Mohon tunggu...
Rizki Apriliyanti
Rizki Apriliyanti Mohon Tunggu... Dosen - Akademis

Meluangkan waktu dengan membaca kemudian mencoba untuk menerapkan apa yang dibaca melalui sebuah tulisan. kadang membuat ilustrasi lucu sebagai selingan hiburan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Research Question dalam Penelitian Kuantitatif dan Kualititatif

27 Oktober 2023   16:09 Diperbarui: 27 Oktober 2023   20:05 510
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Memilih metode penelitian sangat diperlukan agar pendekatan peneliti dalam memahami topik dilakukan dengan tepat. Pendekatan penelitian yang populer pada saat ini ada dua, yaitu: penelitian kualitatif dan penelitian kuantitatif. penelitian kuantitatif bersifat pasti (numerik) baik secara persentase terhadap fenomena yang diteliti, sedangkan penelitian kualitatif menghasilkan narasi atau informsi yang dijabarkan lebih terperinci secara tekstual.

Dalam penelitian kualitatif atau kuantitatif ada beberapa hal yang perlu untuk dipahami seperti research question dalam penelitian kuantitatif dan kualitatif, menerjemahkan konsep dalam variabel kuantitatif, menentukan sampel kuantitatif, telling a story dalam kualititaf, 'Reality' dan 'knowledge' sebagai dua 'worldviews' dalam penelitian kualitatif yang diambil dari buku Vanderstoep, Scott W. & Johnston, Deirde dengan judul "Research Methods for Everyday Life".

Research question dalam penelitian kuantitatif

Untuk menentukan research question dalam penelitian kuantitatif ada beberapa hal yang harus dipertanyakan dalam penelitian. Pertanyaan itu menyangkut siapa, bagaimana dan mengapa.

Siapa : orang-orang atau sampel dalam populasi yang diteliti. Ada beberapa cara untuk menentukan sampel dalam populasi agar mendapatkan sampel yang diinginkan sesuai dengan penelitian yang dituju.

Bagaimana: bagaimana harusnya menelitinya yaitu proses dalam pencarian penelitian tersebut.

Mengapa: ditujukan untuk keunikan dari penelitian tersebut diteliti, apa yang membuat penelitian tersebut berbeda dengan penelitian lain. Karena disini pertanyaan tersebut ditanyakan agar mengetahui alasan penelitian tersebut dilakukan.

 Ada dua cara untuk mengetahui pentingkah atau bermaknakah penelitian tersebut yaitu diantaranya cara pertama untuk penelitian dasar dan yang kedua untuk riset terapan. Penelitian dasar cukup dengan menguji hipotesis yang ada untuk menunjukkan penting dan makna penelitian tersebut. Sedangkan riset terapan yaitu penelitian yang meneliti pada organisasi atau kelompok tertentu dimana penelitian tersebut nantinya amat berguna bagi organisasi tersebut.

Contohnya, pengaruh status sosial terhadap 'uang jujuran' dalam pernikahan suku banjar di Martapura, Kalimantan Selatan.

  • Siapa yang akan diteliti disini adalah orang-orang suku banjar yang tinggal di Martapura Kalimantan yang akan dijadikan sampel penelitiannya.
  • Bagaimana penelitiannya disini yaitu penelitian ini dilakukan untuk melihat korelasi antara status sosial dengan uang jujuran yang dijadikan tradisi pernikahan suku Banjar di Kalimantan Selatan.
  • Kenapa penelitian tersebut unik atau berbeda dari yang lain karena uang jujuran dijadikan sebagai patokan dalam menentukan pernikahan bagi mereka yang mempercai adat tersebut. Semakin besar status sosial seorang wanita maka akan semakin besar pula uang panai yang harus disedikan. Selain itu dengan ekonomi yang pada saat ini semakin hari semakin besar kebutuhannya maka pernikahan dengan mengangkat tradisi dengan uang jujuran dianggap seperti membeli seorang wanita. Karena pernikahan ditentukan dengan uang tersebut.


'Research question' dalam penelitian kualitatif?

Untuk menentukan 'research question' dalam penelitian kualitatif ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam beberapa pertanyaan yang bisa dikembangkan menjadi studi kualitatif, diantaranya sebagai berikut.

Fokus penelitian

Ada dua tujuan fokus penelitian dalam desain naturalistik menuruk Lincoln dan Guba (1985). Pertama dalam penelitian naturalistik ditetapkan batasan-batasan dalam penelitian. Tanpa adanya batasan-batasan penelitian, sangat mudah untuk tersesat dalam penelitian tersebut. Tujuan kedua dari fokus dalam penelitian naturalistik adalah untuk menyaring data. Dalam penelitian naturalistik cenderung memiliki banyak informasi yang tersedia. Fokus yang jelas disini amat menting dalam menentukan pemikiran mana yang harus dimasukkan dan  mana yang harus dibuang dalam analisis tersebut.

Apakah Fokus meminjamkan diri pada pertanyaan kualititaf?

Studi kualitatif harus dibuat atas dasar pertanyaan penelitian, bukan atas dasar keterampilan penelitian atau minat dalam melakukan studi kualitatif. Dalam penelitian kualitatif tidak boleh memilih desain kualitatif apabila:

  • Peneliti ingin menilai kausalitas.
  • Peneliti ingin menyamaratakan hasil di luar populasi sampel.
  • Peneliti ingin melaporkan terjadi perilaku sosial objetif dan terukur (seperti kinerja, keterampilan. Kejadian perlaku).
  • Selain itu, peran dari teori dalam pertanyaan peneliti menjadi pertimbangan dalam memilih desain kualitatif. Penelitian kualitatif, teori yang sering muncul adalah dari data. Penelitian ini menggunakan ekspresi " data berbicara dengan saya" untuk mneggambarkan teori yang muncul seabai hasil dari analisis data sehingga teori dapat dikembangkan setelah data dianalisis, inilah yang disebut grounded theory.

Contohnya, studi kasus tentang perdagangan anak perempuan yang dilacurkan. Kasus penelitian ini berangkat dri permasalahan yang melihat dari perekonomian yaitu kemiskinan. Kemiskian meyebabkan beberepa alternatif untuk menunjang ekonomi sehari-hari dengan cara menjual anak perempuan untuk dijadikan pelacur. Butuh berbulan-bulan mungkin peneliti ini menggali informasi dari anak-anak yang sudah didagangkan menjadi pelacur. Peneliti juga mengeksplorasi bagaimana anak yang diperdagangkan oleh orang tuanya sendiri misal untuk menghadapi hal tidak ia pahami sebelumnya.

Sumber:

Wismayanti, Yanuar Farida. (2010). Perdagangan anak perempuan yang dilacurkan. Jurnal Child Poverty and Social Protection Conference.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun