Pada hari Sabtu 5 Maret 2022 pukul 09.00-12.00 WIB melalui zoom atau secara daring telah berlangsung dengan lancar Seminar Nasional Generasi Millenial yang Siap Menghadapi Era Society 5.0 dengan pembicara yang  expert di bidangnya secara gratis. Seminar yang diselanggarakan oleh Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran ini diikuti oleh 396 peserta dari seluruh Indonesia. Peserta adalah dari mahasiswa Universitas Pandanaran, mahasiswa Universitas lain dari seluruh Indonesia dan juga masyarakat umum. Seminar Nasional ini selain memberikan ilmu yang bermanfaat sebagai salah satu trik dan strategi untuk bisa memaknai value apa yang dimiliki masing-masing peserta. Hal ini juga sebagai salah satu implementasi dari MoU Universitas Pandanaran dan Universitas Gadjah Mada (UGM).
Webinar dibuka oleh Rektor Universitas Pandanaran Agustien Zulaidah, S.T, M.T yang menyampaikan sembutanya bahwa seminar ini memberikan wawasan peserta menggali value dan sekaligus mengembangkan untuk bisa saling berkontribusi antara dunia pendidikan tinggi dalan mencetak generasi millenial.
"Karena generesi millenial sebagian besar tumbuh dan berkembangnya melalui pendidikan, sehingga pendidikan menjadi wahana bagi pengembangan generasi millenial. Universitas Pandanaran pun sudah mulai berbenah untuk menyambut tantangan agar dapat mencetak lulusan yang siap menghadapi dan dapat beradaptasi di Era Society 5.0, dimana generasi millenial ini cenderung memiliki karakter pribadi yang kreatif, memiliki ide dan gagasan yang cemerlang, terbiasa berpikir out of the box, percaya diri, pandai bersosiali serta berani menyampaikan pendapat di depan publik melalui media sosial, sehingga proses pembelajaran di Universitas Pandanaran juga sudah mulai melakukan penyesuain-penyesuaian baik secara sistem dan teknologi". Ujar Rektor Universitas Pandanaran Agustien Zulaidah, S.T, M.T
sebagai keynote speaker Ketua Yayasan Abdi Masyarakat Dra. Hj. Harini Krisniati, M.M dalam sambutanya juga menyampaikan supportnya agar Universitas Pandanaran ikut serta berkontribusi dalam melahirkan generasi millenial yang siap menghadapi Era society 5.0 dengan menyiapkan beberapa sarana dalam proses perkuliahan.Â
"Society 5.0 awal mulanya dicetuskan di Jepang tahun 2019, yang kemudian merambah ke dunia untuk mengikuti demi menuju kesejahteraan dan kenyamanan hidup, sayangnya di Indonesia keadaan berbanding terbalik dengan yang ada di Jepang, baik dalam sisi pertambahan pendudukan, pendidikan, kualitas sumber daya manusianya, pendidikan, pendapatan perkapita sehingga perlu adanya kita-kiat khusus selain dari sisi pemerintah untuk terus mensupport dengan memberikan kesempatan dan peluang beasiswa dan kemandirian proses pembelajaran di perguruan tinggim juga masing-masing personal harus memiliki tiga kemapuan dasar yaitu bagaiman menjadi seoarang yang problem solving untuk dirinya sendiri maupun bagi masyarakat, memiliki kemapuan berpikir kritis, tidak hanya di kelas tapi juga di lingkungan sosial, dan mengembangkan kemampuan dalam berkreativitas dan berinovasi atas semua hal yang terjadi di hadapnya". ungkap Ketua Yayasan Abdi Masyarakat Dra. Hj. Harini Krisniati, M.M
Nara sumber webinar nasional kali ini Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Prof. Dr. Didi Achjari, Ak, CA yang menyampaikan materinya bahawanya secara umum perkembangan generasi millenial society 5.0 dipengahuri oleh Global Megatrends, yang terdiri dari pertumbuhan dan ketidaksetaraan disegala bidang, urbanisasi yang cepat, perubahan iklim, perubahan demografis, teknologi dan masalah pangan dan kesehatan.Â
"Perguruaan tinggi harus adaptif terhadap perubahan karena perguruan tinggi harus bisa melahirkan talenta sesuai dengan misi perguruan tinggi, yang mampu menenangkan hiperkompetisi dengan menghasilkan talenta yang menguasai essential skils, complex problem solving, public speaking, leadership dan entrepreneurship. Adapun peluangnya adalah dengan memanfaatkan teknilogi yang ada saat ini oleh para generasi millenial tak hanya sebagai Youtuber, bermain Tik-Tok dan yang lainya yang bersifat instant, namun bisa juga untuk memaksimalkan e-commerce yang bisa dilakukan untuk mendapatkan data-data di sektor industri, pertanian, peternak, perikanan yang menjadi sumber mata pencaharian masyrakarat Indonesia, mendapatkan peluang yang ditawarkan melaluinya". pungkas Prof. Dr. Didi Achjari, Ak, CA
Dalam kesempatan yang sama ketua panitia Dyah Ika Kirana Jalantika, S.E, M.M juga mengemukakan bahwa pada dasarnya peserta webinar diharapkan memahami bahwa generasi millenial sangat membutuhkan revolusi mental yang harus dilakukan untuk bisa bertanggung jawab secara pribadi sebagai seorang petarung sehingga bisa dapat beradaptasi dengan baik dengan lingkungan, tidak mudah mengeluh dalam menggapai value untuk meningkatkan karakter diri.Â
Sedangkan Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pandanaran Maria M Minarsih, S.E, M.M menyampaikan harapnya dengan ada nya webinar ini peserta bisa menyadari bahawa setiap generasi millenial tidak bisa bertumbuh sendiri, namun perlu didukung dengan sumber daya manusia yang dapat memberikan inspirasi dalam inovasi, kreativitas dan problem solving dalam setiap permasalahan yang dihadapi. Moderator dalam webinar kali ini oleh Dr. Dra. Cicik Harini, M.M menyampaikan bahwasanya perlu adanya kurikulum yang sangat kompeten dalam menjawab kebutuhan yang ada di sektor industri dan pemerintah serta masyarakat luas.
Webinar berlangsung cukup meriah karena selain mendapatkan e-sertifikat, lima penanya yang terpilih akan mendapatkan doorprize menarik dari panitia. Dan belasan peserta yang juga mendapat doorprize dengan sistem undian karena mengikuti dari awal hingga akhir acara.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H