Mohon tunggu...
Rizki Anggara
Rizki Anggara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya "Rizki Anggara" Seorang Mahasiswa Dari Universitas Lambung Mangkurat Program Studi S1 Geografi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Peran Lahan Basah dalam Strategi Pemanfaatan Lahan Basah di Kecamatan Banjarmasin Tengah

7 September 2024   16:47 Diperbarui: 7 September 2024   17:02 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
GPS Map Camera (Eceng Gondok) (Dokpri)

• Penulis: Rizki Anggara

• NIM: 2410416310035

• Status: Mahasiswa S1 Universitas Lambung Mangkurat

• Program Studi: S1 Geografi

• Dosen Pengampu: Dr. Rosalina Kumalawati, S.Si, M.Si.

•Perguruan Tinggi Negeri: Universitas Lambung Mangkurat

• Mata kuliah: Pengantar Lingkungan Lahan Basah 

• Fakultas: Fakultas Ilmu Sosial dan ilmu politik 

• Mahasiswa universitas lambung Mangkurat prodi S1 geografi fakultas ilmu sosial dan politik

Pengertian Lahan Basah

Lahan basah adalah area yang tergenang air, baik secara permanen maupun musiman, seperti rawa, gambut, dan hutan mangrove, yang berfungsi penting bagi ekosistem dan keanekaragaman hayati.

Jenis lahan basah terbagi menjadi dua kategori, yaitu lahan basah alami dan buatan. Lahan basah alami mencakup rawa air tawar, hutan mangrove, rawa gambut, hutan gambut, paya-paya, dan daerah riparian (tepian sungai). Sementara itu, lahan basah buatan meliputi waduk, sawah, saluran irigasi, dan kolam 

Saat ini, dua jenis lahan basah yang mengalami kerusakan serius di berbagai wilayah Indonesia adalah lahan gambut dan mangrove. Hutan rawa gambut di Sumatra dan Kalimantan banyak yang diubah menjadi perkebunan dan lahan pertanian. Selain itu, ribuan hektar hutan mangrove telah ditebang dan dialihfungsikan untuk kegiatan budidaya perairan.

Secara singkat, lahan basah terjadi dimana air bertemu dengan tanah. Contohnya adalah kawasan bakau, lahan gambut, rawa-rawa, sungai, danau, delta, daerah dataran banjir, sawah, dan terumbu karang. Jadi, lokasinya bisa di mana saja, misalnya di setiap zona iklim, kutub sampai tropis, dan dari dataran tinggi sampai dataran rendah. Pemanfaatan lahan basah sangat penting karena berperan membantu menjaga kualitas air tanah dan sungai tepatnya di lima kelurahan yang ada di Banjarmasin Tengah yaitu kelurahan kampung Melayu, Gadang, Pasar Lama, Antasan Besar dan Teluk Dalam.

Manfaat Lahan Basah

 1. Penyimpan Karbon: Lahan basah berfungsi sebagai penyimpan karbon terbesar, membantu mitigasi perubahan iklim dengan                      mengurangi emisi karbon.

 2. Sumber Air Bersih: Mereka berfungsi sebagai cadangan air bersih, menyimpan dan memurnikan air, serta menyediakan air selama           musim kemarau

 3. Habitat Keanekaragaman Hayati: Lahan basah mendukung berbagai spesies flora dan fauna, berkontribusi pada keanekaragaman               hayati yang tinggi.

 4. Pengurangan Risiko Bencana: Lahan basah dapat mengurangi dampak bencana alam, seperti banjir, dengan menyerap kelebihan air.

 5. Sumber Ekonomi: Lahan basah mendukung kegiatan ekonomi, termasuk pertanian dan perikanan, yang penting bagi kehidupan                 masyarakatnya lokal.

 Dengan manfaat yang luas, perlindungan dan pengelolaan lahan basah sangat penting untuk keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan manusia khususnya di kecamatan Banjarmasin Tengah.

1) Pemanfaatan Holtikultura Buah  Kelapa dan Pisang

GPS Map Camera (Pisang dan kelapa)(Dokpri)
GPS Map Camera (Pisang dan kelapa)(Dokpri)

  Pemanfaatan hortikultura buah kelapa dan pisang pada lahan basah dapat dilakukan dengan beberapa strategi berikut:

- Penggunaan Air Kelapa sebagai Pupuk Alami:

Air kelapa mengandung senyawa-senyawa biologi yang aktif dan dapat digunakan sebagai pupuk alami untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman. Air kelapa kaya akan mineral dan vitamin yang dapat membantu tanaman tumbuh lebih baik, seperti yang disebutkan dalam penelitian tentang penggunaan air kelapa sebagai ZPT (Zat Pengatur Tumbuh) untuk tanaman pisang.

- Manfaat Limbah Buah:

Limbah buah kelapa dan pisang seperti batang, daun, dan bonggol dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Misalnya, batang pisang yang kaya serat dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, seperti ginjal, tekanan darah, dan kolesterol.

Dengan demikian, pemanfaatan hortikultura buah kelapa dan pisang pada lahan basah dapat dilakukan dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan efektif, serta memberikan manfaat tambahan dari limbah tanaman.

2.)  Lahan Basah Sebagai Tempat Kuliner

GPS Map Camera (Soto Apung) (Dokpri)
GPS Map Camera (Soto Apung) (Dokpri)

Lahan basah memiliki peran penting sebagai lokasi kuliner, terutama untuk menikmati soto apung, yang merupakan hidangan khas di daerah seperti Kalimantan Selatan. Berikut adalah beberapa pemanfaatan lahan basah :
- Tempat Makan yang Unik: Banyak rumah makan yang menyajikan soto apung dibangun di atas lahan basah, seperti di pinggir sungai. Ini memberikan pengalaman makan yang menarik, di mana pengunjung dapat menikmati makanan sambil menikmati pemandangan alam yang indah

- Ekosistem yang Mendukung: Lahan basah juga mendukung keberadaan berbagai sumber daya alam, termasuk ikan dan bahan makanan lainnya, yang dapat digunakan dalam pembuatan soto apung. Pengelolaan yang bijaksana dari lahan basah dapat meningkatkan ketahanan pangan dan keberlanjutan ekosistem lokal.

Dengan demikian, lahan basah tidak hanya berfungsi sebagai ekosistem penting tetapi juga sebagai tempat yang mendukung kegiatan kuliner.

3.) Lahan Basah Sebagai Tempat Pemberangkatan dan Pemberhentian Kapal

GPS Map Camera (Halte Siring) (Dokpri)
GPS Map Camera (Halte Siring) (Dokpri)

Lahan basah di Siring Banjarmasin dimanfaatkan sebagai tempat persinggahan kapal di halte dengan beberapa cara:

- Jalur Transportasi Air

Sungai Martapura yang merupakan salah satu sungai terbesar di Kota Banjarmasin menjadi jalur transportasi air yang menghubungkan berbagai daerah. Kapal-kapal dapat beroperasi di sungai ini untuk mengangkut penumpang dan barang.

- Dermaga Persinggahan

Di sepanjang Siring Tendean, Banjarmasin, telah dibangun dermaga atau halte air sebagai tempat bagi kapal untuk berhenti. Dermaga ini memberikan akses mudah bagi penumpang untuk turun dan naik kapal serta menjangkau area sekitarnya.

4.) Lahan Basah Sebagai pemukiman dan tempat tinggal untuk warga sekitar 

GPS Map Camera (pemukiman di Pasar Lama) (Dokpri)
GPS Map Camera (pemukiman di Pasar Lama) (Dokpri)

Lahan basah berfungsi sebagai tempat tinggal dan pemukiman bagi masyarakat, terutama di daerah yang memiliki ekosistem sungai seperti kelurahan pasar lama Berikut adalah beberapa pemanfaatan lahan basah sebagai pemukiman:

- Sumber Kehidupan: Masyarakat yang tinggal di sekitar lahan basah seringkali bergantung pada sumber daya alam yang ada, seperti ikan dan tanaman air, untuk memenuhi kebutuhan pangan. Mereka memanfaatkan lahan basah untuk bertani, memancing, dan berburu, yang memberikan mata pencaharian yang berkelanjutan.

- Keterhubungan dengan Alam: Pemukiman di lahan basah memungkinkan masyarakat untuk hidup selaras dengan lingkungan. Mereka membangun rumah di atas lahan yang tergenang air, seperti rumah panggung, yang tidak hanya melindungi dari banjir tetapi juga memanfaatkan sumber daya air yang ada.

5.)  Lahan Basah Sebagai Peternakan 

GPS Map Camera (Peternakan Kambing) (Dokpri)
GPS Map Camera (Peternakan Kambing) (Dokpri)

Pemanfaatan Lahan Basah untuk Peternakan di Kelurahan Pasar Lama

Lahan basah memiliki potensi yang besar untuk dimanfaatkan sebagai lahan peternakan di Kelurahan Pasar Lama. Beberapa jenis ternak yang cocok dikembangkan di lahan basah antara lain:

- Sumber Penghasilan Peternakan kambing menyediakan pendapatan yang stabil bagi petani. Produk yang dihasilkan meliputi daging, susu, dan pupuk, yang semuanya dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi petani

- Dampak Lingkungan Peternakan kambing di lahan basah dapat membantu dalam pengelolaan vegetasi dan pengendalian gulma, serta menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah dibandingkan dengan ternak besar. Ini menjadikannya pilihan yang lebih ramah lingkungan.

6.) Pemanfaatan Lahan Basah di Siring Sebagai Objek Wisata yang Berada di Pasar Terapung 

GPS Map Camera (Pasar Terapung) (Dokpri)
GPS Map Camera (Pasar Terapung) (Dokpri)

 Pemanfaatan lahan basah di Siring, khususnya Siring Pasar Terapung di Banjarmasin, telah menjadi objek wisata yang menarik dan berkontribusi pada ekonomi lokal.

Siring Pasar Terapung di Sungai Martapura merupakan contoh lain dari pemanfaatan lahan basah yang mengedepankan budaya lokal. Pasar ini tidak hanya menawarkan pengalaman berbelanja yang unik tetapi juga melestarikan tradisi pasar terapung yang merupakan bagian penting dari identitas budaya Kalimantan Selatan. Dengan berbagai produk lokal yang dijajakan, pasar ini menarik wisatawan dan memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.

7.)  Pemanfaatan Lahan Basah Sebagai Perikanan 

GPS Map Camera (Perikanan) (Dokpri)
GPS Map Camera (Perikanan) (Dokpri)

Pemanfaatan lahan basah sebagai perikanan sangat penting dan beragam. Berikut beberapa manfaat dan contoh pemanfaatan lahan basah untuk perikanan

- Budidaya Ikan (Akuakultur): Lahan basah dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan, baik di kolam alami maupun buatan. Jenis ikan yang dibudidayakan biasanya adalah ikan air tawar seperti lele, nila, patin, dan gurame. Metode ini memanfaatkan kualitas air yang baik dan sumber pakan alami yang melimpah di lahan basah.

Pengendalian Polusi dan Pengelolaan Air: Memastikan kualitas air di lahan basah tetap terjaga sangat penting. Polusi dari aktivitas manusia seperti pertanian, industri, dan pemukiman harus diminimalisir agar ikan dan ekosistem perairan tetap lestari.

Pemanfaatan lahan basah untuk perikanan memberikan manfaat ekonomi dan sosial yang signifikan, seperti sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar dan pasokan protein hewani. Namun, pemanfaatan ini harus dilakukan dengan bijaksana agar tidak merusak ekosistem yang rentan dan penting bagi keanekaragaman hayati.

8.) Pemanfaatan Lahan Basah pada Eceng Gondok 

Pemanfaatan lahan basah dengan menggunakan eceng gondok (Eichhornia crassipes) memiliki beberapa manfaat dan aplikasi yang signifikan:

GPS Map Camera (Eceng Gondok) (Dokpri)
GPS Map Camera (Eceng Gondok) (Dokpri)

Pupuk Organik: Eceng gondok dapat digunakan sebagai bahan baku untuk membuat pupuk organik. Pupuk ini dapat memperbaiki struktur fisik tanah, meningkatkan ketersediaan unsur hara, dan memacu pertumbuhan vegetatif. Penelitian di Desa Pemangkih Tengah menunjukkan bahwa eceng gondok dapat digunakan untuk membuat pupuk organik yang efektif dalam pertanian tanaman padi

Manfaat eceng gondok berikutnya, yaitu sebagai sumber pakan untuk ikan. Hal ini diungkapkan dalam Jurnal Ilmu Pertanian Indonesia pada tahun 2019 lalu. Disebutkan dalam studi tersebut, ada beberapa jenis ikan yang dapat mengonsumsi eceng gondok.

Kesimpulan 

Pemanfaatan lahan basah memiliki sejumlah manfaat penting bagi lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Lahan basah berfungsi sebagai penyaring alami, membantu membersihkan air dari polutan dan bahan kimia, serta menjaga kualitas air tanah. 

Mereka juga berperan dalam pengendalian banjir dengan menyerap kelebihan air selama curah hujan tinggi, mengurangi risiko bencana alam. Secara keseluruhan, pemanfaatan lahan basah secara berkelanjutan penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem, mendukung keanekaragaman hayati, dan memberikan manfaat ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat setempat. 

Namun, perlu ada pengelolaan yang bijaksana untuk menghindari kerusakan dan degradasi yang dapat mengancam fungsi ekologis dan ekonomi dari lahan basah tersebut sehingga Pelestarian lahan basah di  Kecamatan Banjarmasin Tengah adalah tanggung jawab bersama kita. Mengatasi  permasalahan ini memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi lingkungan. 

Melindungi lahan basah bukan hanya tentang melestarikan alam, tetapi juga tentang memastikan bahwa kita mempertahankan sumber daya alam yang penting bagi kehidupan kita dan generasi mendatang. Dengan tindakan yang tepat, kita dapat menjaga keindahan alam Banjarmasin Tengah dan menjaga keseimbangan ekosistem yang penting.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun