Tangerang tidak perlu repot-repot mengurus visa dan paspor untuk pergi ke luar negeri jika ingin berfoto dengan latar belakang tujuh Keajaiban Dunia atau 'The Seven Wonders' seperti Patung Sphinx yang berada di Mesir, Menara Pisa di Italia, sampai San Fransisco Bridge yang ada di Amerika Serikat. Karena kini semua itu ada di Tangerang dalam bentuk miniatur. Semua replika tujuh Keajaiban Dunia tersebut tergabung di dalam World of Wonders (WoW).
Kini wargakeajaiban dunia yang dibuat semirip mungkin dengan aslinya, diantaranya Candi Borobudur (Indonesia), Menara Pisa (Italia), Patung Sphinx (Mesir), Colloseum (Italia), Istana Parthenon (Yunani), Tembok Besar Cina (Cina), dan San Fransisco Bridge (Amerika Serikat). Miniatur-miniatur tersebut biasanya menjadi spot foto favorit para pengunjung ketika sedang menghabiskan waktunya di WoW.
Tempat wisata yang terletak di kawasan Mardigras Jalan Citra Raya Boulevard Cikupa, Kabupaten Tangerang ini memiliki replika bangunan dari tujuhPengunjung asal Pandeglang, Arif (37) bersama dengan anaknya menyampaikan tujuan mereka mengunjungi WoW adalah untuk mengenalkan anak kepada dunia.
"Anak-anak butuh mengenal alam sekitar secara langsung, tidak hanya belajar di dalam kelas saja. Supaya imajinasi dan wawasannya berkembang," ujarnya saat diwawancarai di area miniatur candi Borobudur pada Selasa (13/12).
Anak-anak terlihat antusias dan bergembira ketika berkunjung ke WoW. Di sini anak-anak jadi bisa mengenal tujuh keajaiban dunia.
 "Meskipun hanya miniatur, anak-anak bisa belajar mengenal bentuk dari tujuh keajaiban yang ada di dunia," tambahnya.
Sesuai dengan tagline yang diusung oleh World of Wonders yaitu wahana pendidikan dan keluarga, selain menyajikan tujuh keajaiban dunia tidak ketinggalan WoW juga menyediakan beragam wahana permainan yang sayang untuk dilewatkan. Seperti wahana Taman Dongeng yang menyajikan cerita-cerita rakyat Indonesia, Kincir Jurassic yang berukuran raksasa, Outdoor Playground yang terdapat permainan seluncuran serta permainan Kereta Mainan yang berwarna-warni, Planetarium untuk mengenal susunan tata surya serta benda-benda antariksa, dan masih banyak lagi wahana-wahana yang cocok untuk dinikmati bersama keluarga dan anak-anak.
Dari banyaknya wahana yang tersedia di WoW tersebut pengunjung tidak hanya dibuat senang dengan keseruan dan adrenalin ketika bermain wahananya saja. Melainkan lebih dari itu, pengunjung juga bisa sambil memanjakan mata dengan melihat pemandangan dari miniatur tujuh keajaiban dunia dengan sudut pandang yang berbeda.
Seorang guru SD, Nunu (31) mengaku jika rasa penasarannya berhasil membawanya ke tempat wisata tersebut.
"Penasaran saja setelah tanya-tanya ke teman dan lihat di socmed ada sejumlah miniatur landmark dari berbagai negara di seluruh dunia, ternyata aslinya memang mirip kalau difoto," ujarnya saat ditemui di sekitar miniatur menara Pisa pada Selasa (13/12).
Selain itu Nunu (31) juga menyatakan bahwa WoW tempatnya masih terjangkau dan bisa menjadi sarana belajar untuk anak-anak.
 "Buat kami masih terjangkau tidak terlalu jauh, tempatnya tidak terlalu luas juga jadi mudah untuk mengawasi anak-anak bermain dan ada miniatur-miniatur keajaiban dunia untuk mereka belajar," tambahnya.
Untuk mendapatkan pengalaman berwisata edukasi sambil bermain wahana dan mengagumi indahnya tujuh keajaiban dunia tanpa harus ke luar negeri, pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar sehingga harus berpikir dua kali untuk membeli tiketnya. Pengunjung hanya perlu membayar sebesar Rp65.000 untuk satu orang di hari Senin sampai Kamis dan Rp75.000 untuk satu orang di hari Sabtu sampai Minggu. Sedangkan pada hari Jumat WoW tutup untuk sesi perawatan dan perbaikan wahana.
Dengan begitu membayar tiket masuk ke WoW maka sudah berarti pengunjung tidak perlu lagi merogoh kocek tambahan untuk menjajal semua wahana yang ada di tempat wisata ini, karena wahana-wahana yang tersedia semuanya tidak dipungut biaya alias gratis.
Selayaknya tempat wisata, pasti ada saja waktu-waktu ramai dan sepi pengunjung, terlebih masih dalam fase new normal setelah pandemi. Pengelola World of Wonders, Bisri Mustafa (42) mengatakan bahwa untuk di WoW sendiri intensitas jumlah pengunjung tercatat lebih banyak ketika menjelang akhir pekan dibandingkan hari-hari biasa dan masih mengandalkan rombongan dari anak-anak sekolah.
"Pengunjung setelah pandemi belum normal seperti biasa, jadi kita masih mengandalkan rombongan dari anak sekolah, kalau dari rombongan sekolah sehari rata-rata bisa 500 orang. Untuk weekdays sekitar 500 orang kalau ada rombongan, tanpa rombongan 50 orang. Kalau weekend tanpa rombongan dari sekolah pun sudah pasti kurang lebih bisa 500 orang," ucapnya saat diwawancarai di area pintu masuk World of Wonders pada Selasa (13/12).
Tidak lupa ia juga menambahkan tentang konsep yang diusung WoW setelah masa pandemi berakhir guna tetap menarik minat masyarakat untuk datang berkunjung.Â
"Setelah pandemi kita menerapkan konsep wisata aman nyaman dan menyenangkan," pungkasnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H