Mohon tunggu...
Rizki Nuramalia
Rizki Nuramalia Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis

Perempuan Di usia 20-an, gemar menulis dan menyukai hal manis.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kenangan

30 Desember 2020   01:34 Diperbarui: 30 Desember 2020   01:45 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Mengapa selalu terbayang 

Mengapa aku selalu kembali pada cerita saat itu

Saat diri ini tengah memegang tangan seseorang

Hingga aku menangis, memohon pada malam juga bintang berharap ia datang.

Kenangan, mengapa kau selalu saja mengetuk, menendang, hingga mendobrak pikiranku

Membuatku kembali pada memori yang berulang kali coba kubuang

Tak bisakah kau lebih tenang

Tak bisakah kau biarkanku sedikit saja mendapat senang, melangkah membuka lembaran baru.

Kau, kenangan 

Jangan membuat semua pintu kemana aku bisa melukiskan hari baru tertutup rapat 

selalu berbalik kembali menatap dan meratapmu yang hanya berisikan hal lalu

Baik dan buruk dirimu 

Kuharap aku mangingatmu dan kembali hanya untuk sesekali menyapamu, bukan tinggal bersamamu

Kumohon padamu, lepaskan aku dari semua yang telah lalu 

Jangan biarkan kau yang baik selalu membuatku hanya tersenyum dalam harap

dan jangan buruk dirimu membuatku menangis, meratapi luka dihati, tersayat perih.

Kumohon kenangan 

Kuharap kau datang hanya terkadang

Jangan membuatku selalu memandang bayang-bayang 

membuatku larut dan meradang, pada luka, cerita, hingga pada sesorang yang pernah menyayangi dan kusayangi.

Kenangan, 

Hadirlah sesekali, atau pergilah bersama waktu, jangan pernah kembali

Biarkan aku mengukir kembali semua hal baru dalam diri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun