Mohon tunggu...
112024026 Rizki Al Farizi
112024026 Rizki Al Farizi Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 - Teknik Elektro - Institut Teknologi Nasional, Bandung

Mahasiswa teknik elektro angkatan 2024 yang gemar menulis dan berbagi opini akan suatu peristiwa. Mata Kuliah K3, Dosen Pengampu : Ir. Rustamaji, M.T.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

K3 di Era Geothermal: Mengamankan Masa Depan Energi Hijau

10 Januari 2025   05:45 Diperbarui: 10 Januari 2025   05:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembangkit listrik geothermal (pixabay.com/wikiImages)

K3 pada Pembangkit Listrik Geo-Thermal

PLTP atau Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi adalah pembangkit energi yang memanfaatkan energi panas bumi untuk menghasilkan energi listrik. Secara prinsip, PLTP mirip dengan PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) yaitu dengan memanfaatkan panas sebagai pemutar turbin untuk untuk menghasilkan listrik. Perbedaan dari keduanya terletak pada sumber panasnya, PLTU memanfaatkan pembakaran batu bara sebagai sumber panasnya sementara PLTP mengandalkan panas bumi.

Di Indonesia PLTP merupakan salah satu sumber energi yang sangat potensial. Hal ini dikarenakan Indonesia terletak di Ring of Fire yang artinya Indonesia dikelilingi oleh sumber panas bumi yang sangat berpotensi untuk digunakan pada PLTP. Potensi yang besar ini tentunya tidak bisa disia-siakan. Pada semester I 2024, Indonesia memproduksi 2,6 GW listrik dari PTLP. Angka ini menunjukan kenaikan sekitar 85,71% dari jumlah produksi listrik PLTP tahun 2023 yang hanya berada di angka 1,4 GW saja.

Namun, di balik potensinya yang besar, terdapat tantangan terkait Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) pada Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP). Operasi PLTP melibatkan risiko yang cukup tinggi, baik bagi pekerja maupun lingkungan sekitar, sehingga penerapan standar K3 menjadi sangat penting. Beberapa aspek K3 yang perlu diperhatikan pada PLTP antara lain:

1.Paparan Gas Beracun

Proses eksplorasi dan eksploitasi panas bumi dapat melepaskan gas beracun seperti hidrogen sulfida (Hâ‚‚S) yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Menurut WHO, paparan terhadap hidrogen sulfida dapat mengakibatkan iritasi selaput bening sampai dengan kejang, tidak sadar, bahkan kematian.

2.Risiko Panas dan Tekanan Tinggi

Cairan panas bumi memiliki suhu dan tekanan tinggi, yang dapat menyebabkan luka bakar serius jika terjadi kebocoran atau kegagalan sistem.

3.Kesehatan Ergonomis

Pekerjaan di PLTP sering melibatkan aktivitas fisik berat, seperti pemeliharaan turbin dan pipa, yang dapat menyebabkan cedera otot atau tulang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun