Pengalaman pertama saya di HMJ hanya sebagai EO, tapi dari pengalaman itu saya ingin merubah konsep HMJ ini sebagai konsep pengembangan potensi yang dimiliki oleh anggota HMJ, ujar Nanda.
Di HMJ Paksi tahun ini dikejar program kerja, pasti proker A selesai disusul lagi proker B setelah itu lanjut lagi proker C dan Alhamdulillah nya semua proker berjalan dengan lancar, ujar Reszha.
Pertanyaan kelima, rencana untuk pengembangan HMJ ?
HMJ akan memiliki rencana pengembangan, jadi nanti kita ada pengenalan himpunan yang lebih luas lagi. Bukan hanya ketika pesmaba saja, akan tetapi kita akan mengadakan acara pengenalan HMJ agar teman-teman tau HMJ itu apa, apa tugas HMJ, ujar Anida.
Pertanyaan keenam, bagaimana pendapat kalian mengenai beberapa program kerja HMJ PAKSI yang terhalang karena adanya pandemi Covid-19?
Sangat luar biasa, karena kita sudah mengkonsep tiap bulan selalu ada program kerja, ujar Anida.
Jika boleh dibandingkan dengan yang lain dan periode-periode sebelumnya kitalah yang paling progresif yang luar biasa. Karena kita tidak ada capeknya, setelah suatu program kerja selesai kita melanjutkan program kerja lainnya. Apapun yang kalian dapatkan di HMJ itulah yang akan kita peroleh, jadi biarkan teman-teman yang non aktif, kita harus tetap semangat, ujar Nanda.
Proker yang terhalang karena pandemi ini bisa buat pembelajaran untuk fungsionaris sendiri, memang semua proker tidak dilakukan secara offline tetapi bisa dilakukan dengan online. Dengan adanya pandemi ini, kita juga dapat positifnya misalnya lebih memanfaatkan teknologi, dan mengetahui teknologi yang ada saat ini misalnya zoom meeting, google meeting yang dari tahu menjadi tahu, ujar Reszha.
Pertanyaan ketujuh, kesan dan pesan selama berproses di HMJ PAKSI!
Jangan menutup mata dari segala arah, bukalah mata seluas mungkin, pelajari pengalaman seluas mungkin, lihat sekitar kalian seluas mungkin. Kalian akan berkembang, jika kalian hanya stay kalian tidak akan berkembang, jadi kalaupun kalian memiliki tanggung jawab ini tidak papa yang penting kalian mampu, ujar Anida.
Manusia itu kodratnya menjadi khalifah, pemimpin baik itu perempuan laki-laki tetap sama. Jadi, jadilah pemimpin yang mengayomi anggota dan mahasiswa PGSD. Jangan malah menjadi seperti bos yang hanya bisa menyuruh, ujar Nanda.