Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani menyampaikan perhatiannya terhadap kondisi dan situasi yang terjadi di Afghanistan. Puan berdoa semoga di momen kemerdekaan Indonesia, ada secercah harapan untuk masyarakat negara itu. Selain itu, Puan juga meminta agar masyarakat Indonesia yang berada di sana segera dipastikan keamanannya.
"Dalam momen kemerdekaan, masih banyak cobaan yang terjadi, termasuk pada masyarakat Afghanistan. Dalam kondisi ini, saya meminta nasib WNI untuk dipastikan keberadaannya dan dijamin aman untuk pulang bila memang memungkinkan," kata Puan dalam keterangan rilisnya.
Puan memandang bila memang situasi Afghanistan menjadi semakin tidak kondusif, seluruh WNI beserta staf dan pejabat KBRI sebaiknya dipulangkan saja. Menurut Puan, rencana evakuasi harus segera dibuat matang agar proses kepulangan dapat berjalan dengan lancar.
Diketahui kondisi Afganistan saat ini telah jatuh ke tangan Taliban, setelah organisasi itu berhasil menguasai Kabul. Penguasaan kota ini dikatakan karena hengkangnya pasukan asing komando Amerika Serikat pada 11 September 2021.
Kemudian, Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dilaporkan juga telah meninggalkan negara tersebut. Presiden Ghani sempat menyatakan bahwa keputusan meninggalkan negaranya karena menghindari pertumpahan darah.
Sebelumnya, pihak AS telah memprediksi Taliban akan segera merebut ibu kota Kabul. Pasalnya, kelompok itu sudah merebut 65 persen Afghanistan, termasuk delapan ibu kota provinsi. Kepergian pasukan AS memicu pergerakan mereka menjadi lebih cepat.
AS sendiri menilai bahwa misi militernya di negara tersebut seperti perang tak berujung. Tidak ada pergerakan besar yang akan menghentikan terjadinya perang secara signifikan.
Untuk keberadaan WNI di Afghanistan, Kementerian Luar Negeri RI telah memastikan keamanan mereka saat ini. Tercatat, ada sekitar 15 WNI yang tinggal di sana. Mereka adalah pekerja di Perserikatan Bangsa-Bangsa hingga pasangan dari warga lokal setempat. Jumlah itu belum termasuk staf dan diplomat KBRI.
"Kita harus cepat membuat skema evakuasi. Situasi konflik itu sangat cepat terjadi eskalasinya, perkembangan tidak hanya bisa terjadi harian, tetapi dalam waktu menit, bahkan detik. Prioritas utama kita adalah mengamankan WNI yang tinggal di sana," ujar mantan Menko PMK itu.
Jangan sampai, lanjutnya, warga negara Indonesia yang tinggal di sana tidak bisa pulang kembali dan bertemu dengan keluarganya di Tanah Air. Hal itu akan membawa rasa duka yang mendalam bagi sanak dan saudaranya di sini. Menurut Puan, masyarakat tidak perlu lagi ditambah rasa dukanya karena sedang menghadapi pandemi Covid-19.
"Mari kita melakukan pemantauan dan pengawasan intensif untuk seluruh WNI di Afghanistan. Cari jalan keluar bersama untuk kepulangan mereka," kata Politisi PDI Perjuangan itu.
Puan merasa bahwa jika tidak diawasi dengan ketat, dia khawatir ada kecolongan kejadian yang tidak diinginkan. Jangan sampai WNI menjadi korban dan negara sebaiknya menjamin keamanan mereka hingga kepulangannya ke Tanah Air. Bila memang tidak bisa pulang karena mengikuti keluarga yang ada di sana, maka tetap harus dipantau keselamatannya.
"Dalam semangat kemerdekaan ini, kita diingatkan untuk selalu melindungi saudara sebangsa kita, di mana pun mereka berada. Orang Indonesia itu terikat dalam satu rumpun persaudaraan yang kuat karena perjuangan kita dalam merebut kemerdekaan. Maka, adanya jarak perpisahan antar-negara sebenarnya jangan dijadikan sebuah halangan," ujar Puan.
Perlindungan pemerintah terhadap warganya meski di luar negeri pun tetap berlaku. Pasalnya, hak itu tetap ada. Oleh karena itu, bila WNI di Afghanistan mengutarakan keinginannya untuk segera pulang ke Tanah Air, harus segera diwujudkan dan dilaksanakan. Jangan sampai mereka tinggal di negara orang dalam kondisi tertekan dan ketakutan.
"Suasana negara yang  panas, otomatis akan membuat penduduknya tidak nyaman untuk tinggal di sana. Warga lokal pun pasti mencari perlindungan. Kita harus mengawasi kesejahteraan WNI yang posisinya adalah imigran," kata Puan.
Kondisi negara tersebut yang sedang tidak kondusif, menurut Puan, juga membuka ancaman untuk penyebaran virus Covid-19 yang luas. Terlebih, di seluruh dunia, secara merata sedang menyebar Covid-19 varian Delta Plus. Hal ini benar-benar harus sangat diperhatikan.
"Kita harus awasi terus. Bagaimana pun WNI di sana adalah saudara kita juga. Maka, keamanan dan kesejahteraannya juga harus dijamin," ujarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H