Mohon tunggu...
Rizki  Aprilia N. A.
Rizki Aprilia N. A. Mohon Tunggu... Lainnya - A Writer.

Suka menulis.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mewujudkan Guru Kreatif dan Inovatif untuk Generasi Milenial Melalui Pembelajaran Berdiferensiasi

13 November 2023   19:53 Diperbarui: 13 November 2023   20:12 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pendidikan menjadi dasar penting dalam membentuk karakter dan potensi setiap generasi. Di era globalisasi dan teknologi informasi saat ini, inovasi pedagogik menjadi kunci keberhasilan dalam mempersiapkan generasi milenial menghadapi perkembangan zaman yang semakin pesat ini. Era globalisasi yang sedang terjadi saat ini disebut juga dengan perkembangan abad ke-21. Dalam menghadapi dinamika perkembangan abad ke-21, peran seorang guru tidak lagi terbatas pada penyampaian informasi semata, tetapi juga harus berkembang mengikuti kemajuan teknologi. Tantangan-tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya muncul seiring pertumbuhan generasi milenial yang tumbuh bersama teknologi yang semakin canggih. Di situlah guru harus bisa menghadapi berbagai tantangan tersebut dengan pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif.

Hal pertama yang dapat dilakukan seorang guru supaya dapat memunculkan kebaruan dalam pembelajaran adalah dengan melihat minat dan keunikan setiap siswa. Setiap siswa tentu memiliki ciri khasnya masing-masing yang membuat mereka berbeda satu sama lain, misalnya gaya belajar. Ada siswa yang lebih cepat menangkap materi pembelajaran secara visual, ada yang lebih mengerti ketika mendengarkan audio, ada siswa yang cenderung belajar secara audiovisual, bahkan ada siswa yang gaya belajarnya secara kinestetik atau mengandalkan indra peraba. Untuk mengatasi perbedaan-perbedaan tersebut, guru di abad ke-21 sudah seharusnya menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah cara guru mengajar yang memperhatikan perbedaan di antara siswa-siswanya. Ini berarti guru membuat rencana pembelajaran yang disesuaikan dengan kemampuan, gaya belajar, dan kebutuhan masing-masing siswa. Guru-guru sekarang menyadari keberagaman di kelas, jadi para guru mencoba membuat pembelajaran yang mempertimbangkan perbedaan-perbedaan tersebut. Guru menggunakan berbagai metode mengajar, materi, dan penilaian agar setiap siswa dapat menguasai materi dengan cara yang sesuai dengan karakteristiknya sendiri.

Lalu, bagaimana guru menerapkan pembelajaran berdiferensiasi di dalam kelas? Saat ini, pembelajaran sudah berfokus pada Student-Centered Learning, yaitu sebuah pendekatan pembelajaran yang menempatkan peserta didik sebagai pusat dari proses belajar sehingga membutuhkan keterlibatan siswa untuk aktif selama proses pembelajaran. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, guru dapat membentuk kelompok-kelompok berdasarkan tingkat pemahaman atau gaya belajar siswa. Misalnya, dalam satu kelompok terdiri atas siswa yang menonjol dengan siswa yang biasa saja. Harapannya, siswa yang menonjol tersebut dapat membantu siswa lainnya memahami materi pelajaran. Sementara itu, kelompok yang memiliki gaya belajar yang sama diharapkan lebih mudah bekerja sama karena cara belajar mereka yang tidak berbeda.

Guru meskipun pembelajarannya berpusat pada siswa, tetap harus menyiapkan materi yang interaktif. Guru dapat memanfaatkan teknologi untuk menyediakan pembelajaran yang dapat diakses siswa dengan mudah, yaitu membuat materi versi digital atau format elektronik memungkinkan siswa untuk berinteraksi langsung dengan konten tersebut. Materi digital tersebut dapat berupa video, animasi, e-book, presentasi multimedia, atau aplikasi edukasi yang sudah banyak tersedia di internet. Guru yang kreatif dan inovatif perlu terus memperbarui cara mengajar agar tetap relevan dengan perkembangan dunia. Dengan demikian, pembelajaran berdiferensiasi bukan hanya cara untuk menyesuaikan dengan siswa, tetapi juga sebagai langkah aktif dalam mempersiapkan generasi milenial menghadapi dunia yang terus berubah. Melalui pembelajaran berdiferensiasi, guru menjadi agen perubahan yang membentuk pemimpin masa depan yang tangguh dan siap menghadapi tantangan abad ke-21.

Ditulis oleh: Rizki Aprilia Nur Afifah dan Dr. M. Rohmadi Ratulisa, M. Hum.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun