• Penulis: Rizki Anggara
• NIM: 2410416310035
• Status: Mahasiswa S1 Universitas Lambung Mangkurat
• Kelas: C
• Program Studi: S1 Geografi
• Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.
•Perguruan Tinggi Negeri: Universitas Lambung Mangkurat
• Mata kuliah: Kartografi
• Mahasiswa universitas lambung Mangkurat prodi S1 geografi fakultas ilmu sosial dan Ilmu politik
Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya, diperkecil ke dalam bidang datar dengan skala dan dilihat dari atas dengan tulisan tertentu sebagai tanda. Peta memuat berbagai penampakan, baik nyata (seperti pegunungan, lembah, sawah, hutan, danau, laut, atau jalan) maupun abstrak (seperti lintang bujur, batas wilayah, iklim, cuaca, garis ekuator, dan masih banyak lagi). Peta juga dapat diartikan sebagai suatu gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan lain sebagainya.Sejarah Peta telah ada sejak zaman kuno. Peta pertama kali dibuat sekitar tahun 30.000 SM dengan sketsa dan ukiran pada permukaan batu, meskipun sketsa ini belum terlalu jelas maknanya. Bangsa Mesir kuno membuat peta dengan tujuan untuk menggambarkan tanda kepemilikan tanah yang ada di tanah mereka, menggunakan kertas dari papirus dan tanah liat. Peta kuno tertua juga dibuat oleh bangsa Babilonia dan Cina sekitar tahun 2300 SM. Ptolemaeus dari Yunani berhasil menciptakan peta dengan menggunakan pengukuran bujur dan lintang bumi pada tahun 165-85 SM. Peta dunia secara utuh baru dapat dibuat pada awal abad ke-16 setelah eksplorasi ke seluruh wilayah lautan dilakukan. Hingga saat ini, pemetaan modern telah dilakukan berdasarkan kombinasi antara remote sensing dan ground observation, serta menggunakan sistem informasi geografi digital.
-Â TUJUAN PENYALINAN PETA
Tujuan penyalinan peta dalam kertas kalkir dan plastik transparansi adalah untuk membuat salinan peta yang detail dan jelas. Berikut beberapa tujuan utama:
1.) Ketelitian dan Detail: Menyalin peta diperlukan kehati-hatian dan ketelitian untuk memastikan bahwa setiap objek pada peta digambar dengan detail yang tepat.
2.) Kerapian: Peta hasil penyalinan harus kerapian agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami informasi yang disajikan.
3.) Transparansi: Kertas kalkir dan plastik transparansi digunakan karena sifat transparannya yang memungkinkan setiap objek terlihat lebih jelas, sehingga hasil penyalinan lebih baik dibandingkan dengan kertas biasa (HVS).
4.) Penggunaan Alat: Penggunaan drawing pen lebih baik daripada pensil 2B karena dapat menampilkan perbedaan ketebalan garis yang lebih jelas, sehingga peta dapat disalin dengan detail.
Dengan demikian, penyalinan peta menggunakan kertas kalkir dan plastik transparansi bertujuan untuk menciptakan salinan peta yang akurat, jelas, dan mudah dipahami.
•Menyalin atlas ke kertas kalkir dan plastik transparansi memerlukan ketelitian dan beberapa alat dasar. Berikut adalah langkah-langkahnya:
Alat yang Dibutuhkan:
1. Kertas Kalkir dan Plastik Transparansi: Kertas transparan dan plastik transparansi khusus untuk menjiplak.
2. Atlas: Buku peta atau atlas yang ingin Anda salin.
3. Spidol OPF atau Pensil Biasa: Untuk membuat garis-garis peta yang jelas di kertas kalkir.
4. Penghapus: Untuk mengoreksi kesalahan.
5. Papan Gambar atau Permukaan Rata: Agar kalkir dan atlas tidak bergeser saat menyalin.
6. Penjepit Kertas (Opsional): Untuk menahan kertas kalkir agar tidak bergerak.
7. Pensil warna: untuk menambahkan efek warna yang menarik pada hasil salinan di peta khususnya provinsi lampung. Penggunaan berbagai warna dapat memberikan dimensi dan kedalaman pada gambar yang disalin, sehingga hasilnya tidak hanya sekadar tiruan, tetapi juga memiliki nilai estetika yang lebih tinggi.
8. Penggaris: Untuk membantu memastikan akurasi dan ketepatan saat menjiplak atau menggambar simbol-simbol peta. Selain itu, penggunaan penggaris dari bahan transparan memudahkan pengguna untuk melihat garis dan tulisan di bawahnya
Langkah-Langkah Menyalin Kertas Kalkir:
1. Persiapkan Alat dan Bahan: Letakkan atlas di permukaan datar, kemudian letakkan kertas kalkir di atas peta yang ingin Anda salin.
2. Amankan Kertas Kalkir: Jika perlu, rekatkan sudut-sudut kertas kalkir ke atlas menggunakan penjepit kertas agar tidak bergeser.
3. Mulai Menyalin Garis Besar: Gunakan pensil atau spidol OPF untuk menjiplak garis besar peta, seperti batas negara, garis pantai, sungai, atau fitur geografis utama.
4. Salin Detail Peta: Setelah garis besar selesai, salin detail lainnya seperti nama kota, sungai, danau, pegunungan, atau simbol-simbol lain yang ada di peta.
5. Periksa dan Koreksi: Setelah selesai menyalin, periksa apakah ada garis yang perlu diperjelas atau kesalahan yang perlu dihapus.
6. Rapikan Hasil Akhir: Gunakan penghapus untuk menghapus garis-garis yang tidak diinginkan atau terlalu tebal. Pastikan hasilnya rapi dan jelas.
Menyalin peta ke kertas kalkir memerlukan kesabaran dan ketelitian, terutama untuk detail-detail kecil pada peta.
Langkah-langkah Menyalin Plastik Transparansi:
1. Siapkan alat dan bahan: Anda memerlukan atlas ukuran A3, plastik transparansi ukuran A3, pensil, dan spidol OPF.
2. Tempatkan print atlas di bawah plastik: Letakkan plastik transparansi di atas atlas sehingga gambar terlihat jelas.
3. Gambar garis luar: Gunakan Spidol OPF untuk menyalin garis luar peta dengan hati-hati.
4. Tambahkan detail: Setelah garis luar selesai, salin detail seperti jalan, sungai, legenda dan lainnya.
Peta memiliki peran yang sangat signifikan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, penelitian, dan navigasi. Dalam konteks pendidikan, peta membantu siswa memahami geografi suatu wilayah secara komprehensif, mulai dari aspek topografi hingga aspek sosial. Peta juga berperan penting dalam penelitian, terutama dalam menganalisis perubahan geografis yang terjadi dari waktu ke waktu. Misalnya, peta dapat digunakan untuk mempelajari perubahan tata guna lahan atau perubahan iklim. Selain itu, peta juga sangat berguna dalam navigasi sebagai referensi cepat untuk memahami lokasi-lokasi strategis dan membantu dalam perjalanan.
Sejarah penggunaan peta telah dimulai sejak zaman kuno, ketika manusia menggunakan peta untuk membantu menjelajahi dunia. Proses pembuatan atlas yang akurat dan rinci memerlukan langkah-langkah yang tepat, seperti penyalinan atlas di atas kertas kalkir dan plastik transparansi. Atlas tidak hanya berperan sebagai alat bantu visual dalam pendidikan, tetapi juga memiliki berbagai manfaat praktis dalam navigasi dan penelitian geografis. Dengan demikian, peta menjadi alat yang sangat penting dalam berbagai bidang kehidupan manusia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI