Mohon tunggu...
Rizki Dzakwan Syarof
Rizki Dzakwan Syarof Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga, NIM 21107030119

Wong luar kampung yang kadang semangat-kadang mutung

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Sering Minum Kopi, Ternyata Begini Kesibukan Habibi

15 Juni 2022   19:32 Diperbarui: 15 Juni 2022   19:36 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana Bengkel Kenteng & Cat Kusuma | Sumber: Dokumentasi Pribadi

Halo pasukan kompasianer, siapa disini yang ketika mengerjakan sesuatu atau sebelum melakukan kegiatan selalu mengkonsumsi kopi, mungkin sebagian dari kalian mengetahui manfaat kopi. Lalu dari mana sebenarnya kopi itu berasal?

Kopi pertama kali ditemukan oleh seorang penggembala di Ethopia pada abad ke-9 yang pada saat itu menyadari domba-domba gembalanya menjadi hiperaktif setelah memakan biji-bijian berukuran kecil yang tumbuh disekitar tempat penggembalaannya. Tempat penggembalaannya bernama Kaffa, kemudian muncul istilah Coffee dan sejak itulah kopi mulai mendunia.

Di Indonesia sendiri, kopi mulai masuk pada tahun 1696 dibawa oleh Belanda dari Malabar, India ke Jawa dan ditanam di perkebunan Kedawung, Jakarta. Tetapi, pembudidayaan ini gagal dikarenakan terjadinya gempa dan banjir. Tahun, 1699 Belanda kembali mendatangkan stek pohon kopi dari Malbar, kopi yang ditanam di Indonesia menghasilkan kualitas yang sangat baik hal ini diketahui dari sampel kopi yang diteliti di Amsterdam. Biji kopi yang dikembangkan di pulau Jawa kemudian dijadikan bibit untuk perkebunan di seluruh wilayah Indonesia. Ada beberapa jenis kopi yang tersebar di Indonesia seperti kopi arabika, robusta, dan liberika. Namun, yang terkenal di Indonesia yaitu kopi arabika dan robusta.

Seperti Syaiful Habibi, seorang Mahasiswa dari salah satu Universitas ternama di Yogyakarta, yang sering mengkonsumsi kopi jenis arabika. Awalnya Syaiful Habibi meminum kopi karena sering merasakan pegal dan rasa kantuk disaat kegiatan perkuliahan berlangsung dikarenakan ia juga memiliki bengkel cat yang harus ia kerjakan setiap ada pelanggan masuk.

Bengkel cat yang dimiliki Syaiful Habibi tergolong bengkel yang ramai pelanggan, dikarenakan letaknya yang strategis berada di pinggir jalan raya, tepatnya di Jalan Laksda Adisucipto km 8,5, Kalongan, Maguwoharjo, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Bengkel tersebut berdiri sejak tahun 1994 dan diberi nama Bengkel Kenteng & Cat Kusuma. Hingga saat ini masih berdiri kokoh serta ramai pelanggan.

Ramainya bengkel tersebut, mungkin dikarenakan pelanggan itu sudah mengetahui kualitas Bengkel Kusuma yang memiliki fasilitas-fasilitas untuk menunjang pelanggan, seperti memiliki alat pengecatan modern, ketersediaan ruang pengeringan, spray cat hingga alat pengelasan.

Hasil yang ditawarkan oleh Bengkel Kusuma juga sangat memuaskan, dimana hasil akhir terhadap mobil-mobil yang sudah mendapatkan perawatan di bengkel cat mobil tersebut, mendapatkan warna yang maksimal dengan tidak ada warna belang sedikit pun di bagian yang dicat.

Untuk biayanya sendiri, Syaiful Habibi mengatakan bahwa Bengkel Kusuma memiliki harga yang relatif sama dengan bengkel cat lainnya, karena bahan atau merek cat yang digunakan sudah banyak di pasaran.

"Harga yang ditawarkan Bengkel Kusuma ini cukup terjangkau. Untuk pengecatan motor mulai dari harga kisaran Rp600-700 ribu, jika dengan pengecatan velg-nya ditambah Rp200-250 ribu. Kemudian untuk biaya pengecatan mobil full body memiliki harga kisaran Rp3-4 juta rupiah," ucap Habibi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun