Desa Tawar, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto. Pada kegiatan KKN ini dibimbing oleh Bapak Sigit Ananda Murwato, S.Kom., M.MT. selaku Dosen Pembimbing Lapangan
Rizki Agung Saputra, Mahasiswa Fakultas Hukum, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata diKuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan bentuk pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan kegiatan pembelajaran wajib yang umum dilakukan oleh mahasiswa strata-1 (S1). Pada tahun 2023, Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG) melakukan kegiatan KKN mengusung tema "Penguatan Ikon Desa Berbasis Potensi Lokal" yang dilaksanakan di 35 desa di Kabupaten Mojokerto. Salah satunya adalah di Desa Tawar.
Pada suatu desa maupun lingkungan masyarakat banyak terdapat permasalahan baik permasalahan yang kecil hingga permasalahan yang besar. Permasalahan yang ada di Desa Tawar salah satunya adalah tidak berfungsinya Bank Sampah. Bank sampah desa pada dasarnya adalah wadah untuk mengumpulkan dan mengelola sampah secara berkelanjutan. Bank Sampah memiliki manfaat dan fungsi yang sangat penting dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan. Berikut adalah beberapa manfaat dan fungsi bank sampah:
1. Mengurangi jumlah sampah di lingkungan
Bank Sampah mengurangi jumlah sampah yang dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir) dan mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
2. Meningkatkan kesadaran lingkungan
Dengan memiliki Bank Sampah, masyarakat akan lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah.
3. Menjadi alternatif peningkatan penghasilan
Bank Sampah dapat menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat. Sampah-sampah yang dapat diolah akan dihasilkan produk yang memiliki nilai jual tinggi.
4. Menciptakan lapangan kerja
Dengan adanya Bank Sampah, masyarakat dapat terlibat langsung dalam pengelolaan sampah, seperti misalnya menjadi tenaga kerja dalam memilah sampah, membuat produk daur ulang, dan lain sebagainya.
5. Meningkatkan kebersihan lingkungan
Dengan adanya Bank Sampah, lingkungan akan menjadi lebih bersih karena masyarakat lebih sadar akan pentingnya membuang sampah pada tempatnya.
6. Mengurangi emisi gas rumah kaca
Membuang sampah pada TPA secara langsung menyumbang terhadap emisi gas rumah kaca. Oleh karena itu, dengan memiliki Bank Sampah, dapat mengurangi kontribusi emisi gas rumah kaca dari sampah.
7. Meningkatkan perekonomian daerah
Bank Sampah dapat menjadi penggerak ekonomi daerah karena masyarakat dapat memperoleh penghasilan dari menjual sampah dan produk daur ulang.
Namun, sayangnya bank sampah desa Tawar belum berfungsi dan tidak terkelola dengan baik, salah satu faktor yang menjadi penyebab bank sampah desa tidak berfungsi adalah kurangnya sosialisasi. Beberapa desa belum menyadari pentingnya bank sampah, sehingga masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan. Selain itu, sosialisasi yang tidak optimal juga dapat mengakibatkan kurangnya partisipasi dari masyarakat dalam pengelolaan sampah. Mereka terkadang tidak tahu cara memilah dan membuang sampah yang benar.
Faktor lain yang menyebabkan bank sampah desa tidak berfungsi adalah kurangnya pemeliharaan dan perbaikan bank sampah. Ketika bank sampah tidak dirawat dengan baik, kualitas lingkungan sekitarnya dapat terganggu. Selain itu, ketidakmampuan untuk melakukan perbaikan dan perawatan dapat menyebabkan bank sampah tidak berfungsi dengan maksimal. Dampak dari bank sampah desa yang tidak berfungsi adalah meningkatnya jumlah sampah di lingkungan sekitarnya. Hal ini dapat mengakibatkan penumpukan sampah yang dapat menyebabkan dampak negatif pada lingkungan dan kesehatan masyarakat. Selain itu, bank sampah yang tidak berfungsi dapat menyebabkan pencemaran lingkungan, penyebaran penyakit dan yang tidak kalah penting hak lingkungan masyarakat menjadi terganggu.
Oleh karena itu, kegiatan ini diperlukan sosialisasi yang optimal dan perencanaan yang matang agar bank sampah dapat berfungsi dengan baik. Selain itu, pemeliharaan dan perbaikan bank sampah juga harus dilakukan secara teratur. Dengan cara tersebut, bank sampah desa dapat berfungsi dan memberikan manfaat positif bagi lingkungan sekitarnya dan masyarakat secara keseluruhan.
#KitaUntagSurabaya
#UntukIndonesia
#UntagSurabayaKeren
#EcoCampus
#KampusKompeten
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H