Mohon tunggu...
Rizki Alfitra Hasibuan
Rizki Alfitra Hasibuan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan FEB UNTAN

Membaca dan Meneliti

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerminan Perjuangan Kehidupan Keluarga Miskin di Pedalaman Sungai Raya Dalam Kabupaten Kubu Raya

20 Agustus 2023   22:50 Diperbarui: 21 Agustus 2023   07:14 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Rumah Keluarga Eko Prayetno

Pak Eko Prayetno berumur 38 tahun yang tinggal di Kecamatan Sungai Raya, Kelurahan Sungai Raya Dalam, Kabupaten Kubu Raya. Beliau merupakan kepala keluarga yang tinggal bersama 2 orang anak dan istri.

Pak Eko Prayetno memiliki 2 orang anak laki-laki yang masih kecil. Anak yang pertama bernama Dafa Azriel Septiani berumur 11 tahun saat ini sedang menjalani masa sekolah di SDN 4 KOPRI dan anak yang kedua bernama Muhammad Aska Rafaysha Agustian berusia 4 tahun. Lotiawati merupakan istri dari Pak Eko Prayetno yang saat ini umurnya sudah 40 tahun. Riwayat pendidikan dari pak Eko Prayetno dan Ibu lotiawati adalah Tamatan SMA. 

Pak Eko Prayetno sebelumnya memiliki pekerjaan sebagai kuli bangunan, jam operasional kerja pak Eko yaitu dari pagi hingga sore hari.  Tetapi, untuk pekerjaannya ini kadang tidak menentu terkadang mengangkut pasir dan menjadi kernet. Pendapatan beliau sehari berkisar Rp100.000 dan  gaji yang diberikan selama seminggu sekali dengan total gaji sebesar Rp600.000. Namun, sekarang ini pak Eko Prayetno tidak lagi bekerja sebagai kuli bangunan karena hal ini berkenaan pada gaji yang menunggak. Tapi, beruntungnya beliau mendapatkan pekerjaan baru yaitu membantu memotong rumput di kebun alpukat, tidak jauh dari tempat kediaman beliau di Sungai Raya Dalam. Walaupun, pekerjaan tersebut tidak rutin setiap hari tapi Alhamdulillah, sehari mendapatkan upah sebesar Rp100.000.

Keluarga Eko Prayetno dalam satu rumah yang terdiri 4 orang yaitu istri dan 2 anak laki-laki yang dimana memiliki jumlah tanggungan dalam satu rumah. Untuk pak Eko sendiri mendapat Rp250.000/minggu, Istri Rp60.000/hari, dan Anak kisaran Rp10.000-Rp20.000/hari. Namun, total pengeluaran keluarga Eko Prayetno selama sebulan sekitar Rp3.000.000, sudah termasuk sembako serta kebutuhan lainnya. Tentunya, dari segi perekonomian masih belum mencukupi untuk kebutuhan keluarga.

Lebih prihatinnya ketika keadaan keluarga Eko Prayetno tidak terdaftar dalam kelurahannya di Sungai Raya Dalam dikarenakan tidak menyerahkan atau melaporkan ke kelurahan untuk pengurusan berkas administrasi pindahan dan pemberkasan Kartu Keluarga (KK). Akibatnya, keluarga pak Eko belum ada menerima bantuan apapun seperti bantuan BPJS, Pangan, dan uang tunai dari pemerintah maupun RT setempat.

Kondisi Dalam Rumah
Kondisi Dalam Rumah

Kondisi rumah Eko Prayetno memiliki ukuran seluas 7 x 4 meter persegi. Dinding rumah dan lantai rumah pak Eko Prayetno menggunakan kayu biasa yang sudah terbilang cukup lama dan sudah banyak bagian yang rapuh. Kondisi rumah beliau menggunakan alas atap yaitu seng dan bagian dapur dan ruang depan rumah menggunakan dinding tekstur kayu biasa.

Untuk peralatan yang berfungsi yaitu handphone, rice coocker, TV ukuran 21 inci, dan lampu rumah serta kendaraan motor sebanyak 2 buah. Namun, untuk kondisi motornya sendiri sudah terbilang sangat tua dengan kisaran tahun 1970an dan kondisi TV juga sudah rusak.

Kondisi Dapur 
Kondisi Dapur 

Kondisi Air yang digunakan untuk mencuci dan mandi berasal dari sumber air sungai di belakang rumahnya. Untuk sumber air minum, keluarga Eko Prayetno menggunakan sumber air hujan, sedangkan Rumah keluarga Eko Prayetno tidak memiliki WC. Oleh kare itu, apabila ingin buang air mereka akan menumpang di MIS Darul Salam yang berada di depan rumahnya dan terkadang menumpang di rumah tetangganya.

Dengan Kondisi rumah yang berada ditepi jalan raya dan ditepi pesisir sungai, lingkungan sekitar rumah ini terbilang cukup jarang antara satu dengan rumah yang lainnya berkisar 5 hingga 10 meter dari jarak rumah warga lainnya. Dengan kondisi rumah yang berada di tepi sungai yang sudah tertutupi dengan rumput liar yang cukup tinggi begitu juga dengan bagian di tepi jalannya juga semak hingga memungkinkan untuk menjadi tempat bersarangnya binatang liar seperti ular dan lainnya.

Suasana rumah keluarga Eko Prayetno yang berada di tepi jalan pastinya akan terasa terganggu ketika ada kendaraan yang melewati jalan di depan rumahnya dan apalagi kondisi penerangan di malam hari masih belum ada lampu penerangan di tepi jalan.

Dari hasil wawancara dengan pihak RT setempat, mata pencaharian penduduk sekitar daerah ini adalah bertani dan berkebun. sebagian besar masyarakat sini menanam padi dan berkebun alpukat. 

Diharapkan dengan ditulisnya artikel ini, semoga semakin banyak bantuan dari berbagai macam pihak baik masyarakat sekitar, pemerintah,  maupun swasta untuk membantu kondisi keluarga Eko Prayetno agar memiliki kehidupan yang lebih baik kedepannya.

Ditulis oleh:  Rizki Alfitra Hasibuan, Asmawati, Tasya Indriyani

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun