Mohon tunggu...
Rizkhi Aswariyan
Rizkhi Aswariyan Mohon Tunggu... Lainnya - Hello!

A 25-year-old girl who tries to express her thoughts through writing.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Menyelisik Album Teranyar DAY6, "The Book of Us: The Demon"

13 Mei 2020   23:20 Diperbarui: 16 Mei 2020   19:37 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
DAY6 The Book of Us: The Demon (Twitter/@day6official)

Senin 11 Mei 2020, idol-band asal Korea Selatan, DAY6 resmi meluncurkan album terbaru mereka bertajuk The Book of Us: The Demon. Album ini merupakan series ketiga dari trilogi The Book of Us.

Sedikit Mengenai DAY6
Sebelum memiliki nama besar dan dikenal seperti sekarang ini, mungkin banyak yang belum mengetahui siapa itu DAY6. Band yang berada di bawah naungan JYP Entertainment ini memulai debut mereka pada 7 September 2015.

Beranggotakan Park Sungjin (gitar), Park Jaehyung/Jae (gitar), Kang Younghyun/Young K (bass), Kim Wonpil (keyboard), dan Yoon Dowoon (drum), DAY6 memulai karier dengan melakukan banyak busking di jalan-jalan dan di mal-mal.

DAY6 dikenal sebagai band yang sangat berbakat d imana mereka menghasilkan musik mereka sendiri semenjak debut. Hampir seluruh lagu-lagu mereka merupakan lagu ciptaan mereka sendiri. Selain itu, kelima anggota DAY6 merupakan vokalis di mana setiap anggota memiliki suara yang unik dan memiliki ciri khas tersendiri.

Lagu-lagu mereka pun dikenal sangat mengena dengan lirik dan melodi yang indah. Kemampuan memainkan alat musik setiap anggota pun tidak perlu diragukan lagi. Hal inilah yang memunculkan slogan istimewa untuk DAY6, ‘Trust and Listen to DAY6’, yang artinya ‘Percayalah dan Dengarkan (lagu-lagu) DAY6’.

Berbeda dengan idol kpop pada umumnya, DAY6 memilih berkarier sebagai idol-band yang masih jarang terdengar gaungnya di industri hiburan Korea Selatan. Akan tetapi, hal ini tidak menghalangi kesuksesan DAY6 yang pada saat ini, sudah sangat dikenal bukan hanya di Korea Selatan, tetapi di seluruh penjuru dunia.

Terbukti dari dua kali world tour (di lebih dari 15 negara) yang sudah mereka lakukan, dan keduanya meraih kesuksesan besar. World Tour: Youth di tahun 2018-2019 dan World Tour: Gravity di tahun 2019-2020, keduanya memasukkan Indonesia sebagai salah satu negara yang mereka kunjungi.

DAY6 Gravity Tour in Jakarta (Instagram/day6kilogram)
DAY6 Gravity Tour in Jakarta (Instagram/day6kilogram)

Ya, benar. MyDay (sebutan untuk fans DAY6) di Indonesia terbilang cukup banyak. Terlebih setelah viral-nya video sekelompok pemuda Jaksel yang berkumpul dan berkaraoke ria menyanyikan lagu You Were Beautiful yang terkenal sebagai lagu ter-ambyar DAY6. Ditambah lagi pada comeback kali ini, DAY6 seringkali menjadi trending topic di twitter.

Sebenarnya masih banyak hal yang bisa diulas jika sudah membicarakan DAY6. Tetapi di sini, penulis kembali pada fokus utama, yaitu album terbaru mereka, The Book of Us: The Demon.

The Book of Us: The Demon, Ketika Setan Menjadi Pihak Ketiga

(Twitter/@day6official)
(Twitter/@day6official)

Album teranyar yang dirilis Senin lalu ini merupakan album ketiga dari trilogi The Book of Us yang sudah memiliki dua album sebelumnya. The Book of Us: Gravity dirilis pada bulan Juli 2019, sedangkan The Book of Us: Entropy dirilis pada bulan Oktober 2019.

Mengawali series ini, Gravity merupakan album yang mengangkat tema youth (masa muda). Memiliki enam lagu yang kesemuanya ditulis oleh anggota DAY6, album ini mendeskripsikan sebuah awal dari hubungan manusia yang saling menarik satu sama lain seperti gaya gravitasi (gravity).

Dikutip dari tayangan Vlive tanggal 15 Juli 2019, Park Sungjin sebagai leader DAY6 mengatakan album ini berfokus untuk mengkomunikasikan dan membuat cerita mereka (DAY6) sendiri bersama dengan orang-orang yang mendukung musik mereka (MyDay).

Menyusul Gravity, DAY6 kembali mengeluarkan album bertajuk The Book of Us: Entropy, memuat total 11 lagu, yang lagi, anggota DAY6 turut berpartisipasi dalam menulis kesemua lagu.

Mengusung Sweet Chaos sebagai lagu utama, Entropy yang memiliki arti kekacauan (disorder), menyuguhkan kisah yang berbeda dengan Gravity. Album ini mengekspresikan dua sisi berbeda dalam hubungan manusia.

Sisi positif yang berisi kisah indah dalam percintaan manusia, dan di sisi lain, sisi negatif yang menggambarkan perasaan dingin dalam sebuah hubungan.

DAY6 The Book of Us: The Demon (Twitter/@day6official)
DAY6 The Book of Us: The Demon (Twitter/@day6official)

The Book of Us: The Demon, menyusul kedua album sebelumnya, berkisah tentang rusaknya kebahagiaan dan kedamaian dalam hubungan manusia karena munculnya demon (setan) yang menyebabkan ketidakseimbangan dalam hubungan. Dikatakan dalam retaknya hubungan dua manusia disebabkan oleh satu hati yang panas dan semakin panas, sedangkan di sisi lain, satu hati mendingin dan semakin dingin.

Track List The Book of Us: The Demon (Twitter/@day6official)
Track List The Book of Us: The Demon (Twitter/@day6official)

The Demon memuat 8 lagu dengan mengusung Zombie sebagai lagu utama. Lagu ini berkisah tentang bagaimana sulitnya menjalani kehidupan sehari-hari yang berulang dan membosankan tanpa ada hal yang baru. Semakin hari semakin tidak merasakan emosi seakan hidup hanya untuk menunggu waktu untuk kembali tidur seperti zombie

Di dalam Music Video (MV) yang juga dirilis pada hari yang sama, diceritakan bagaimana seorang pekerja menjalani kehidupannya sehari-hari seperti zombie. MV Zombie bisa Pembaca tonton di bawah ini.


Lagu lain dalam album ini masing-masing mengisahkan berakhirnya hubungan dua manusia. Tick Tock menceritakan bagaimana hubungan berakhir pada titik di mana tidak ada lagi yang perlu dibicarakan.

Love me or Leave Me menunjukkan kepasrahan kepada pasangan untuk memilih pergi atau tetap melanjutkan hubungan dengan mencintai satu sama lain. Begitu juga dengan Stop, 1 to 10, Day and Night, dan Afraid, yang menggambarkan hubungan yang sudah tidak lagi harmonis dan hanya menyakiti satu sama lain.

Melalui The Book of Us: The Demon dan kedelapan lagu dengan musik khas DAY6 dan lirik yang sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari ini, DAY6 kembali menghadirkan karya musikalitas yang luar biasa pada comeback kali ini.

Dari pendapat pribadi penulis, DAY6 merupakan band yang tidak bisa dipandang sebelah mata begitu saja. Kemampuan bermusik, bernyanyi, memainkan instrumen, hingga menulis lagu, menjadikan band ini sangat pantas disebut sebagai Super Band.

Selain itu, DAY6 tidak membatasi diri pada genre musik tertentu. Mereka justru terus mencoba menjelajah sesuatu yang baru dalam karir bermusik mereka, tanpa menghilangkan warna musik mereka sendiri. DAY6 juga selalu berharap musik mereka dapat memberikan kekuatan dan semangat untuk pendengar.

Seperti yang pernah dikatakan sang leader, “Daripada berfokus mengejar musik pada genre tertentu, kami hanya ingin membuat  musik yang bagus, yaitu musik yang semua orang bisa mengerti.

Sukses selalu untuk DAY6!

Teruslah berkarya melalui musik dan melodi yang tentunya akan selalu dinantikan oleh MyDay di seluruh dunia. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun