Problem Based Learning (PBL) adalah model pembelajaran yang dirancang agar peserta didik mendapat pengetahuan penting, yang membuat  mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memiliki model belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalam tim (Kemendikbud, 2014:40). Masalah yang diberikan digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud.Â
Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan (Kemendikbud, 2014:40).
Tujuan yang ingin dicapai oleh model pembelajaran problem based learning adalah kemampuan siswa untuk berpikir kreatif, analitis, sistematis dan logis untuk menemukan alternatif pemecahan masalah dalam rangka menumbuhkan keaktifan belajar. Berikut ini sintak atau langkah-langkah untuk menerapkan problem based learning:
- Orientasi Siswa pada Masalah
- Mengorganisasi Siswa untuk Belajar
- Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok
- Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya
- Menganalisis dan Mengevaluasi Proses Pemecahan Masalah
Aktifitas dalam proses pembelajaran sangatlah penting. Proses pembelajaran pada hakekatnya digunakan untuk mengembangkan aktifitas peserta didik melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar.Â
Untuk mencapai keberhasilan belajar perlu melalui berbagai macam aktifitas, baik aktifitas fisik maupun psikis. Aktifitas fisik adalah siswa giat aktif dengan anggota badan, membuat sesuatu, bermain maupun bekerja, ia tidak hanya duduk dan mendengarkan, melihat atau hanya pasif.Â
Siswa yang memiliki aktifitas psikis adalah jika daya jiwanya bekeja sebanyak-banyaknya atau berfungsi dalam rangka pembelajaran. Keaktifan yang ditunjukkan siswa ada yang positif dan ada yang negatif. Guru sangat berperan untuk mengarahkan siswa menuju aktifitas yang positif.
Keaktifan siswa dalam proses belajar merupakan upaya siswa dalam memperoleh pengalaman belajar, yang mana keaktifan belajar siswa dapat ditempuh dengan upaya kegaiatan belajar kelompok maupun belajar secara perseorangan.Â
Keaktifan belajaran tidak hanya dari siswa, melainkan melibatkan seluruh aspek pembelajaran sehingga dapat menciptakan siswa yang kritis dan kreatif. Seorang siswa dikatakan aktif dalam pembelajaran dapat dilihat dalam melaksanakan proses tugas belajarnya.Â
Oleh karena itu tugas guru juga berorientasi bukan lagi sebagai seseorang yang serba tahu yang siap untuk memberi kebijaksanaan, melainkan sebagai fasilitator terjadinya proses belajar dan siswa secara terus menerus berusaha menyempurnakan diri sehingga mampu menjadi siswa yang semakin meningkat kemampuannya.
Dari penelitian-penelitian yang telah dilakukan, Model pembelajaran problem based learning terbukti meningkatkan keaktifan siswa. Sintak yang terdapat pada model pembelajaran problem based learning yang terbukti dapat meningkatkan keaktifan siswa antara lain:
- Mengorganisasi Siswa untuk Belajar, Siswa aktif berdiskusi dan membagi tugas dalam mencari data/bahan yang diperlukan dalam memecahkan masalah.
- Membimbing Penyelidikan Individual dan Kelompok, Siswa aktif mencari data/bahan dari berbagai sumber yang diperlukan dalam memecahkan masalah.
- Mengembangkan dan Menyajikan Hasil Karya, Siswa aktif merencanakan dan menyiapkan bentuk laporan yang sesuai untuk menunjukkan hasil penyelidikan. Laporan dapat berbentuk laporan tertulis, video, atau model lainnya. Siswa juga terlibat aktif dalam kegiatan presentasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H