Mohon tunggu...
Rizkia Amelia
Rizkia Amelia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Biomedis Universitas Airlangga

Saya merupakan Mahasiswa baru Teknik Biomedis Unviersitas Airlangga. Saya sangat menyukai Membaca, baik itu novel, komik, maupun yang lainnya. Saya juga suka dengan Drama(Korea, Jepang, China) dan Kpop, terutama Treasure

Selanjutnya

Tutup

Financial

Mengupas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025

19 Desember 2024   20:00 Diperbarui: 19 Desember 2024   20:00 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Finansial. Sumber ilustrasi: PEXELS/Stevepb

Indonesia memasuki tahun 2025 dengan optimisme yang penuh kehati-hatian. Berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga keuangan, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional yang solid. Namun, tantangan global yang terus berkembang menjadi catatan penting dalam perjalanan ekonomi Indonesia.

Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,8% hingga 5,6% pada tahun 2025. Pertumbuhan ini didukung oleh konsumsi rumah tangga yang kuat, peningkatan investasi, serta kinerja ekspor yang stabil. Selain itu, pemulihan sektor pariwisata dan jasa turut memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi [1].

Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,15%. Proyeksi ini didasarkan pada upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama melalui reformasi struktural dan kebijakan moneter yang akomodatif [2].

Tantangan Global

Di tingkat global, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia meningkat menjadi 3,0% pada 2025. Meskipun demikian, perlambatan ekonomi di negara-negara maju, terutama di Amerika Serikat dan Uni Eropa, menjadi tantangan tersendiri bagi pasar ekspor Indonesia [4].

Selain itu, China, sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia, memegang peran krusial dalam pemulihan ekonomi global. Jika China berhasil mengatasi perlambatan ekonominya, hal ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia [5].

Namun, faktor ketidakpastian global, seperti konflik geopolitik, fluktuasi harga komoditas, dan perubahan iklim, tetap menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi.

Langkah Strategis Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan

Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah Indonesia perlu terus mendorong reformasi struktural, terutama dalam meningkatkan daya saing industri dan memperkuat infrastruktur. Langkah strategis lainnya meliputi:

  • Diversifikasi Ekonomi: Mengurangi ketergantungan pada sektor komoditas dengan mendorong pengembangan sektor manufaktur, teknologi, dan jasa.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Financial Selengkapnya
    Lihat Financial Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun