Mohon tunggu...
M Riski Aulia
M Riski Aulia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Bermain bola

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Teori Attachment yang dikemukakan olah Mary Ainsworth dan John Bowlby

20 Januari 2025   22:08 Diperbarui: 20 Januari 2025   22:08 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

2. Insecure-Avoidant Attachment (Attachment Tidak Aman-Menghindar): Bayi cenderung menghindari kontak dengan pengasuh dan tidak terlalu terpengaruh saat pengasuh pergi atau kembali.

3. Insecure-Ambivalent/Resistant Attachment (Attachment Tidak Aman-Gelisah): Bayi menunjukkan ketergantungan berlebihan pada pengasuh, sulit ditenangkan saat pengasuh kembali.

4. Disorganized Attachment (Attachment Tidak Terorganisir): Bayi menunjukkan perilaku campuran atau kontradiktif, sering dikaitkan dengan pengalaman pengasuhan yang traumatis.

Aplikasi Teori Attachment

Dalam Psikologi Anak: Teori ini digunakan untuk memahami dampak hubungan awal terhadap perkembangan emosional, sosial, dan kognitif anak.

Dalam Hubungan Dewasa: Pola attachment juga memengaruhi hubungan romantis, persahabatan, dan cara individu berinteraksi dengan orang lain.

Dalam Terapi: Teori attachment membantu terapis memahami bagaimana pengalaman masa kecil klien memengaruhi kesehatan mental mereka.

Teori ini sangat penting dalam psikologi perkembangan dan terus menjadi dasar penelitian dan intervensi dalam berbagai bidang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun