Di dalam Music Video (MV) yang juga dirilis pada hari yang sama, diceritakan bagaimana seorang pekerja menjalani kehidupannya sehari-hari seperti zombie. MV Zombie bisa Pembaca tonton di bawah ini.
Lagu lain dalam album ini masing-masing mengisahkan berakhirnya hubungan dua manusia. Tick Tock menceritakan bagaimana hubungan berakhir pada titik di mana tidak ada lagi yang perlu dibicarakan.
Love me or Leave Me menunjukkan kepasrahan kepada pasangan untuk memilih pergi atau tetap melanjutkan hubungan dengan mencintai satu sama lain. Begitu juga dengan Stop, 1 to 10, Day and Night, dan Afraid, yang menggambarkan hubungan yang sudah tidak lagi harmonis dan hanya menyakiti satu sama lain.
Melalui The Book of Us: The Demon dan kedelapan lagu dengan musik khas DAY6 dan lirik yang sangat berkaitan dengan kehidupan sehari-hari ini, DAY6 kembali menghadirkan karya musikalitas yang luar biasa pada comeback kali ini.
Dari pendapat pribadi penulis, DAY6 merupakan band yang tidak bisa dipandang sebelah mata begitu saja. Kemampuan bermusik, bernyanyi, memainkan instrumen, hingga menulis lagu, menjadikan band ini sangat pantas disebut sebagai Super Band.
Selain itu, DAY6 tidak membatasi diri pada genre musik tertentu. Mereka justru terus mencoba menjelajah sesuatu yang baru dalam karir bermusik mereka, tanpa menghilangkan warna musik mereka sendiri. DAY6 juga selalu berharap musik mereka dapat memberikan kekuatan dan semangat untuk pendengar.
Seperti yang pernah dikatakan sang leader, “Daripada berfokus mengejar musik pada genre tertentu, kami hanya ingin membuat musik yang bagus, yaitu musik yang semua orang bisa mengerti.”
Sukses selalu untuk DAY6!
Teruslah berkarya melalui musik dan melodi yang tentunya akan selalu dinantikan oleh MyDay di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H