Mohon tunggu...
Rizkhi Aswariyan
Rizkhi Aswariyan Mohon Tunggu... Lainnya - Hello!

A 25-year-old girl who tries to express her thoughts through writing.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Foto Dulu, Yuk!

28 November 2020   12:06 Diperbarui: 28 November 2020   12:10 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desember 2016 - Candi Sari, Sleman (Dokpri)

Di masa pandemi ini, ada kalanya kita dilanda rindu bepergian secara bebas atau yang biasa disebut travelling oleh anak muda jaman sekarang.

Untuk saat ini,

Sabar . . .

Nanti akan ada saatnya kita bisa kembali bebas bersama-sama. Entah sadar atau tidak, entah disengaja atau tidak, kita akan kembali berada di tempat yang sama, tertawa bersama.

Saat ini mari kita flashback sejenak, kemana saja kita pernah travelling.

Pantai? Gunung? Museum? Kebun binatang? Candi?

Di manapun itu sudah pasti membahagiakan untuk diingat. Sembari mengingat, saya membuka foto-foto yang ada di HP saya. Waaahhh, kenangan-kenangan itu kembali berputar di kepala.

Tiba-tiba saya berpikir, banyak orang saat ini bertamasya justru untuk hunting foto yang instagram-able. Sebenarnya tidak ada salahnya. Jika hal itu yang membuat mereka bahagia, mengapa tidak?

Berbarengan dengan itu pula, saat ini banyak seruan dan ajakan untuk tidak hanya fokus berfoto saat sedang bertamasya. Kita seharusnya fokus pada apa yang ada disana, menikmati dengan mata kita, merekam dalam otak tanpa sibuk kesana kemari memegang kamera atau pun HP.

Ada benarnya, bukan?

Tapi, jika begitu, mengesampingkan perkara Instagram dan kembali pada fungsi utama foto untuk menyimpan kenangan, muncul pertanyaan, bagaimana saya bisa memutar kembali semua  kenangan saat diperlukan seperti yang saya lakukan saat ini? Foto-foto yang dulu saya ambil ternyata berguna untuk saat-saat seperti sekarang ini. Saat saya merindukan momen-momen tersebut.

Lantas?

Disinilah saya ingin berbagi cara atau prinsip yang selama ini sudah saya pegang teguh (terkesan serius sekali ya, hehe).

Pada dasarnya, saya pergi bertamasya untuk me-refresh otak dan pikiran. Saya pergi ke pantai untuk melihat indah dan luasnya lautan. Saya pergi ke gunung (re. dataran tinggi) untuk melihat pemandangan indah di bawah sana. Saya pergi ke candi, museum, dan tempat bersejarah lain untuk sejenak menengok ke belakang, mengambil banyak pelajaran dari sana. Nah, untuk melakukan itu semua, jelas saya harus fokus atau dengan kata lain tidak sibuk dengan kamera atau pun HP.

Tapi di sisi lain, saya pun merasa perlu  mengabadikan momen-momen itu untuk nantinya saya ingat kembali (dan mungkin satu dua untuk diunggah). Saya paham otak kita sangat mampu untuk merekam semuanya, tapi saat kita mengenangnya dengan dibarengi foto-foto, rasanya sungguh berbeda. The vibes are different. Melalui foto, kita benar-benar bisa kembali mengingat secara visual seperti apa suasana saat itu.

Di sinilah prinsip saya terapkan. Saat bertamasya, saya menyisihkan waktu beberapa saat untuk mengambil foto-foto, tidak terlalu banyak, cukup sebagai kenangan. Setelah itu saya simpan HP saya kemudian saya nikmati pemandangan dan suasana disana. Berbincang dan menikmati waktu dengan orang yang datang bersama saya, atau dengan orang-orang di sekitar.

Mengapa demikian?

Foto sangat bermanfaat untuk merekam memori. Foto menyimpan memori. Foto sebagai bukti bagi diri sendiri bahwa saya pernah berada di sana dan mengalami berbagai hal.

Sebenarnya bukan hanya ketika travelling saja. Dalam berbagai kegiatan dan acara seringkali kita berfoto. Kemudian pada saatnya nanti kita kembali membukanya, foto-foto itu membuat kita mengenang semua momen yang telah kita lalui. Otak kita kembali memutar hal-hal yang terjadi, pun siapa-siapa saja yang bersama dengan kita saat momen itu terjadi.

Untuk itulah saya suka berfoto, baik foto diri maupun foto di sekitar saya. Untuk nantinya saya lihat dan saya kenang. Apa yang dikenang? Hal-hal yang saya lakukan dan orang-orang yang ada pada saat itu, di tempat itu. Tapi bukan berarti yang saya lakukan dan pentingkan hanyalah berfoto. Jika saya hanya sibuk berfoto dengan HP maupun kamera, nantinya apa yang mau saya kenang? Malah tidak ada sama sekali.

Jadi memang benar, mari katakan, "Foto dulu, yuk! ... setelah itu kita nikmati suasana disini."

Dan demikianlah, berfoto itu perlu. Dalam batas wajar. Bukan untuk melupakan sekeliling. Bukan untuk melupakan tujuan awal kita ada di sana. Berfoto kemudian nikmatilah.

Semoga kita semua segera kembali bisa ber-travelling secara bebas, berfoto, bersama-sama tertawa dalam keramaian dan kebahagiaan.

Aamiin. . .

Berikut saya sertakan beberapa momen yang berhasil saya abadikan saat saya mengunjungi beberapa tempat untuk berwisata. Lihatlah betapa foto dapat merekam dan menyimpan kenangan dalam beberapa tahun. Semua foto adalah koleksi pribadi. Semoga bermanfaat!

Oktober 2010 - Pantai Kuwaru, Bantul (Dokpri)
Oktober 2010 - Pantai Kuwaru, Bantul (Dokpri)

Mei 2011 - Ketep Pass, Magelang (Dokpri)
Mei 2011 - Ketep Pass, Magelang (Dokpri)

Juni 2012 - Grojogan Sewu, Karanganyar (Dokpri)
Juni 2012 - Grojogan Sewu, Karanganyar (Dokpri)

November 2014 - Museum Kereta Api, Ambarawa (Dokpri)
November 2014 - Museum Kereta Api, Ambarawa (Dokpri)

Agustus 2016 - Tebing Breksi, Sleman (Dokpri)
Agustus 2016 - Tebing Breksi, Sleman (Dokpri)

Desember 2016 - Candi Sari, Sleman (Dokpri)
Desember 2016 - Candi Sari, Sleman (Dokpri)

Desember 2017 - Pantai Indrayanti, Gunungkidul (Dokpri)
Desember 2017 - Pantai Indrayanti, Gunungkidul (Dokpri)

Januari 2018 - Bukit Panguk, Bantul (Dokpri)
Januari 2018 - Bukit Panguk, Bantul (Dokpri)

Desember 2019 - Merapi Park, Sleman (Dokpri)
Desember 2019 - Merapi Park, Sleman (Dokpri)

Juni  2019 - Titik Nol Km - Yogyakarta (Dokpri)
Juni  2019 - Titik Nol Km - Yogyakarta (Dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun