Mohon tunggu...
Rizki Mubarok
Rizki Mubarok Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa

Seorang Melankolis Muda yang Gemar Bertualang dalam Sakralitas Peradaban Semu

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Mengenal Konsep Holy Trinity di dalam Sepakbola Modern

30 Juni 2023   01:44 Diperbarui: 30 Juni 2023   02:27 473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen Pribadi Penulis

Sepakbola menjadi salah satu cabang olahraga yang paling populer dibandingkan dengan olahraga lainnya.  Hal ini menjadikan sepakbola diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari anak kecil, remaja, orang dewasa bahkan lansia. Biasanya, ketika mencintai sepakbola, seseorang memiliki kecintaan dan kebanggaan terhadap suatu klub. 

Kebanggaan terhadap klub tersebut itu lah yang menjadi salah satu faktor populernya cabang olahraga satu ini. Orang yang mencintai klub itu kemudian disebut sebagai supporter.Supporter menjadi bagian penting dari dunia sepakbola. Sebuah klub pasti membutuhkan dukungan untuk bisa menang dalam pertandingan. Supporter menyalurkan energi semangatnya supaya klub tersebut bisa optimis meraih 3 point dalam sebuah pertandingan. Apabila kalah, supporter juga tetap berdiri di selebah klub tersebut untuk memberikan dukungan supaya bisa bangkit kembali.

Nah, supporter dan klub menjadi elemen yang memiliki keterkaitan di dalam sepakbola. Sebuah klub membutuhkan supporter untuk memberikan dukungan penuh terhadap klub, Supporter juga butuh klub untuk menyalurkan cinta nya terhadap sepakbola. Akhirnya, kedua elemen tersebut saling membutuhkan satu sama lain.

Perlu diketahui, ada satu elemen penting lagi yang kerap dilupakan didalam sepakbola yang menjadi salah satu kunci dari kemajuan sebuah klub yaitu Manajemen.

Bill Shankly kemudian mengatakan bahwa, didalam sepakbola terdapat tiga komponen tak terpisahkan dan memiliki hubungan diantara ketiganya, yaitu: Manager (Pelatih), Klub, dan Supporter. Konsep tersebut kemudian dinamakan dengan Holy Trinity of Football. Akan tetapi, seiring dengan perkembangan zaman, sepakbola pun mengalami banyak perubahan yang membuat sepakbola bertransformasi menjadi lebih modern. Oleh karena itu, muncullah istilah Modern Football atau Sepakbola Modern.  

Albert S. Dragten kemudian mengatakan bahwa konsep Holy Trinity of Football yang di kemukakan oleh Bill Shankly juga mengalami perubahan menjadi Holy Trinity of Modern Football yang terdiri dari Directors (Manajemen), Klub dan Supporter.

Jika dahulu manajemen mengurusi hal yang bersifat administratif dan keuangan klub saja, maka dalam sepakbola modern, manajemen berperan penting dalam mengelola sebuah klub secara menyeluruh. Selain itu, manager atau pelatih masuk ke dalam komponen klub itu sendiri.

Maka yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan tim yang baik adalah ke harmonisasian diantara ketiga elemen tersebut. Manajemen tidak bisa memutuskan secara sepihak dalam mengelola tim. Meskipun kekuasaan formal ada di manajemen, akan tetapi supporter punya pengaruh dalam kemajuan sebuah tim. Supporter juga berhak untuk memberikan kritikan terhadap manajemen, supaya manajemen dapat melakukan perbaikan-perbaikan demi sebuah tim tersebut. 

Oleh karena itu, dalam mengelola sebuah tim, ketiga elemen tersebut harus berjalan secara beriringan. Supporter membangun kedekatan emosional dengan klub dan manajemen, manajemen pun memberikan kepercayaan terhadap para pelatih dan membangun kepercayaan terhadap para supporter. Salah satunya dengan memberikan hak para supporter untuk mendukung secara langsung

Harmonisasi ini menjadi kunci yang harus dimiliki oleh ketiga elemen tersebut. Meskipun supporter juga berhak memberikan kritik, akan tetapi supporter harus saling membangun kepercayaan dengan manajemen. Apabila manajemen tersebut salah, supporter berhak untuk mengkritisinya dan aspirasinya tersebut harus di dengar oleh Manajemen. Begitupun sebaliknya.

Akan tetapi, jika saya melihat situasi sepakbola saat ini, khususnya di Indonesia. Manajemen lebih suka mementingkan kepentingan komersialisasi sebuah klub dibandingkan memperhatikan para supporter nya. Alhasil, banyak supporter yang kecewa dan marah terhadap kinerja manajemen. Bentuk aspirasi ini lah yang seharusnya di dengar dan di rembukan oleh ketiga komponen tersebut, sehingga membangun sinergitas dalam mengelola sebuah tim. Sebab, kemenangan sebuah tim dibangun atas usaha para pelatih dan pemain, serta dukungan penuh para Sepakbola menjadi salah satu cabang olahraga yang paling populer dibandingkan dengan olahraga lainnya.

 “Football without Supporters is Nothing. So, treat Supporter as Management wants to be respected

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun