Pada tahun-tahun terakhir, saham Intel Corporation (INTC) mengalami tekanan signifikan di pasar modal. Sebagai salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, turunnya harga saham Intel telah menarik perhatian para analis, investor, dan pemerhati industri teknologi. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal maupun eksternal, yang mempengaruhi kinerja keuangan dan prospek jangka panjang perusahaan.
1. Persaingan yang Semakin Ketat
Salah satu penyebab utama penurunan saham Intel adalah meningkatnya persaingan dari perusahaan-perusahaan seperti Advanced Micro Devices (AMD), Nvidia, dan Apple. AMD, dalam beberapa tahun terakhir, berhasil merebut pangsa pasar yang signifikan di pasar prosesor, terutama dengan peluncuran produk Ryzen dan EPYC yang menawarkan kinerja yang kompetitif dengan harga yang lebih terjangkau dibandingkan produk Intel.
2. Keterlambatan Peluncuran Teknologi 7nm
Intel mengalami berbagai hambatan teknis dalam mengembangkan teknologi chip 7 nanometer (nm). Di sisi lain, pesaing seperti AMD dan TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company) telah berhasil memproduksi chip dengan teknologi 7nm dan bahkan 5nm. Keterlambatan ini menyebabkan Intel kehilangan keunggulan kompetitifnya, terutama di pasar prosesor untuk pusat data dan laptop, yang sangat sensitif terhadap perkembangan teknologi terkini.
3. Perubahan Manajemen dan Restrukturisasi
Intel telah melakukan beberapa perubahan manajemen dan upaya restrukturisasi dalam beberapa tahun terakhir. Pada awal 2021, CEO baru Intel, Pat Gelsinger, mengambil alih kepemimpinan dengan rencana besar untuk mengembalikan kejayaan Intel. Meskipun langkah ini dipandang positif oleh beberapa investor, proses restrukturisasi sering kali memakan waktu dan biaya, yang menyebabkan penurunan sementara dalam nilai saham.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H