Masih di babak pertama, AC Milan yang sedang unggul, terus mengontrol permainan dan semakin berbahaya pada dua kesempatan lain, di mana lagi-lagi Alessandro Florenzi kembali mendapatkan sebuah peluang tembakan jarak dekat namun tidak tepat sasaran dan upaya tendangan Franck Kessie ke arah gawang tetapi diblokir oleh bek Empoli. Setelah dua menit injury time, wasit meniup peluit akhir babak pertama dengan Milan sepatutnya memimpin 1-0.
Di awal babak kedua, Empoli melewatkan peluang untuk menyamakan kedudukan, di mana Szymon Zurkowski menyodorkan umpan lambung ke kotak penalti AC Milan, yang disambut oleh Sebastiano Luperto, memaksa Mike Maignan melakukan penyelamatan yang menakjubkan. Tim tamu terus menekan dan beberapa saat kemudian, upaya Zurkowski yang membelokkan bola, tepat melayang ke tangan Mike Maignan.
Setelah sedikit lamban untuk memulai 45 menit babak kedua, Junior Messias menghidupkan AC Milan kembali dalam sisi penyerangan, di mana pemain asal Brazil itu melepaskan tembakan di menit ke-56, tetapi tembakannya mengarah tepat ke Guglielmo Vicario, sehingga bola tadi berhasil ditangkap oleh penjaga gawang Empoli itu. Langkah yang sama menghasilkan tembakan yang sama dan hasil yang sama untuk Messias pada menit ke-67.
Sepertinya Stefano Pioli memberikan instruksi untuk membantu penyerangan di posisi lini tengah dan juga memberikan peluang bermain kepada Zlatan Ibrahimovic namun, tidak ada peluang yang jelas lebih lanjut untuk kedua tim hingga wasit meniup tiga peluit panjang, tanda laga berakhir untuk kemenangan AC Milan atas Empoli dengan skor 1-0. Sebuah kemenangan yang sulit, tapi salah satu nilai yang sangat penting.
Buntut kemenangan AC Milan saat melawan Empoli adalah peran dari Pierre Kalulu di sektor pertahanan maupun penyerangan. Sang bek merupakan pencetak gol tunggal AC Milan pada babak pertama. Selain itu, performanya juga sangat menentukan AC Milan dalam pertandingan ini.
“Saya merasa sangat baik, ketika Anda mencetak gol itu bagus. Ya sekarang saya bermain lebih banyak dan membuat game yang bagus. Saya bekerja untuk itu dan sekarang saya tidak terkejut. Dalam beberapa pertandingan terakhir yang saya mainkan dari awal, lalu dia memilih manajer. Saya siap membantu tim” kata Kalulu kepada Sky Sports.
“Bagaimana jika saya tinggal di Prancis? Tidak ada yang tahu bagaimana jadinya jika saya tetap tinggal di Lyon. Sekarang saya di Milan dan saya tidak memikirkannya. Ketika saya masih muda, saya bermain sebagai bek tengah dan bek sayap. Saya merasa seperti seorang bek, maka saya harus beradaptasi di kanan, kiri atau bahkan di tengah” Kalulu menambahkan.
Dengan kemenangan ini, penting bagi AC Milan untuk memberi jarak poin dengan rival sekota mereka yakni Inter Milan, yang sama-sama memiliki peluang juara musim ini, sehingga Rossoneri akan bertengger di puncak klasemen sementara Liga Italia pekan ke-29 ini, menunggu pertandingan Nerazzuri besok melawan Torino, tentu bukan pertandingan yang mudah bagi Simone Inzaghi, yang baru pulih dari kesulitan di Liga Champions.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H