Mohon tunggu...
RIZKI FEBY WULANDARI
RIZKI FEBY WULANDARI Mohon Tunggu... Editor - Mencoba menyelaraskan kata dan laku.

Menorehkan segala ambisi dan luka di atas tinta, bukan bermaksud apa-apa. Hanya saja terdapat kelegaan di sana. Pelajaran yang tercatat tidak akan musnah meski waktu menggerusnya.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Penyelesaian Cinta Bertepuk Sebelah Tangan

21 Oktober 2022   04:12 Diperbarui: 21 Oktober 2022   04:16 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Love. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Prostooleh

Kurasa tak ada satupun manusia yang berniat menghadirkan cinta yang akhirnya bertepuk sebelah tangan. Bukankah begitu, kawan? Tidak menafikan, namun nyatanya realita yang tersaji berkata demikian.

Cinta yang penuh ketulusan dan tidak mengharap balasan sedikitpun ialah ibunda seorang.Ia dikaruniai duplikat hati dari malaikat.

Meskipun begitu, tetap saja akan sakit hati jika si anak malah tidak tahu diri melupakannya. Dilindungilah ia dengan jaminan betapa besarnya azab durhaka terhadap orang tua, terutama ibunda.

Memang ini bukan ingin membandingkan besarnya cinta orang tua dengan manusia lainnya. Bukan pula ingin disandingkan atau bagaimana. 

Jelas berbeda, hanya saja dalam diskursus yang tertulis di sini ialah hati ibu yang tulus mencintai tanpa balas. Ia tetap diberi rasa untuk terluka jika tidak berbalas demikian.

Berawal dari salah tangkap atas segala perlakuan baik lawan jenis. Perlakuan yang menyeret merasakan indahnya perhatian, kebaikan, dan ketulusan. Rasa kagum menjadi cinta. 

Ditambah pula sikap dingin seseorang menjadi nilai tambah tersendiri yang membuatnya lebih mempesona. Hingga sedikit perhatian darinya membuat lawan jenisnya merasa teristimewakan.

Perasaan cinta yang tak lazim ini sangat mengganggu. Tapi, apalah arti cinta bertepuk sebelah tangan, sedangkan logika lumpuh saat cinta menyerang.

Teruntuk para pelajar dan mahasiswa, jika ingin masa depan mu tidak berantakan. Saya sarankan jangan libatkan percintaan di masa studimu.

Kegagalan atau kesalahan kita hari ini bukan menjadi deklarasi diri kita tiada arti. Pun, begitulah yang orang bijak katakan. Sama halnya dengan."Hari buruk yang terjadi hari ini bukan menjadi tolak ukur masa depan mu hancur.

Tulisan ini bukan tips bagaimana mendapatkan hati si doi yang bertepuk sebelah tangan. Karena di sini kita sepakat, bahwasanya percintaan selama studi hanya menjerumuskan pada kehancuran. Tujuan dari penulis menuliskan tips ini agar pembaca keluar dari zona ketol*lan yang penyebab utamanya logika lumpuh.

Nahas jika percintaan yang mengganggu kefokusan ini dirasakan di ujung perkuliahan. Saat semua fokus pada dunia perskripsian. Kamu malah gagal move on dan berlarut pada kesedihan.

Memasuki semester akhir yang waktu agak senggang hanya mengurus perskripsian terkadang membuat para mahasiswa terlena. Tulisan kali ini lebih tepatnya adalah tips bagaimana caranya untuk melupakan seseorang karena cinta bertepuk sebelah tangan atau bisa juga untuk melupakan mantan.

Entah si doi sudah memiliki pasangan atau masih jomblo tapi jika bukan kamu yang menjadi inceran, apa daya diri ini, ya gais ya.

Di sini bukan ingin menyarankan padamu untuk memblokir, menghindar, atau menghabiskan tenaga untuk menghentikan kebiasaan mu stalking mas doi. Sewaktu sadar memang strategi kuno itu berjalan lancar. Namun, saat khilaf ya meskipun sudah diblokir dibuka lagi, stalking pakai fake account dan lain sebagainya.

Yaps tips yang ingin penulis sampaikan bagaimana cara untuk move on secara sempurna dan anti gagal yaitu dengan "confess". 

Confess, definisi yang akhir-akhir ini beredar di sekitar kita yang dalam arti lazimnya yaitu mengakui. Dalam konteks ini yaitu mengakui atau bisa dibilang menyatakan perasaan pada seseorang.

Namun, dalam definisi luas yang penulis mengartikan Confess adalah mengakui kegagalan, kelemahan, dan kekurangan serta kendala yang melanda. Hingga saat kita mengakui, kita telah menerima dengan ikhlas apa yang terjadi dalam diri saat ini.

Kita sudah paham akan segala hal yang kita rasakan dan yang telah kita lakukan. Dan ini jalan terakhir untuk mengakhiri. Entah apapun respon si doi jangan kaget, karena keputusannya yang di luar kendali kita. Di sini ada beberapa gambaran yang ingin penulis paparkan.

Confess yang penulis sarankan berlaku untuk laki dan perempuan yang dilanda kebingungan menghadapi perasaannya yang tidak kunjung menemui kepastian. Menanti hanya membuang waktu. Namun, melupakannya juga tak semudah menggoreng tahu. Jika dipikir ulang keduanya membuang waktu dan memecah kefokusan.

Saat ingin melupakan si doi, katakan padanya secara langsung empat mata.

"Aku mencintaimu, namun aku tahu kamu sedikitpun tak ada rasa yang sama terhadapku. Meskipun perasaan ini sepenuhnya ialah tanggungjawabku, tapi aku minta saran padamu, bagaimana cara melupakanmu"

Mengakui adalah cara penerimaan terhadap diri sendiri solusi terampuh. Kita telah berdamai terlebih dahulu dengan diri sendiri. Membiarkan orang lain tahu kelemahan diri adalah kekuatan luar biasa yang kita miliki.

Dengan begitu segala hal yang akan terjadi di luar kendali tidak akan mengoyak harga diri. Oke, penulis paparkan kemungkinan yang akan terjadi;

Pertama, si doi akan membantumu untuk melupakannya. Saat hal ini terjadi jangan dijadikan alasan untuk terbawa perasaan lagi. Ingat ia hanya tulus ingin membantumu karena ia hanya ingin menolong orang dari kubangan kebodohan karena kasmaranmu yang kalau boleh jujur mengusik ketenangannya.

Kedua, ia akan bodoamat dan membiarkanmu berjuang sendirian untuk melupakannya. Jika hal ini terjadi. Ini menjadi alasan terkuat untukmu melupakannya karena ia tak peduli sama sekali dengan perasaanmu.

Lanjutan dari tulisan ini berisi tips untuk kemungkinan kedua yang si doi jika tidak ada niatan membantumu. Seharusnya hal ini sudah cukup membuat hatimu sakit dan kamu bisa melupakannya.

Tips kedua, setelah Confess dan namun kamu masih peduli dengan doi karena terbukti masih stalking, gampang berharap, cari kesempatan untuk berhubungan atau sekadar menyapanya. Cobalah untuk meminta si doi untuk mem'blokir' segala sosial media mu. Agak freak tapi demi ketenanganmu, tidak menjadi masalah besar, bukan?

Jika kamu yang memblokir sosial medianya, saat khilaf kamu pasti gatal untuk membukanya. Nah, untuk mengantisipasi hal itu terjadi, mintalah si doi untuk memblokir.

Setelah doi memblokir, penulis jamin ia enggak ada niatan lagi untuk membuka blokirnya. Kamu juga enggak bisa berkutik lagi dan stop pakai fake account hingga kamu berhasil melupakanya.

Memang cara di atas yang sedikit banyak berisiko. Namun ini cara terjitu untuk melupakan seseorang yang tidak mencintaimu.

Finally, lanjutkan kehidupanmu secara damai dan tanpa ada usikan dari pihak yang mengganggu kefokusanmu. Ganbatte! 

Bukan berarti saat si doi yang kamu cintai tidak mencintaimu balik, kamu tidak layak untuk dicintai. Bukan berarti kamu ditolak lalu kamu tidak ada harga diri. Jadikan ini perjalanan asmaramu ini, menjadi hal lucu di masa mendatang.

Ini hanya salah satu kisah klasik dari sebagian kisah tengik dalam dunia percintaan selama perkuliahan. Tentu akan asik saat dibicarakan di masa depan. Ditemani kuaci manis yang kita kupas kulitnya atau kadang kita isap karena rasa asin manisnya yang bikin ketagihan.

Semoga jodoh idaman yang mencintai kita segera menemukan takdirnya yaitu bahagia saling mencintai di antara kita hingga sampai ke surga-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun