Halo, saya Fuji. Saya mau kasih sedikit asupan perihal kalimat tag (penanda) dan kalimat baru setelah kalimat langsung. Yak, saya sadar sih kalau mungkin sudah banyak yang bahas dan sudah tahu perihal materi ini. Namun, di lapangan masih banyak yang sepertinya bingung jadi suka ada tanda baca dan huruf kecil yang ‘nyasar’.
Kalimat penanda (dialog tag) merupakan ekspresi atau ungkapan yang mengikuti dialog supaya lebih hidup. Kalimat baru (dialog aksi) adalah dialog yang dilanjutkan dengan adegan aksi yang bertujuan untuk memudahkan gambaran imajinasi kepada pembaca.
Macam-Macam Dialog Tag
Apa saja jenis atau macam dialog tag? Ada 5 jenis yang bisa kalian terapkan dan berikut ini daftar kata-kata yang bisa digunakan.
1. Netral
Dialog tag netral adalah yang digunakan untuk diri sendiri dna sifatnya netral (tidak membawa emosi).
•ujar
•salam
•celetuk
•ucap
•desak
•kata
•pamit
•harap
•pesan
•cetus
•tutur
•papar
•ungkap
•tandas
•tanya
•tegur
•sapa
•ajak
•panggil
•pungkas
•tegas
•ajak
•pinta
•tunjuk
•beber
•seloroh
•cakap
•lontar
•akunya
2. Netral Sebagai Respon
Dialog Tag Netral sebagai respon adalah dialog tag yang digunakan untuk merespon dari kejadian yang ada. Misalkan seperti berikut.
•tawar
•tolak
•putus
•protes
•urai
•saran
•berondong
•timpal
•kekeh
•kelit
•deham
•sambut
•sahut
•lanjut
•jawab
•sanggah
•imbuh
•terang
•balas
•tukas
•potong
•kilah
•usul
•tangkas
•tambah
•sambung
•jelas
•sela
•sosor
3. Dialog Tag Emosi
Dialog tag yang memberikan respon emosional kepada hal-hal yang terjadi di sekitar. Emosi ini biasanya lebih kepada ke geregetan atau marah.
•sindir
•hina
•gerutu
•sungut
•rengek
•tekad
•resah
•cemooh
•ejek
•kelakar
•canda
•cela
•ledek
•gerundel
•puji
•keluh
•adu
•perintah
•cibir
•tuntut
•decit
•cicit
4. Dialog Tag Nada Rendah
•ringis
•hembus
•goda
•rajuk
•desah
•rintih
•desis
•sesal
•ulang
•bisik
•gumam
•decak
•racau
•batin
•lirih
5. Dialog Tag Nada Tinggi
•berang
•marah
•pekik
•jerit
•hardik
•murka
•dengus
•ketus
•geram
•usir
•bentak
•tekan
•sembur
•seru
•teriak
•tuduh
•tampik
•tantang
•sergah
•erang
•serang
•cecar
•raung
Jadi, jika dialog diikuti dengan kalimat tag, maka di akhir dialog menggunakan tanda koma dan diikuti dengan huruf kecil.
Contoh:
-"Apakah kau mendengar suara itu?" tanya Sarah dengan suara bergetar.
-"Tak akan kubiarkan kau melukainya!" pekik Rio seraya melepaskan bogem mentah ke pipi pemuda itu.
-"Seandainya aku bisa pergi ke pesta itu, mungkin aku akan menemukan pangeranku di sana," ucap Cinderella lirih.
Namun, misal diikuti oleh kalimat baru, diakhiri dengan titik dan untuk awal kalimat menggunakan kapital.
Contoh:
-"Apakah kau juga mendengar suara itu?" Gemetar hebat tangan Sarah berusaha menutup telinganya rapat-rapat.
-"Tak akan kubiarkan kau melukainya!" Bogem mentah dilepaskan Rio ke pipi pemuda itu.
-"Seandainya aku bisa pergi ke pesta itu, mungkin aku akan menemukan pangeranku di sana." Gadis berambut pirang itu tampak bersedih.
Yah, beginu (begini-begitu). Jadi, Â kalau sudah pakai tanda tanya, tidak usah dikasih koma lagi. Saya sering menemukan yang begini: "Apakah kau mau ikut denganku?," tanya Rangga. Hal itu merupakan pemborosan tanda baca.
Bagaimana? Mudah, bukan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H