Aliran Eksistensialisme dan Tokoh-tokohya

Assalamualaikum..  

Artikel saya kali ini akan membahas tentang Aliran Eksistensialisme dan Tokoh-tokoh Aliran Eksistensialisme

Eksistensialisme berasal dari bahasa latin yaitu eksiteren. "Eks" berarti luar dan "siteren"  berarti berdiri. Jadi, eksiteren adalah manusia berdiri sebagai diri sendiri dengan membuat apa yang ada, apa yang di alami dan apa yang dimiliki kualitas nya. Eksistensi ini menekankan tentang keberadaan manusia.

Eksistensialisme sendiri adalah aliran Filsafat yang pengetahuannya berpusat pada manusia yaitu individual yang bertanggung jawab atas kemauannya sendiri tanpa memikirkan secara mendalam tentang sesuatu yang benar atau tidak benar.

Baca juga : Filsafat Pendidikan dan Konvergensi Pembelajaran di Masa New Normal

Tujuan  eksistensialisme adalah untuk mendorong setiap individu agar mampu mengembangkan semua potensinya untuk pemenuhan diri dengan memberikan bekal pengalaman yang luas dan komprehensif dalam semua bentuk kehidupan.

Dalam pendidikan aliran ini memiliki kebebasan dalam menempuh apa yang diinginkan. Contohnya seorang anak yang ingin bersekolah di swasta atau di negeri.

Tujuan dalam pendidikan filsafat ini bisa dijadikan sebuah dasar pijakan dalam belajar mengajar dikelas karena manusia adalah individu yg bebas. 

Kebebasan ini untuk menjadikan dirinya sendiri belajar membuat manusia itu otonom dan menunjukkan keberadaan orang lain yang dapat menghasilkan kehidupannya sendiri lingkungan maupun orang lain.

Baca juga : Filsafat Pendidikan Pragmatisme dan Tokoh-tokoh Pemikiran Filsafat Pragmatisme

Tokoh-Tokoh Aliran Eksistensialisme :

1. Soren Kierkegard
Ia lahir di Denmark pada tanggal 15 Mei 1913. Menurut pemikiran Kierkegard manusia tidak pernah hidup sebagai aku umum akan tetapi hidup sebagai aku individual

2. Jean Paul Sartre
Ia lahir di Paris tahun 1905 dan meninggal tahun 1980. Ia pernah mengajar Filsafat di beberapa tempat. Ia dikenal orang melalui novel, drama tulisan dan dalam bidang filsafat. Menurutnya aliran eksistensialisme yaitu eksitensi dulu sebelum esensi

3. Maritin Buber
Ia lahir di Mina tanggal 8 Februari 1878 dan meninggal pada 13 Juni 1965. Dalam aliran ini ia berpikiran yang bersifat pada perbedaan aku-itu dan aku-engkau.

4. Martin Heidegger
Ia lahir pada tanggal 26 September 1889 di Jerman, ia berpendapat bahwa keadaan itu terlihat pada eksistensinya.

Baca juga : Filsafat Pendidikan, Ilmu Biologi, dan Agama

5. Karl Jaspers
Ia lahir pada tanggal 23 Februari 1883 di Jerman dan meninggal pada tanggal 26 Februari 1969 di Swiss. Menurutnya dalam filosof filsafat dapat menerima "ada/ keberadaan". 

Dalam eksistensialisme "ada" bukanlah hal yang objektif. Manusia dapat mencarinya dengan cara mempelajari secara meluas.

6. Gabril Marsel
Ia lahir pada tanggal 7 Desember 1889 di Paris dan meninggal pada tanggal 8 Oktober 1973. Dia berpandangan bahwa aliran ini yang berhubungan dengan wujud dan tema yang sesuai dengan filsafatnya yaitu kedudukan yang sulit dijawab oleh manusi tentang pertanyaan mengenai Siapa aku? dan Siapa wujudku.

Semoga bermanfaat.........