Mohon tunggu...
Rizki Amaliya
Rizki Amaliya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

olahraga,mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Analisis Jenis Citra, Kelebihan, Kelemahan, 9 Unsur Interpretasi Kabupaten Tebo

24 Oktober 2024   22:46 Diperbarui: 24 Oktober 2024   23:18 188
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pengaruh Cuaca:
Keterbatasan Data yang Terkendala Awan: Kondisi cuaca yang buruk, terutama awan dan kabut, dapat menghalangi pengambilan gambar, mengurangi jumlah data yang dapat digunakan untuk analisis di Kabupaten Tebo.
Ukuran File yang Besar:
Kebutuhan Penyimpanan dan Pemrosesan: Data Landsat memiliki ukuran yang besar, memerlukan ruang penyimpanan yang cukup dan kapasitas pemrosesan yang baik untuk analisis, yang bisa menjadi kendala bagi pengguna dengan sumber daya terbatas.
Kompleksitas Pengolahan Data:
Keterampilan Teknis Diperlukan: Meskipun data sudah terkalibrasi, analisis yang mendalam memerlukan pengetahuan tentang perangkat lunak pemrosesan citra (seperti QGIS atau ENVI) dan keterampilan dalam pengolahan data geospasial.
Resolusi Temporal Terbatas untuk Area Kecil:
Kurangnya Data di Daerah Terpencil: Di area kecil atau dengan tutupan awan tinggi, citra yang relevan mungkin tidak tersedia dalam waktu yang diperlukan untuk analisis yang efektif.
Keterbatasan dalam Menangkap Objek Kecil:
Deteksi Objek yang Tidak Optimal: Meskipun resolusinya tinggi, Landsat mungkin tidak dapat mendeteksi objek-objek kecil dengan baik, seperti jalan kecil atau bangunan yang sangat terperinci.
Waktu Proses Data:
Penundaan dalam Akses Data: Meskipun data tersedia secara gratis, proses untuk mendapatkan dan memproses data bisa memakan waktu, terutama jika pengguna membutuhkan data dalam jumlah besar.
Ketergantungan pada Kalibrasi Eksternal:
Kebutuhan untuk Validasi Data: Meskipun data Landsat terkalibrasi, pengguna sering kali perlu melakukan kalibrasi tambahan atau validasi dengan data ground-truth untuk memastikan akurasi dalam konteks lokal.
Kesimpulan
Landsat 8-9 OLI/TIRS C2 L1 menawarkan banyak kelebihan yang mendukung analisis lingkungan dan pengelolaan sumber daya di Kabupaten Tebo. Meskipun terdapat beberapa kelemahan, terutama terkait dengan kondisi cuaca dan kebutuhan teknis, kelebihan yang ditawarkan menjadikan Landsat sebagai alat penting untuk penelitian dan pengelolaan sumber daya alam. Dengan memanfaatkan kelebihan ini dan memahami keterbatasannya, pengguna di Kabupaten Tebo dapat memaksimalkan manfaat yang diperoleh dari data Landsat.

3.Landsat 7 ETM+ C2 L1

Landsat 7 Enhanced Thematic Mapper Plus (ETM+) adalah satelit penginderaan jauh yang diluncurkan pada tahun 1999 sebagai bagian dari program Landsat yang dikelola oleh United States Geological Survey (USGS). Landsat 7 ETM+ dirancang untuk menyediakan data penginderaan jauh yang mendukung pemantauan lingkungan, penelitian ilmiah, serta pengelolaan sumber daya alam. Berikut adalah penjelasan rinci mengenai Landsat 7 ETM+ C2 L1.

1. Sensor ETM+

Fitur dan Kapasitas Sensor:

Band Spektral: ETM+ dilengkapi dengan 8 band spektral yang mencakup dari ultraviolet hingga inframerah, yang memungkinkan analisis mendalam terhadap berbagai objek di permukaan Bumi. Band-band tersebut adalah:
Band 1 (Blue): 0.45--0.52 m
Band 2 (Green): 0.52--0.60 m
Band 3 (Red): 0.63--0.69 m
Band 4 (Near Infrared): 0.76--0.90 m
Band 5 (Shortwave Infrared 1): 1.55--1.75 m
Band 6 (Thermal Infrared): 10.40--12.50 m
Band 7 (Shortwave Infrared 2): 2.08--2.35 m
Band 8 (Panchromatic): 0.52--0.90 m (resolusi 15 meter)
Resolusi Spatial:

Resolusinya bervariasi: 15 meter untuk band panchromatic dan 30 meter untuk band multispektral lainnya. Band thermal memiliki resolusi 60 meter.
2. Data Level 1 (C2 L1)

Definisi dan Proses:

Data Level 1 (C2 L1) adalah data yang telah diproses untuk memperbaiki dan mengkalibrasi citra, sehingga siap digunakan untuk analisis lebih lanjut. Proses ini mencakup:
Kalibrasi Radiometrik: Menghilangkan efek atmosfer dan sensor untuk mendapatkan nilai pengukuran yang akurat.
Georeferensi: Memetakan citra ke sistem koordinat geografis, memungkinkan integrasi dengan dataset lain.
Cloud Masking: Menyediakan informasi mengenai tutupan awan untuk membantu pemilihan citra yang optimal.
3. Frekuensi Pengambilan Data

Periode Revisit: Landsat 7 memiliki periode revisit sekitar 16 hari. Dengan menggunakan citra dari Landsat 7 yang tersedia secara historis, pengguna dapat melakukan analisis temporal untuk melihat perubahan yang terjadi.
4. Aplikasi dan Penggunaan

Landsat 7 ETM+ C2 L1 memiliki berbagai aplikasi, antara lain:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun