Mohon tunggu...
rizki firmansyah
rizki firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Analis

Seni, Filsafat, Sains

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bingkai Penderitaan Menjadi Budak Moral

22 September 2024   16:40 Diperbarui: 22 September 2024   17:02 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku menunduk, pada tanah aku berserah,

Di antara bayang-bayang, aku bernafas lemah.

Tak ada keangkuhan yang kupegang erat,

Hanya sunyi, di mana kehendak terikat.


Kekuatan mereka adalah dosa yang nyata,

Kelemahan ini kujalani dengan sukacita.

Di bawah derita, aku temukan jalan,

Dalam air mata, ada damai yang tak tertawan.


Pengampunan kuberi, meski luka menganga,

Bagi yang menyakiti, tak ada dendam tersisa.

Aku tak berjuang melawan badai besar,

Melainkan menari lembut dalam angin yang pudar.


Penderitaan adalah mahkota yang kugenggam,

Membawaku dekat pada kebenaran yang diam.

Tak perlu kuangkat tangan untuk membalas,

Karna dalam tunduk, kudapati harap tak terbatas.


Oh, biarlah dunia mereka penuh gairah dan perang,

Aku di sini, dalam ketenangan yang tenang.

Biarlah mereka memuja kekuatan dan kuasa,

Aku temukan surga dalam kerendahan yang fana

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun