Mohon tunggu...
Rizki Anggara
Rizki Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya "Rizki Anggara" Seorang Mahasiswa Dari Universitas Lambung Mangkurat Program Studi S1 Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pengalaman Menyalin Atlas ke Kertas Kalkir dan Plastik Transparansi di Provinsi Lampung

23 September 2024   21:51 Diperbarui: 24 September 2024   23:40 608
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alat untuk menyalin kertas kalkir dan plastik transparansi  (dokpri)

• Penulis: Rizki Anggara

• NIM: 2410416310035

• Status: Mahasiswa S1 Universitas Lambung Mangkurat

• Kelas: C

• Program Studi: S1 Geografi

• Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

•Perguruan Tinggi Negeri: Universitas Lambung Mangkurat

• Mata kuliah: Kartografi

• Mahasiswa universitas lambung Mangkurat prodi S1 geografi fakultas ilmu sosial dan Ilmu politik

Peta adalah gambaran konvensional permukaan bumi baik sebagian atau seluruhnya, diperkecil ke dalam bidang datar dengan skala dan dilihat dari atas dengan tulisan tertentu sebagai tanda. Peta memuat berbagai penampakan, baik nyata (seperti pegunungan, lembah, sawah, hutan, danau, laut, atau jalan) maupun abstrak (seperti lintang bujur, batas wilayah, iklim, cuaca, garis ekuator, dan masih banyak lagi). Peta juga dapat diartikan sebagai suatu gambar atau lukisan pada kertas yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan lain sebagainya.Sejarah Peta telah ada sejak zaman kuno. Peta pertama kali dibuat sekitar tahun 30.000 SM dengan sketsa dan ukiran pada permukaan batu, meskipun sketsa ini belum terlalu jelas maknanya. Bangsa Mesir kuno membuat peta dengan tujuan untuk menggambarkan tanda kepemilikan tanah yang ada di tanah mereka, menggunakan kertas dari papirus dan tanah liat. Peta kuno tertua juga dibuat oleh bangsa Babilonia dan Cina sekitar tahun 2300 SM. Ptolemaeus dari Yunani berhasil menciptakan peta dengan menggunakan pengukuran bujur dan lintang bumi pada tahun 165-85 SM. Peta dunia secara utuh baru dapat dibuat pada awal abad ke-16 setelah eksplorasi ke seluruh wilayah lautan dilakukan. Hingga saat ini, pemetaan modern telah dilakukan berdasarkan kombinasi antara remote sensing dan ground observation, serta menggunakan sistem informasi geografi digital.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun