Mohon tunggu...
Rizkiati Amalia
Rizkiati Amalia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang memiliki kepribadian yang diam dan sungkanan. Saya cenderung lebih suka mendengarkan daripada berbicara, dan sering merasa nyaman dalam keheningan. Sifat ini membuat saya terkadang tampak pemalu di hadapan orang asing, tetapi saya sangat perhatian terhadap detail dan nuansa dalam percakapan. Sementara hobi saya adalah makan dan masak serta liburan yang tenang mencerminkan sisi kreatif dan penikmatan dalam hidup saya.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Hasil Observasi Pedagang Sembako di Pasar Terpadu Dinoyo

17 Oktober 2023   22:39 Diperbarui: 17 Oktober 2023   22:43 370
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://malangchannel.id/

Pasar Terpadu Dinoyo menjadi salah satu tempat yang masih diplih masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama saat berbelanja kebutuhan atau sembako. Tujuan adanya pengamatan pada Pasar Dinoyo ini untuk melihat bagaimana strategi perdagangan sembako yang dilakukan oleh pedagang dalam menjual produk sembakonya. 

Ketika tim observasi memasuki lokasi observasi yaitu Pasar Terpadu Dinoyo, observer melihat langsung banyaknya para pedagang Sembako yang menjual segala macam kebutuhan sehari-hari seperti beras, gula, minyak goreng, tepung, mie maupun produk sembako lainnya. Para pedagang sembako di pasar ini menawarkan produk sembako yang dijualnya dengan harga yang berbeda-beda, tergantung jenis dan merek produk yang dijualnya. Tim observer juga memperhatikan harga sembako di Pasar Terpadu Dinoyo yang cenderung lebih murah dibandingkan harga sembako di supermarket atau minimarket. Akan tetapi harga produk sembako di pasar masih bisa ditawar oleh pelanggan untuk mendapatkan harga yang lebih murah.

Selain itu, tim observer juga memperhatikan bahwa pedagang di pasar cenderung lebih ramah terhadap pembeli. Yang dimana para pedagang sembako di pasar Dinoyo selalu memberikan pelayanan yang baik dan membantu pembeli dalam memilih produk yang diinginkan. Namun, tim observer juga melihat adanya kesenjangan dalam perdagangan sembako, salah satunya adalah kurangnya menjaga kebersihan dan higienitas di sekitar lokasi perdagangan. Beberapa pedagang kurang memperhatikan masalah kebersihan dan ruang toko yang kurang luas, sehingga masih terdapat beberapa pedagang yang menggunakan sebagaian jalan untuk tempat penyimpanan produk sembako yang dijualnya. Maka dari itu, akses jalan sekitaran lokasi perdagangan sembako ini terlihat sempit dan menghalangi pelanggan dan pejalan lainnya. 

Tidak hanya masalah kebersihan dan lainnya, tim observer juga melihat para pedagang sembako dan pedagang lainnya di pasar tersebut masih menggunakan kantong plastik sebagai wadah produk yang dijualnya. Tentu saja hal ini tidak ramah lingkungan dan dapat mengakibatkan terjadinya pencemaran lingkungan. Meskipun demikian, pekerjaan sebagai pedagang sembako masih menjadi pilihan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup. Harga yang lebih murah dan pelayanan yang baik menjadi alasan utama masyarakat dalam menjalankan profesinya sebagai pedagang.

Dan tentunya dalam perdagangan terdapat persaingan antar pasar dengan supermarket atau pusat belanja sembako lainnya. Akan tetapi pedagang sembako di pasar Dinoyo perlu meningkatkan kualitas produk dan layanan yang diberikan kepada pembeli. Selain itu juga perlu memperhatikan kebersihan area perdagangan dan produk yang dijual serta membatasi penggunaan kantong plastik sebagai wadah produk.

Kelompok 7

1. Dimas Ahmad Ridho Asysyafi

2. Dini Ekawati

3. Rizkiati Amalia

Dokumentasi Pendukung:

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun