Mohon tunggu...
M Rizki B Dunggio
M Rizki B Dunggio Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog

Saya merupakan praktisi dan pengajar yang berfokus pada Ilmu psikologi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Manfaat Koherensi Sosial Pada Komunitas

25 November 2024   11:12 Diperbarui: 25 November 2024   11:28 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koherensi sosial bisa diartikan sebagai level kepercayaan dan empati kepada anggota lain dalam suatu kelompok. Dengan kata lain, seorang yang egois atau individual akan menjadi "tenggelam" atau kalah. Sebuah kelompok yang bersama dengan kekuatan sosial dan ikatan kultural akan bisa melalui masalah apapun. Koherensi sosial berkembang seiring dengan berkembangnya nilai, kepercayaan, dan empati kepada anggota lain pada suatu kelompok dan secara sadar berusaha untuk mendukung atau memberi semangat kepada anggota lainnya. Terdapat beberapa definisi mengenai koherensi sosial, dintaranya:

  • Koherensi sosial adalah hubungan saling ketergantungan antara orang-orang di dalam suatu lingkungan sosial, dimana di dalamnya terdapat loyalitas dan solidaritas (Jenshon, 1998).
  • McCracken (1998) menjelaskan koherensi sosial dapat dilihat dari karakteristik lingkungan dimana didalamnya terdapat koneksi dan hubungan antara unit-unit di dalam masyarakat tersebut (individu dan kelompok) dalam satu wilayah.
  • Koherensi sosial merupakan sebuah persepsi individual tentang kualitas, organisasi, dan operasional dari dunia sosial, dimana terjalin suatu keperdulian dan didalamnya terdapat pengetahuan tentang dunia tersebut atau saling pengertian terhadap dunia yang sedang ditempati ini.

Terdapat tiga cara untuk menggambarkan suatu kohesi/koherensi sosial, yaitu:

  • Tidak adanya pengucilan sosial
  • Terdapat interaksi dan hubungan
  • Adanya pembagian nilai-nilai dan interpretasi komunitas berdasarkan pada identitas kelompok.

Koherensi sosial melibatkan pembagian  nilai dan interpretasi komunitas, mengurangi perbedaan antara harta kekayaan dan pemasukan, dan secara umum memungkinkan orang-orang merasakan usaha yang sama, menghadapi tantangan yang sama, dan menyadari bahwa mereka berada dalam suatu bagian pada komunitas yang sama. Dalam hal ini tidak semua orang dapat menerima hal tersebut karena contohnya pada nilai-nilai, dimana setiap orang memiliki nilai-nilai yang berbeda. Banyaknya nilai-nilai yang sama juga dapat membuat semangat menurun dan dapat bertentangan pada prinsip-prinsip kebebasan dan penghargaan terhadap kultur yang berbeda. Oleh karena itu individu memerlukan komitmen untuk bisa selaras dengan kehidupan. Dimana hal ini bukan hanya tentang kepercayaan, status, atau identitas, melainkan tentang bagaimana kita maju serta memanfaatkan perbedaan tersebut menjadi sebuah keuntungan untuk komunitas dan diri kita sendiri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun