Mohon tunggu...
Rizki Mulyana
Rizki Mulyana Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya hobi badminton

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembuatan Mol Bonggol Pisang sebagai penambah Nutrisi Hara Pada Tanaman Padi

30 Januari 2025   15:42 Diperbarui: 30 Januari 2025   15:42 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar. Penyuluhan kepada Mahasiswa Polbangtan Medan tentang inovasi MOL Bonggol Pisang 

MOL (Mikroorganisme Lokal) adalah cairan yang mengandung organisme yang terdiri dari bahan bahan alami yang ada di sekitar kita, dan mudah didapat tanpa harus mengeluarkan banyak biaya.

Mikroorganisme lokal (MOL) adalah mikroorganisme yang dimanfaatkan sebagai starter dalam pembuatan pupuk organik padat maupun pupuk cair. Bahan utama mol terdiri dari beberapa komponen yaitu karbohidrat, glukosa, dan sumber mikroorganisme. 

Mikroorganisme lokal yang berasal dari cairan hasil fermentasi substrat atau media tertentu yang berada di sekitar kita, diantaranya nasi, buah-buahan, telur, susu, keong, dan lain-lain. Mol juga dapat berasal dari bahan alami yang mengandung karbohidrat (gula), protein, mineral dan vitamin. Pembuatan mol tidak dilakukan melalui proses inokulasi oleh mikroorganisme yang di introduksikan dan tidak dilakukan secara aseptis.

Bongol pisang lebih banyak mengandung unsur P (Phosfat) sehingga banyak digunakan sebagai penambah nutrisi tanaman padi. Bongol pisang mengandung Zat pengatur tumbuh  yaitu Giberelin dan sitokin. Dan mikro oranisme yang sangat berguna bagi tanaman yaitu (Azotobacter, Aspergillus , Bacillus,Aeromonas,Azospiriliun, Mikroba Pelarut phosfat Mikroba Selulotik).

1.Alat dan Bahan

Alat yang digunakan dalam pembuatan Mikroorganisme Lokal Bonggol Pisang ini adalah sebagai berikut :

*Ember, Drigen

*Air Beras

*Parang

*Bonggol Pisang

*M4/Gula Merah

*Botol Plastik

*Ulekkan /Tumbukan

2.Cara Pembuatan 

Adapun cara pembuatan Mikoorganisme Lokal Bonggol Pisang sebagai berikut :

*Potong kecil kecil dan tumbuk bonggol pisang yang sudah disediakan lalu masukkan kedalam ember.

*Masukan Air beras sebanyak 2 liter kedalam ember.

*Setelah itu campur dengan EM4 sebanyak 50 Ml atau gula merah 2 ons dan aduk hingga merata.

*Diamkan selama kurang lebih 10-14 hari.

*Setelah didiamkan selama 10-14 hari kemudian saring dan masukan kedalam botol.

*MOL dari bonngol pisang siap digunakan.

3.Cara Pengaplikasikannya :

*Tiga hari sebelum tanam lakukan penyemprotan menggunakan MOL bonggol pisang pada lahan sawah dengan dosis 1 liter MOL dicampur dengan 10 liter air.

*Pada umur 7-9 hari penyemaian tanaman padi lakukan kembali penyemprotan MOL dengan dosis yang sama secara merata pada penyemaian guna untuk ketahanan tanaman padi sebelum pindah ke lahan sawah.

*Setelah Padi berumur 10-25 HST Lakukan penyemprotan dengan dosis yang sama dan pada saat padi berumur 35 HST dilakukan kembali penyemprotan MOL pada tanaman padi guna untuk penambah nutrisi tanaman padi.

*Hentikan penyemprotan MOL pada saat tanaman sudah mengeluarkan bulir padi.

4.Kelebihan Menggunakan MOL bonggol pisang :

Kelebihan menggunakan MOL bonggol pisang pada tanaman padi adalah sebagai berikut :

*Pembuatan Mol sederhana dan mudah dengan waktu yang relatif singkat

*Biaya pembuatan murah karena menggunakan bahan yang kurang dimanfaatkan dan tersedia di sekitar.

*Pupuk Organik yang dihasilkan mengandung unsur kompleks baik makro maupun mikro serta mengandung mikroba yang bermanfaat

*Ramah lingkungan karena tidak meninggalkan residu.

*Biota tanah terlindungi sehingga dapat memperbaiki/mempertahankan kualitas tanah.

*Meningkatkan kuantitas dan kualitas produk produk hasil tanaman

5.Kelemahan Menggunakan MOL bonggol pisang

Kelemahan menggunakan MOL bonggol pisang pada tanaman padi adalah sebagai berikut :

*Keterbatasan Bahan yang diguanakan

*Pengaplikasiannya harus sering dilakukan 

*Daya racun yang rendah

Dengan dilakukan kegiatan pembuatan Mikroorganisme Lokal Bonggol Pisang sebagai penambah nutrisi hara pada tanaman padi yang dibudidayakan, petani dapat mengurangi penggunaan pupuk kimia pada tanaman yang dibudidayakan. Selain itu penerapan Mikroorganisme lokal bonggol pisang juga sesusai dengan penerapan pertanian berkelanjutan, yaitu budidaya dengan konsep ramah lingkungan sehinnga tidak ada input bahan kimia yang terkandung dalam tanaman yang dibudidayakan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun