Malang -- Kegiatan Kampus Mengajar merupakan suatu program dari Kemendikbud yang tentunya sudah tidak asing bagi kita apalagi untuk jurusan pendidikan.Â
Program ini diadakan sebagai wadah untuk mahasiswa semester 5 ke atas agar mendapat pengalaman mengajar terutama di sekolah dasar di daerah 3T (Terpencil, Tertinggal, Terbelakang).Â
Dalam program ini, ada yang lolos dan ada yang belum rezekinya untuk lolos. Mahasiswa jurusan PGSD UMM yang lolos pada Program Kampus Mengajar Angkatan I berjumlah 6 orang yaitu:
- Nurindah Citra Adinda
- Kholidatul Fitriyah
- Nadha R. F.
- Uci Nurul Hidayah
- Zahro
- Fadhillah
Ada sejumlah persyaratan agar dapat lolos dalam program Kampus Mengajar yaitu harus berada di kampus yang dinaungi Kemendikbud, mahasiswa minimal semester 5 dan maksimal semester 8 yang memiliki IPK 3.00 ke atas, mengumpulkan berkas -- berkas yang berisi surat rekomendasi kelakuan baik dari kampus, surat rekomendasi dari DEKAN, transkrip nilai dan sertifikat pendukung lainnya.Â
Tahapan yang dilalui yaitu seleksi administrasi, tes survei kewarganegaraan lalu yang terakhir pengumuman.
Salah satu mahasiswi dari Universitas Muhammadiyah yang lolos pada program Kampus Mengajar angkatan I ialah Uci Nurul Hidayah dari jurusan PGSD angkatan 2018. Menurut Uci, kegiatan -- kegiatan yang dilakukan pada Kampus Mengajar I sangat menarik seperti membantu administrasi sekolah dan guru, membenahi perpustakaan, menganalisis raport, membantu kegiatan guru jika beliau berhalangan hadir, dan mengajar siswa -- siswa.
Dalam program Kampus Mengajar Angkatan I ini kebetulan berbarengan dengan kegiatan perkuliahan sehingga harus dapat me-manage waktu dengan tepat agar semua terselesaikan sesuai waktu yang sudah ditentukan. Mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar ini juga harus pintar mengatur jadwal agar tidak mengganggu kegiatan perkuliahan yang sedang ia jalani.
"Iya, di Kampus Mengajar itu kita berbarengan dengan kuliah. Apalagi waktu itu hampir di waktu UAS dan kita melakukan Kampus Mengajar itu dari jam 8 sampai jam 1 siang. Kalau memang ada jadwal kuliah aku izin dulu ke pihak sekolah" tutur Uci dalam sesi wawancara.
Program Kampus Mengajar ini dapat dilakukan secara offline dan online tergantung kebijakan dari sekolah masing -- masing. Mahasiswa mendiskusikan program kerja yang sudah dirancang kepada pihak sekolah. Kegiatan ini tentunya memiliki banyak manfaat. Salah satunya yaitu meningkatkan kemampuan dalam mengajar, mengenali karakter -- karakter siswa dan tentunya program ini dapat dikonversikan sebanyak 12 SKS di mata kuliah yang sedang ditempuh. Kegiatan ini juga tidak dipungut biaya apapun alias gratis.
"Jangan takut mencoba dan takut gagal mumpung belum semester akhir dan lulus, apa salahnya mencoba program -- program dari Kemendikbud" pesan Uci saat sesi wawancara
Ya, memang program Kampus Mengajar ini membawa dampak positif agar kita dapat mengembangkan dan mengasah keterampilan dalam mengajar, menambah pengalaman dan agar kita dapat produktif di masa pandemi seperti saat ini. Soooo..... Don't be afraid to try something new!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H