Mohon tunggu...
Rizki TazkiyatunNufus
Rizki TazkiyatunNufus Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Hubungan Masyarakat

UPN Veteran Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tren Bersepeda di Tengah Pandemi Covid 19

13 Desember 2020   21:15 Diperbarui: 13 Desember 2020   21:20 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada Desember 2019, terjadi laporan mengenai adanya virus corona yang pertama kali ditemukan di Wuhan, China. Diduga virus ini terkait dengan Pasar Grosir Makanan Laut Huanan yang merupakan pasar basah yang menjual hewan liar. 

Sejak pertama kali dilaporkan kepada WHO (World Health Organization), peningkatan jumlah kasus terus terjadi di China. Banyak negara kemudian satu per satu melaporkan adanya kasus virus corona hingga akhirnya virus ditetapkan sebagai pandemi global oleh WHO pada 11 Maret 2020. 

Di Indonesia sendiri positif corona terdeteksi pertama kali ketika orang Jepang bertemu orang Indonesia yang tertular saat dansa di daerah Jakarta Selatan. Kejadian itu membuat pemerintah Indonesia harus bergerak cepat dalam mengatasi hal tersebut dengan beberapa upaya yang telah dilakukan salah satunya psbb yang berarti Pembatasan Sosial Berskala Besar. Dalam PSBB ini pemerintah mengharuskan masyarakat untuk tetap dirumah mulai dari belajar, bekerja, hingga olahraga dirumah.

Olahraga yang dapat dilakukan dirumah mulai dari berenang, bermain basket, hingga work out. Akan tetapi banyak masyarakat semakin bosan ketika hanya dapat berolahraga dirumah. Hingga akhirnya masyarakat Indonesia mulai teralihkan kepada dunia sepeda. Mengapa harus sepeda? Tentunya dengan bersepeda kita dapat bepergian tanpa harus berkerumun atau dapat bergerak kemana saja, hal tersebut membuat bersepeda menjadi salah satu olahraga yang efisien dikala pandemi. Dengan bersepeda membuat kita menjadi lebih sehat, lebih meningkatkan imun, dan tentu menghilangkan kebosanan di rumah.

Semakin hari semakin banyak peminat olahraga sepeda mulai dari anak-anak hingga orang tua gemar dengan olahraga ini. Dari awal bulan Mei hingga bulan kini telah melesat tinggi orang yang gemar bersepeda. 

Di Aceh Ada sepasang suami istri yang merupakan pedagang sepeda bekas,dia menyatakan bahwa dalam dua bulan terakhir dari bulan Mei hingga Juli peminat sepeda naik hingga tiga kali lipat yang biasanya hanya laku satu sampai dua unit sepeda saja. Mereka mendapatkan sepeda bekas biasanya dengan cara membeli rongsokan hingga diperbaiki selayaknya sepeda normal.

Kini dunia sepeda sangat amat diuntungkan. Mulai dari pabrik sepeda hingga bengkel sepeda semuanya diuntungkan. Banyak orang keluar rumah untuk pergi ke toko sepeda untuk sekedar membetulkan sepeda lamanya bahkan membeli sepeda. Kini sepeda dipasaran mulai menaik harganya dan tetap saja ludes dipasaran. Bahkan banyak sekali orang-orang rela antri pre order layaknya membeli kendaraan bermotor. Orang orang kini rela membeli sepeda yang lebih mahal dikarenakan stok persediaan sepeda semakin menipis daripada harus pre order.

Disamping itu ada bengkel sepeda yang kebanjiran pelanggan, banyak sekali orang orang yang tadinya memiliki sepeda dan sudah lama tidak dipakai kini ingin dipakai kembali dan otomatis banyak hal di sepedanya yang rusak, mulai dari ban yang bocor, rem yang tidak pakem hingga rantai yang sudah usang.

Para pelaku usaha bengkel sepeda sampai kewalahan dalam hal ini, bahkan banyak sepeda yang dititipkan di bengkel tersebut karena banyaknya antrian, sampai ada yang 3 hari. Menurut pelaku bengkel usaha ini mereka yang biasanya hanya untung sedikit kini mendapatkan untung 3 kali lipat lebih banyak dari biasanya.

Begitu banyak peminat sepeda kini, bahkan figure artis kini banyak menggandrungi olahraga yang satu ini. mulai dari luna maya, Enzy Storia, Wendi Cagur, dan masih banyak lainnya.

Mereka memang tentunya ingin lebih sehat meningkatkan imunitas, alih alih menghilangkan kejenuhan dirumah saja. Luna maya seorang pemain film yang memang banyak disukai kini banyak diliat dari foto-foto saat bersepeda. Sepeda yang mereka miliki harganya tidak main-main. Mulai dari kisaran belasan juta hingga ratusan juta. Alih-alih kesehatan memang juga untuk bersosial bersama orang lain.

Seorang pemeran Suzanna yaitu Luna Maya pun ikut menggandrungi dunai sepeda ini. Parasnya yang cantik semakin menarik perhatian orang apalagi saat ia menggunakan sepeda. Sepeda yang dia gunakan yaitu jenis road bike.dengan harga yang fantastis yaitu berkisar 60 juta.

Disamping ingin mendapatkan tubuh yang bugar dan juga sehat, Luna Maya acapkali bersepeda bersama teman-temannya salah satunya Sigi Wimala. Merekapun kompak menggunakan sepeda jenis road bike yang memang sangat cocok di jalanan Jakarta. Dengan mengenakan perlengkapan sepeda membuat mereka semakin menjadi pusat perhatian.

Tunggangan yang Oleng

Pada sebelumnya, Luna Maya telah terjatuh dari sepedanya hingga mengalami sejumlah luka. Akan tetapi, dia tetap bersepeda lagi. Luna berpikiran akan kuat kuat saja dalam gowes kali ini, Luna berencana untuk gowes sepanjang 50 Km di Bali, 15 Km ke tujuan dan pulang pun 15 Km, hingga sekitar 30 Km. Dia memiliki kepercayaan diri padahal kakinya sudah sakit.

Hingga akhirnya Luna dan teman-temannya melewati sebuah sawah dan mencoba untuk stretching dengan tidak menyentuh grip sepeda yang dengan pasnya kala itu angin di Bali sedang kencang. Ketika akan mencapai grip sepeda Luna oleng dan seketika itu terjatuh.

Luna saat itu terseret dibarengi kacamatanya yang pecah, pecahan tersebut menusuk ke bagian pelipis sehingga robek. Luna maya tak sadar bahwa pelipis dan tangannya berdarah hingga akhirnya teman-temannya membantu Luna pergi ke dokter dan mereka tidak melanjutkan bersepeda. Luna akhirnya mendapat perban dibagian pelipis dan lima jahitan di tangan.

Pengalaman Luna maya ini menjadikan pelajaran bagi kita semua bahwa seharusnya kita lebih berhati-hati dalam bersepeda juga tidak lupa menerapkan protokol kesehatan mengingat kini kita sedang mengalami pandemi corona.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun