Indonesia memasuki tahun 2025 dengan optimisme yang penuh kehati-hatian. Berbagai pihak, termasuk pemerintah dan lembaga keuangan, memproyeksikan pertumbuhan ekonomi nasional yang solid. Namun, tantangan global yang terus berkembang menjadi catatan penting dalam perjalanan ekonomi Indonesia.
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia
Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di kisaran 4,8% hingga 5,6% pada tahun 2025. Pertumbuhan ini didukung oleh konsumsi rumah tangga yang kuat, peningkatan investasi, serta kinerja ekspor yang stabil. Selain itu, pemulihan sektor pariwisata dan jasa turut memberikan kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi [1].
Permata Institute for Economic Research (PIER) memprediksi pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia mencapai 5,15%. Proyeksi ini didasarkan pada upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama melalui reformasi struktural dan kebijakan moneter yang akomodatif [2].
Tantangan Global
Di tingkat global, Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia meningkat menjadi 3,0% pada 2025. Meskipun demikian, perlambatan ekonomi di negara-negara maju, terutama di Amerika Serikat dan Uni Eropa, menjadi tantangan tersendiri bagi pasar ekspor Indonesia [4].
Selain itu, China, sebagai salah satu mitra dagang utama Indonesia, memegang peran krusial dalam pemulihan ekonomi global. Jika China berhasil mengatasi perlambatan ekonominya, hal ini dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia [5].
Namun, faktor ketidakpastian global, seperti konflik geopolitik, fluktuasi harga komoditas, dan perubahan iklim, tetap menjadi ancaman bagi stabilitas ekonomi.
Langkah Strategis Menuju Pertumbuhan Berkelanjutan
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah Indonesia perlu terus mendorong reformasi struktural, terutama dalam meningkatkan daya saing industri dan memperkuat infrastruktur. Langkah strategis lainnya meliputi: