisata yang ada di daerah-daerah Indonesia, seperti halnya dengan wisata Taman Bendungan Kamijoro.
Taman Bendungan Kamijoro ini merupakan taman yang berada di daerah Dusun Kaliwiru, Desa Tuksono, Kecamatan Sentolo, Kulon Progo. Atau dapat dikatakan letak dari Taman Bendungan Kamijoro ini berada di sebelah Barat dari jembatan yang menghubungkan Kabupaten Bantul dengan Kulon Progo ini.Â
Jadi, untuk mengunjungi Taman Bendungan Kamijoro ini, pengunjung dapat melewati Bendungan Kamijoro yang juga dapat digunakan wisatawan untuk berekreasi hanya sekedar berswafoto di jembatan tersebut. Jika pengunjung hanyaÂ
menikmati atau berswafoto di jembatan tersebut, maka tidak dikenakan biaya sepersenpun. Begitupun jika anda ingin menikmati dan mengunjungi Taman Bendungan Kamijoro. Tidak ada tiket atau biaya masuk ke Taman Bendungan Kamijoro,Â
melainkan anda dikenai biaya parkirnya saja. Jika hari-hari biasanya, anda akan dikenai biaya Rp 2.000,00 saja untuk motor, tetapi pada saat saya mengunjungi tempat itu, pengunjung dikenai biaya parkir Rp 5.000,00 untuk motor. Dengan banyaknya pengunjung, hal tersebut dapat menghidupkan kembali kehidupan atau pekerjaan masyarakat di sekitar sana.
Bangkitnya wisata Taman Bendungan Kamijoro dari pandemi virus Covid-19 ini juga dapat dilihat bahwa mulai banyaknya wisatawan yang mengunjunginya. Walaupun saat masih merebaknya wabah virus Covid-19 wisatawan tetap mengunjungi taman ini, tetapi jika dibandingkan denganÂ
setelah virus Covid-19 dirasa sudah biasa oleh masyarakat, hal tersebut cukup jauh perbandingan jumlah wisatawannya. Saat masih merebaknya virus Covid-19, pengunjung hanya sekedar mampir untuk berswafoto di taman tersebut.Â
Padahal, sebelum adanya pandemi Covid-19 atau merajalelanya virus Covid-19, tempat ini menjadi magnet tersendiri bagi desa ini karena banyaknya pengunjung yang datang walaupun untuk jalan-jalan sore, menikmati udara di pagi hari, atau bermain dengan keluarganya.
Namun, saat ini, pengunjung dapat dikatakan bahwa jumlahnya lebih banyak. Hal tersebut seperti yang dikatakan oleh salah satu petugas parkir di sana, ia mengungkapkan bahwa jumlah pengunjung lebih banyak dibandingkan dengan saat virus Covid-19 masih merajalela.Â
"Ya, bisa dibilang kalau banyakan sekarang ketimbang waktu dulu. Dulu hanya beberapa pengunjung saja, tapi sekarang kan, mbaknya juga bisa buktiin sendiri to, banyak orang yang datang. Ada yang liat jathilan apa liat pasar malam".
Saat saya berkunjung waktu itu, memang sedang ada pertunjukkan kesenian jathilan dan juga pasar malam. Sehingga banyaknya pengunjung salah satunya disebabkan karena pengunjung dapat melihat kesenian jathilan yang ditampilkan dan bersenang-senang dengan permainan yang adaÂ
di pasar malam yang diadakan di taman itu. Dengan banyaknya pengunjung tersebut, banyak juga pedagang yang menjualkan dagangannya di sekitar taman itu dan juga di lokasi yang digunakan untuk pasar malam di Taman Bendungan Kamijoro.Â
Sehingga, dengan begitu, pedagang-pedagang tersebut juga mulai bangkit setelah sepinya pengunjung di Taman Bendungan Kamijoro tersebut. Hal tersebutlah yang juga mendukung pernyataan bahwa Taman Bendungan Kamijoro ini mulai bangkit dari masa-masa merajalelanya virus Covid-19.
Jika kalian ada yang mau mengunjungi tempat ini, ini merupakan rekomendasi tempat wisata yang ada di daerah Kulon Progo. Walaupun sederhana, tetapi anda bisa juga menikmati pemandangan bendungan dan juga berswafoto di jembatan bendungan atau di taman tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI