Mengapa selalu terbayangÂ
Mengapa aku selalu kembali pada cerita saat itu
Saat diri ini tengah memegang tangan seseorang
Hingga aku menangis, memohon pada malam juga bintang berharap ia datang.
Kenangan, mengapa kau selalu saja mengetuk, menendang, hingga mendobrak pikiranku
Membuatku kembali pada memori yang berulang kali coba kubuang
Tak bisakah kau lebih tenang
Tak bisakah kau biarkanku sedikit saja mendapat senang, melangkah membuka lembaran baru.
Kau, kenanganÂ
Jangan membuat semua pintu kemana aku bisa melukiskan hari baru tertutup rapatÂ
selalu berbalik kembali menatap dan meratapmu yang hanya berisikan hal lalu
Baik dan buruk dirimuÂ
Kuharap aku mangingatmu dan kembali hanya untuk sesekali menyapamu, bukan tinggal bersamamu
Kumohon padamu, lepaskan aku dari semua yang telah laluÂ
Jangan biarkan kau yang baik selalu membuatku hanya tersenyum dalam harap
dan jangan buruk dirimu membuatku menangis, meratapi luka dihati, tersayat perih.
Kumohon kenanganÂ
Kuharap kau datang hanya terkadang
Jangan membuatku selalu memandang bayang-bayangÂ
membuatku larut dan meradang, pada luka, cerita, hingga pada sesorang yang pernah menyayangi dan kusayangi.
Kenangan,Â
Hadirlah sesekali, atau pergilah bersama waktu, jangan pernah kembali
Biarkan aku mengukir kembali semua hal baru dalam diri ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H