Mohon tunggu...
112024026 Rizki Al Farizi
112024026 Rizki Al Farizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 - Teknik Elektro - Institut Teknologi Nasional, Bandung

Mahasiswa teknik elektro angkatan 2024 yang gemar menulis dan berbagi opini akan suatu peristiwa. Mata Kuliah K3, Dosen Pengampu : Ir. Rustamaji, M.T.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

K3 di Era Geothermal: Mengamankan Masa Depan Energi Hijau

10 Januari 2025   05:45 Diperbarui: 10 Januari 2025   05:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangkit listrik geothermal (pixabay.com/wikiImages)

4.Pengelolaan Limbah Berbahaya

Proses operasional PLTP menghasilkan limbah cair yang mengandung bahan kimia seperti arsenik dan merkuri, yang berpotensi mencemari lingkungan.

5.Risiko Kebakaran dan Ledakan

Sistem yang melibatkan panas tinggi dan gas dapat memicu kebakaran atau ledakan jika tidak dikelola dengan baik.

Untuk mengatasi risiko keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP), berikut adalah beberapa solusi yang dapat diterapkan:

1.Identifikasi dan Penilaian Bahaya (Hazard Identification and Risk Assessment – HIRA)

Melakukan identifikasi menyeluruh terhadap potensi bahaya di area kerja dan menilai tingkat risikonya. Metode HIRARC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Risk Control) dapat digunakan untuk tujuan ini.

2.Penerapan Sistem Manajemen K3

Mengimplementasikan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang sesuai dengan standar nasional dan internasional untuk memastikan semua prosedur keselamatan diikuti dengan baik.

3.Pelatihan dan Edukasi

Memberikan pelatihan rutin kepada pekerja mengenai prosedur keselamatan, penggunaan Alat Pelindung Diri (APD), dan penanganan keadaan darurat. Edukasi juga penting bagi masyarakat sekitar mengenai potensi bahaya, seperti paparan gas Hâ‚‚S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun