Perkembangan teknologi informasi pada abad ke-21 ini memberikan banyak kemudahan bagi para penggunanya. Kemudahan teknologi informasi ini tentunya adalah salah satu dampak dari globalisasi.Â
Dengan mudahnya akses teknologi informasi banyak orang yang dengan mudah mendapat informasi baik dari skala nasional sampai internasional. Banyaknya informasi yang didapat baik dari nasional dan internasional tentunya dapat menambah wawasan kita dalam berpikir. Selain itu, kemudahan mengakses informasi dapat menimbulkan efek yang negatif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Dampak negatif ini dapat berasal dari nasional maupun internasional. Dampak negatif skala nasional dari kemudahan teknologi informasi ini dapat kita rasakan, seperti penyebaran berita hoax, cyber bullying, rasisme, dan lainnya.Â
Sedangkan kemudahan ini apabila dilihat dari skala internasional dampaknya, seperti timbulnya westernisasi, hedonisme, konsumtif, individualisme, dan lainnya. Pada sekarang ini dampak dari budaya luar sudah mulai terasa di Indonesia dimana banyak orang sudah mulai mengikuti gaya hidup western.Â
Kita sebagai mahasiswa tentunya dapat membendung dampak-dampak negatif dari perkembangan teknologi informasi pada saat sekarang ini. Cara mengimplementasikannya dengan menerapkan ilmu-ilmu kewarganegaraan baik yang didapat dari sekolah maupun perguruan tinggi.
Pertama, menanamkan rasa nasionalisme dikalangan generasi muda. Dengan jiwa nasionalis yang terpupuk sejak dini tentunya kita dapat membendung dampak-dampak negatif baik yang datang dari nasional ataupun internasional. Jiwa nasionalisme dapat muncul apabila kita mencari hal tersebut. Jiwa nasionalisme dapat dicari dengan merasakan perjuangan pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kedua, bangga akan karya bangsa Indonesia. Rasa bangga akan produk karya anak bangsa menandakan bahwa kita cinta akan kearifan lokal dari produk buatan bangsa Indonesia. Sebagai dukungan akan karya anak bangsa tentunya kita dapat membeli produk lokal karya anak bangsa demi kelangsungan dan keberlanjutan karyanya.
Ketiga, sadar bahwa pada saat ini kebudayaan Indonesia sudah memudar. Sebagai generasi penerus bangsa kita harus dapat menjaga kebudayaan asli Indonesia yang kini sudah mulai tergerus oleh zaman. Banyak kebudayaan dan kebiasaan yang sudah memudar di era sekarang ini, contohnya dalam hal tata krama. Sekarang orang banyak kehilangan tata krama dalam dirinya padahal hal ini merupakan budaya dari bangsa Indonesia itu sendiri.
Sebagai generasi penerus dan agen perubahan sudah sepatutnya kita menjaga kebudayaan asli Indonesia. Zaman boleh semakin canggih akan tetapi identitas bangsa harus tetap kita jaga.Â
Kemajuan teknologi pada saat ini dapat kita manfaatkan sebagai sarana untuk tetap memberi eksistensi kepada budaya Indonesia. Kita dapat menyebar dan memperkenalkan tentang budaya asli Indonesia kepada seluruh masyarakat Indonesia maupun dunia bahwa Indonesia memiliki budaya yang menjadi ciri khasnya.Â
Untuk media penyebarannya kita dapat menggunakan bermacam media sosial yang tersedia, seperti Facebook, Instagram, Twitter, Whatsapp, dan lain sebagainya. Mari kita jaga budaya bangsa Indonesia agar tidak tergerus oleh zaman yang kini semakin pesat perkembangannya.