Pelaksanaan Kebijakan Luar Negeri Indonesia dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Menghadapi Ancaman Terorisme (Pendekatan Birokratik)
 Ancaman terorisme merupakan isu global yang menjadi tantangan bagi banyak negara di seluruh dunia. Indonesia sebagai negara yang memiliki sejarah panjang dalam memerangi terorisme, mengambil peran penting dalam mengatasi ancaman tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan untuk mencegah terjadinya serangan terorisme di Indonesia, mulai dari pembentukan lembaga khusus hingga penerapan kebijakan luar negeri yang efektif. Salah satu cabang dari kebijakan luar negeri Indonesia yang berfokus pada pertahanan dan keamanan adalah pendekatan birokratik. Pendekatan ini mencakup berbagai taktik dan strategi yang dilakukan oleh birokrasi pemerintah Indonesia untuk menghadapi ancaman terorisme.Â
Dalam konteks ini, penting untuk dianalisis bagaimana pendekatan birokratik dalam kebijakan luar negeri dapat diterapkan untuk memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia dalam menghadapi ancaman terorisme. Kebijakan Luar Negeri Indonesia dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Kebijakan luar negeri Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan muncul sebagai respons terhadap ancaman terorisme yang semakin meningkat di seluruh dunia. Sejak awal 2000an, Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat terdampak oleh aksi terorisme . Oleh karena itu, Indonesia memandang kebijakan luar negeri yang efektif dalam bidang pertahanan dan keamanan untuk menghadapi ancaman terorisme sangat penting.Â
Pada tahun 2018, Indonesia menandatangani kerja sama pertahanan bilateral dengan Australia yang disebut sebagai Framework Agreement on Security Cooperation (FASC). Kesepakatan ini bertujuan untuk mempromosikan kerja sama yang lebih erat di antara efektif antara kedua negara dalam membahas isu-isu keamanan dan pertahanan, termasuk ancaman terorisme.Â
Selain itu, kebijakan luar negeri Indonesia juga mengintensifkan kerja sama dengan badan-badan internasional yang terkait dengan pertahanan dan keamanan, seperti PBB. Indonesia telah berkontribusi dalam upaya internasional untuk mengatasi masalah terorisme global. Dalam rangka memperkuat pertahanan dan keamanan Indonesia, pemerintah lebih mengutamakan penggunaan teknologi di sektor militer. Selain itu, penggunaan teknologi canggih untuk membantu operasi keamanan dan penegakan hukum juga dilakukan guna mengatasi ancaman dari terorisme.Â
Kebijakan luar negeri Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan akan terus berubah dan berkembang sejalan dengan tuntutan zaman dan pemangku kepentingan yang terlibat. Namun, penting untuk memastikan bahwa kebijakan ini harus tetap relevan dengan lingkungan global dan nasional. Pelaksanaan Kebijakan Luar Negeri Indonesia dalam Bidang Pertahanan dan Keamanan Menggunakan Pendekatan Birokratik Pendekatan birokratik dalam kebijakan luar negeri Indonesia berfokus pada kolaborasi antarlembaga pemerintah untuk dapat mengambil keputusan yang efektif guna meningkatkan pertahanan dan keamanan Indonesia menghadapi ancaman terorisme.Â
Kolaborasi ini dilakukan antara lembaga yang terkait dengan urusan keamanan dan pertahanan nasional, termasuk di antaranya adalah Kementerian Pertahanan, Polri, dan Badan Intelijen Negara. Pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan menggunakan pendekatan birokratik memperhatikan prosedur birokratik yang ketat dalam mengambil keputusan strategis. Pada kondisi yang genting, lembaga-lembaga ini akan mengadakan rapat koordinasi untuk membuat keputusan yang efektif dan tepat waktu dalam rangka memerangi ancaman terorisme.Â
Selain itu, implementasi kebijakan luar negeri Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan juga memperhatikan koordinasi dengan lembaga internasional seperti PBB, yang turut berperan penting dalam pencegahan dan penghapusan terorisme global. Indonesia merupakan negara aktif dalam menyelesaikan masalah terorisme pada tingkat regional dan global, dan telah bekerja sama dengan berbagai badan antiterorisme untuk membangun kapasitas berbagi informasi di antara para pemangku kepentingan terkait.Â
Satu contoh konkret dalam pelaksanaan kebijakan luar negeri Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan menggunakan pendekatan birokratik adalah kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia dan Filipina dalam upaya memerangi terorisme di wilayah Asia Tenggara. Kerja sama ini dibentuk melalui Trilateral Cooperation Arrangement (TCA), yang bertujuan untuk meningkatkan koordinasi antara ketiga negara dalam melawan kelompok terorisme. Kesimpulan Kebijakan luar negeri Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan muncul sebagai respons terhadap ancaman terorisme yang semakin meningkat di seluruh dunia. Sejak awal 2000an, Indonesia menjadi salah satu negara yang sangat terdampak oleh aksi terorisme.Â
Selain itu, penggunaan teknologi canggih untuk membantu operasi keamanan dan penegakan hukum juga dilakukan guna mengatasi ancaman dari terorisme. Pendekatan birokratik dalam kebijakan luar negeri Indonesia berfokus pada kolaborasi antarlembaga pemerintah untuk dapat mengambil keputusan yang efektif guna meningkatkan pertahanan dan keamanan Indonesia menghadapi ancaman terorisme. Selain itu, implementasi kebijakan luar negeri Indonesia dalam bidang pertahanan dan keamanan juga memperhatikan koordinasi dengan lembaga internasional seperti PBB, yang turut berperan penting dalam pencegahan dan penghapusan terorisme global.Â
ReferensiÂ