Mohon tunggu...
Rizki Indah Damaiyanti
Rizki Indah Damaiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Aktif S1 Pendidikan Anak Usia Dini

Belajar sampai akhir hayat

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Teknik Evaluasi Pembelajaran Anak Usia Dini

3 November 2021   22:17 Diperbarui: 21 Desember 2021   15:50 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Suharsimi Arikunto (2004), evaluasi adalah kegiatan untuk membukan informasi tentang bekerjanya sesuatu, yang selanjutnya informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternatif yang tepat untuk mengambil keputusan. Evaluasi bertujuan untuk memperbaiki aspek-aspek pembelajaran, sarana untuk mengetahui minat bakat peserta didik, memotivasi peserta didik untuk belajar, menjadi dasar perubahan kurikulum agar menjadi lebih baik dan masih banyak lagi. Sedangkan teknik evaluasi adalah sebuah metode yang digunakan agar tujuan evaluasi dapat tercapai dengan baik dan maksimal.

Pelaksanaan teknik evaluasi pada anak usia dini sangatlah penting untuk mengamati proses tumbuh kembang mereka. Maka dari itu dalam melakukan teknik evaluasi harus dilakukan sesuai dengan ketentuan dan ketetapan yang telah ditetapkan. Dalam teknik evaluasi terdapat dua jenis teknik yaitu teknik tes dan non tes.

Teknik Tes

Menurut Anas Sudijono dalam bukunya yang berjudul "Pengantar Evaluasi Pendidikan" tahun 2007, Secara harfiah, kata "tes" berasal dari bahasa Perancis Kuno: testum dengan arti: "piring untuk menyisihkan logam-logam mulia" (maksudnya dengan menggunakan alat yang berupa piring itu akan dapat diperoleh jenis-jenis logam mulia yang nilainya sangat tinggi) dalam bahasa Inggris ditulis dengan test yang dalam bahasa Indonesia diterjemahkan dengan "tes" , "ujian" atau "percobaan". Dalam bahasa Arab ditulis dengan .

Sedangkan menurut KBBI tes adalah ujian tertulis, lisan, atau wawancara untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang.

Dapat disimpulkan bahwa tes adalah suatu proses untuk mengetahui pengetahuan, kemampuan, bakat, dan kepribadian seseorang melalui ujian tertulis maupun lisan.

Fungsi sebuah tes adalah sebagai alat ukur peserta didik untuk mengukur tingkat perkembangan ataupun kemajuan yang telah dicapai dalam proses belajar mengajar dalam waktu tertentu dan sebagai tolak ukur keberhasilan suatu program pembelajaran.

Menurut Mulyadi 2010, tes digolongkan menjadi 5 golongan yaitu :

a. Menurut sifatnya :

- Tes verbal yaitu proses yang digunakan menggunakan bahasa seperti tes lisan dan tes tulis.

- Tes non verbal yaitu proses yang digunakan menggunakan gambar, perbuatan atau gerak tertentu.

b. Menurut tujuannya

- Tes bakat

- Tes intelegensi

- Tes prestasi belajar

- Tes diagnosis (pemeriksaan)

- Tes sikap

- Tes minat

c. Menurut perbuatannya

- Tes terstandar yaitu tes yang dilakukan melalui prosedur yang seragam yang dibuat oleh tim ahli dalam bidang pembuatan tes.

-Tes buatan guru yaitu tes yang dibuat oleh guru sendiri untuk kepentingan prestasi belajar yang biasanya hanya dalam lingkup kelas tertentu.

d. Menurut bentuk soalnya

- Tes urai (Essay test) yaitu tes dalam bentuk soal yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk menjawab secara bebas dengan uraian.

- Tes objektif

e. Ditinjau dari objeknya

- Tes individual

- Tes kelompok

Teknik Non-Tes

Menurut Mulyadi (2010), nontes adalah teknik penilaian hasil belajar peserta didik yang dilakukan tanpa menguji peserta didik. Teknik ini umumnya untuk menilai kepribadian peserta didik secara menyeluruh meliputi sikap, tingkah laku, sifat, dan lain sebagainya. Dalam teknik ini proses evaluasi belajar peserta didik dilakukan dengan pengamatan secara sistematis yaitu melalui observasi, melakukan wawancara atau interview dan penyebaran angket atau quistionnaire.

Bentuk-bentuk teknik tes :

a. Observasi

Teknik ini digunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objeknya secara langsung, seksama, dan sistematis dengan mencatat hasil pengamatan yang berupa prilaku dari sebuah kejadian pada keadaan yang sebenarnya.

b. Interview (wawancara)

Mulyadi (2010) , mataken awan cara adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan cara tanya jawab secara lisan dengan sepihak.

c. Angket

Menurut Anas Sudijono (2007), angket adalah teknik pengumpulan data yang di lakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan tertulis kepada peserta didik untuk dijawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun