Mohon tunggu...
Rizki Asra
Rizki Asra Mohon Tunggu... -

Mahasiswa jurnalistik. Mencintai dunia jurnalis setelah mencintai Allah SWT dan keluarga.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Artikel Utama

The End Of Premier League Season 2013/2014

10 Mei 2014   04:16 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 524
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="" align="aligncenter" width="624" caption="Manchester City/Kompasiana (Afp Photo / Glyn Kirk)"][/caption]

What a fantastic season! Akhir pekan ini, Barclays Premier League musim 2013/2014 akan mencapai titik puncak. Perburuan gelar pun mengerucut kepada dua klub yakni, Manchester City di puncak klasemen sementara dan Liverpool di peringkat kedua. Hingga pekan ke-37, Manchester City berada di puncak klasemen dengan 83 poin, selisih 2 poin dengan Liverpool di peringkat kedua.

Kepastian yang merengkuh gelar juara harus di tentukan hingga pekan terakhir kompetisi. Walau hal ini pernah terjadi di kompetisi BPL tahun 2011/2012. Sekilas mengingat, waktu itu gelar juara di raih Manchester City di pekan terakhir karena bersaing dengan sengit dari awal hingga akhir kompetisi dengan rival sekota Manchester United. Hanya antara Manchester City dan Manchester United.

Namun, berbicara tentang BPL musim ini, kenapa penulis menulis kalimat "musim yang menegangkan" di awal tulisan. Karena kuda pacu dalam perebutan tahta tertinggi Liga Inggris dari awal musim melibatkan lebih banyak klub. Terhitung ada empat klub yang gonta-ganti memuncaki klasemen. Ada Arsenal, Chelsea, Liverpool, dan Manchester City.

Statistik mencatat, Arsenal memuncaki klasemen di awal kompetisi selama 128 hari, Chelsea 64 hari, kemudian gantian pendukung The Reds bersorak karena Liverpool berhasil memuncaki klasemen menjelang akhir kompetisi selama 59 hari. Lalu, tiba-lah Manchester City yang gantian jumawa setelah sukses menyalip Liverpool di pekan ke- 36.

Menegangkan! Salah dan lengah sedikit, pucuk klasemen akan lepas dari genggaman. Musim yang gila terutama bagi Liverpool dan pendukungnya. Tak dipungkiri, Liverpool di musim ini memang Liverpool yang berbeda. Terlepas dari melemah nya rival bebuyutan, Manchester United, kita melihat performa Steven Gerrard dkk begitu menjanjikan. Serangan nya begitu mematikan dengan duet yang mematikan pula macam Daniel Sturridge dan Luis Suarez, belum lagi penampilan menjanjikan dari pemain muda seperti Raheem Sterling dan Philippe Coutinho serta Flanagan, kemudian semakin matang nya Steven Gerrard dalam memimpin rekan-rekannya, hingga solidnya lini pertahanan yang dikawal Martin Skrtel dan tangguhnya penjaga gawang bernama Simon Mignolet. Namun, klub dengan tingkat konsistensi yang lebih tinggi dari rival lainnya- lah yang sukses memuncaki klasemen Liga Inggris, sementara, klub itu adalah Manchester City.

Kini semua bergantung dari hasil pertandingan masing-masing. Manchester City di pekan terakhir akan menjamu West Ham United, sementara Liverpool akan melawan Newcastle United di Anfield Stadium. Bagi WHU dan NU, pertandingan nanti tak lebih sebagai pertandingan penutup musim semata. Karena mereka sama-sama telah dipastikan aman dari kemungkinan terdegradasi dan peluang bermain di kompetisi eropa pun tertutup. Namun, bukan berarti kedua nya akan bermain seadanya melawan ManCity dan Liverpool. Justru semangat Nothin' to Lose akan lebih berpotensi membuat kejutan.

Tekanan memang sedikit banyak berada di punggawa Liverpool. Nasib mereka tidak lagi berada di tangan mereka sendiri. Meskipun nanti nya akan memenangkan pertandingan kontra Newcastle, hasil pertandingan City vs WHU akan menjawab dan menentukan penantian panjang para fans The Reds. Namun apabila mereka kalah, gelar yang tadi nya sudah di depan mata, akan pergi melayang ke pelukan The Sky Blues. Menang adalah harga mati bagi Liverpool! Pun juga bagi Manchester City!

Sementara Manchester City memiliki peluang yang lebih besar. Nasib mereka bergantung dengan pencapaian mereka sendiri. Melawan West Ham United di Etihad Stadium, harus nya menambah semangat juang Yaya Toure dkk. Gelar tinggal selangkah lagi, kesempatan menjadi tetangga yang lebih berisik lagi-pun terbuka lebar.

Kedua klub sejatinya pantas juara. Permainan yang agresif dan enak ditonton selalu terjadi apabila mereka bertanding. Salah satu bukti nya, pertandingan ManCity melawan Liverpool menjadikan tontonan sepakbola yang paling menghibur di musim ini. Tensi tinggi dan saling serang memberikan kepuasan tersendiri baik bagi pendukung The Reds maupun pendukung The Sky Blues atau bagi pecinta sepakbola lainnya. Itu pendapat penulis semata, kalian boleh setuju, boleh tidak.

Namun, kembali lagi kepada esensi sepakbola. Seni terindah yang diberikan Sang Pencipta dalam bentuk permainan sepakbola, mengharuskan yang juara hanyalah satu. Ya, satu! Bukan soal pantas atau tak pantas. Di akhir kompetisi, hanya akan ada satu yang memegang trofi syarat supremasi dan gengsi Liga Inggris dan akan ada klub yang tertunduk lesu. Yang pesta tak perlu terlalu ber-euforia. Boleh euforia, namun tak boleh meninggalkan esensi keindahan dunia sepakbola. Dan bagi yang tertunduk lesu, tak perlu larut dalam kesedihan, sebab sepakbola adalah keindahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun