Mohon tunggu...
Rizki Ananda Mustafa
Rizki Ananda Mustafa Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Samudera Jurusan Pendidikan Sejarah

Hidup untuk menulis karena tulisan simbol keabadian

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Hujan Desember

18 Desember 2021   09:08 Diperbarui: 18 Desember 2021   09:12 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hujan deras dari kemarin tak kunjung reda ya walaupun sesekali namun gerimis nya tetap turun

pagi ini hujan lagi sangat dingin rasanya maka ku tuangkan kopi seperti biasanya duduk lah aku didepan rumah sambil tersenyum dan mengingat kisah nyata teman ku yang terlalu cinta kepada kekasihnya tapi mereka terpisah ya wajar saja walaupun mereka berdua mempunyai perasaan yang sama pada akhirnya lelaki pun pasti lelah bukan bosan atau jenuh aku sih mendeskripsikan nya sebagai bentuk lain dari depresi dan walaupun hanya sebatas dipikiran saja rasa itu

tapi aku kisahkan ini kepada kalian 

teman ku muhajir sangat menyayangi kekasih nya begitupun kekasih nya yang sangat menyayanginya tapi setiap hari muhajir terlihat sangat menderita secara mental aku sendiri melihat nya sangat prihatin terkadang dalam duduk kami sambil mengisap sebatang rokok dia menceritakan keluh nya ya memang sebagai teman baiknya aku juga harus mendengarkan curhatan nya ya lelaki juga punya masalah bukan? dia bercerita tentang kekasih nya yang setiap hari menanyai kegiatannya sependengaran ku sih lebih ke arah kekasih nya cemburu berlebih tapi saat ku tau bukan itu inti permasalahannya

aku pun terkejut dan sedikit terkesan kenapa dia bisa menjalaninya selama 4 tahun, sambil menceritakan terlihat di mata nya berlinang air mata ya belum jatuh tapi aku sadar dan yakin dia sudah lelah dan ingin berpisah namun dia masih mencintai wanita itu.

bang ......!!! ibuku memanggil lain kali kita cerita kembali 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun