Mohon tunggu...
GM RIZKA ZANNAH RIA
GM RIZKA ZANNAH RIA Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswi

Mahasiswi IAIN JEMBER Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Hobi : traveling dan berenang Motto hidup: apapun yang terjadi tetap di syukuri :)

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Karakteristik Filsafat Abad; Awal, Kejayaan, dan Akhir Skoalistik

8 April 2020   09:19 Diperbarui: 15 Juni 2021   08:46 9995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Bismillahirrahmanirrahim

Artikel saya kali ini akan menjelaskan tentang  "Karakteristik Filsafat abad Pertengahan yang meliputi awal skoalistik, kejayaan skoalistik dan akhir skoalistik"

A. Karakteristik Filsafat 

Karakteristik filsafat abad pertengahan yaitu suatu pemikiran yang sangat berbeda pada zaman dahulu. Zaman abad pertengahan ini di tandai dengan munculnya para ilmuwan yang membahas tentang ketuhanan. Abad ini termasuk kebangkitan Eropa dan saat inilah mulai berkembangnya agama Islam. Masa abad ini yaitu berakhirnya kerajaan Romawi yang titik tumpunya di konstantinopel yang menjadi munculnya abad pertengahan ini.

Filsafat abad pertengahan ini dimulai abad ke 5-14 yang dikenal dengan sebutan abad  gelap karena dianggap sedikit sekali dokumentasi sejarah abad ini seperti  peninggalan-peninggalan patung, perkakas rumah tangga dll.

Baca juga: Filsafat Kant 

Ciri-ciri abad karakteristik pertengahan ada 4 yaitu:

1. Metode berfikirnya mengandung unsur-unsur nasrani karena di pimpin oleh orang-orang gereja.
2. Cara berfikirnya menggunakan ajaran Aristoteles
3. Berfilsafat dengan pertolongan Augustine
4. Pemikiran filsafat yang berkembang pada zaman ini yaitu filsafat pemikiran agama.

B. Pengertian skoalistik

Skoalistik berasal dari bahasa Yunani yaitu "scholeoin" yang artinya sekolah. Skoalistik merupakan aliran yang bersangkutan dengan sekolah dan universitas yang menggunakan kurikulum yang membahas tentang Tuhan, antropologi etika dan politik. Adapun pengertian lainnya yaitu Metode dalam mencari ilmu yang berkaitan dengan Tuhan dan menggunakan akal pikiran manusia serta keimanannya.

Masa skoalistik dapat berkembang dan tumbuh karena munculnya beberapa faktor :
1. Faktor Religius, yang membahas tentang kepercayaan kepada Tuhan.
2. Faktor Ilmu pengetahuan yaitu dengan membangun lembaga- lembaga mengajar.

C. Periode Awal skoalistik

Awal skoalistik ini dimulai pada abad ke 5 sampai ke 12 . Merupakan periode yang paling lama. Pada zaman ini yaitu zaman baru bagi bangsa Eropa sendiri, karena adanya bukti skoalistik yang didalamnya terdapat banyak usaha atau kemauan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan di setiap sekolah-sekolah.

Ada beberapa kefilsafatan tokoh yang harus di perhatikan saat memahami filsafat ini :

1. Augustine (354-430)
Pendapat Augustine tentang Tuhan dan manusia adalah bahwa semua akal pikiran serta keimanannya berasal dari Tuhan, jadi sebab awal dari hakikat kita berasal dari Tuhan.

Baca juga: Menjadi Manusia Tangguh dengan Filsafat Teras 

2. Boethius (480-524)
Ia dianggap sebagai filosof skoalistik pertama karena dia berpendapat bahwa filsafat adalah pendahulu agama. Dan menurutnya bahwa semua kekuasaan Tuhan yang akan terjadi merupakan kehendaknya.

3. Aquinas (735-805)
Mengajarkan bahwa Tuhan itu tak terbatas, Tuhan yang memiliki zat yang paling tinggi dan Tuhan tidak di pengaruhi oleh apapun.

4. Kaisar Karel Agung (742-814)
Ia memberikan tempat dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dengan membangun pendidikan.
- Pendidikan yang di gabungkan dengan biara
- Pendidikan yang di tanggung oleh wilayah
- Pendidikan yang dibangun oleh orang-orang kerajaan.

5. Johannes Scotes Eriugena (815-870)
Berdasarkan filsafat neoplatonisme, dia telah membangun campuran ilmu pengetahuan (teologi). Akan tetapi pemikirannya, sulit dipahami. Oleh karena itu tidak dapat di teruskan oleh orang lain.

6. Aselmus (1103-1109)
Ia mengatakan bahwa ia tidak perlu tahu tentang Tuhan, karena ia telah beriman kepada Tuhan jadi dia telah percaya dengan keberadaan Tuhannya. Ia berpendapat bahwa kebesaran Tuhan tidak dapat dipikirkan maka dari itu, kebesarannya Maha besar.

7. Peter Abaelardus (1079-1180)
Terkenal dengan pemikiran di bidang etika. Menurutnya berpikir itu berada diluar kepercayaan (iman) karena berpikir merupakan sesuatu yang muncul sendiri.

D. Kejayaan skoalistik

Dimulai pada abad ke 12 sampai 13 masa ini dimana masa yang paling indah, karena masa abad pertengahan ini sejalan dengan berkembangnya masa periode Filsafat yaitu Skoalistik.Ketika abad ke 13 menjadikan abad ini sebagai abad keemasan karena mencapai titik atas kejayaan.

Baca juga: Filsafat Timur dan Barat, Antara Moral dan Rasionalitas

Ada 3 faktor mencapai puncaknya:

1. Adanya hubungan baru tentang Aristoteles.
Awalnya dunia barat hanya mengenal Aristoteles sebagai filosof bidang logika, lalu ajaran ini masuk ke bagian Barat secara langsung ataupun tidak langsung. Ajaran tidak langsung berasal dari Arab yang tokoh-tokohnya Ibnu Rusyd dan Ibnu Sina serta tumbuh ilmu pengetahuan secara luas.

2. Berdirinya sekolah-sekolah

3. Munculnya ordo-ordo baru (ilmu pengetahuan)

Tokoh-tokohnya merupakan pemegang bidang filsafat dan Teologi.

1. Albertus magnus
Seorang biarawan yang sangat terkenal karena kepandaiannya.

2. John Dus Scotes
Umurnya tidak panjang sepert filsuf lainnya sehingga tidak memunculkan buku banyak. Ia sebagai teolog, filsuf dan logikiawan.

E. Akhir skoalistik

Periode ini akhir abad ke 14 adanya sikap yang kritis di berbagai usaha pemikiran yang mencampurkan pemikiran filsafat dan teologi. Dan juga di tandai dengan perasaan jemu terhadap segala macam pemikiran filsafat yang dijadikan sebagai arah sehingga memperlihatkan kemandegan.

Tokoh-tokoh yang berkaitan dengan akhir skoalistik :

1. William Ockham
Dalam mengenal Tuhan Ockham bersikap lebih kritis terhadap pengenalan manusia terhadap Tuhan. Menurutnya dengan rasio atau pemikiran akal saja tidak mungkin manusia dapat mengenal Tuhan. Pengenalan itu hanya dapat terjadi melalui iman dan kekuasaan. Kekuasaan Tuhan adalah absolut.

2. Nicolaus Cusanus
Membagi menjadi 3 macam tentang pengenalan, yaitu pancra indrawi, rasio(pemikiran menurut akal) dan intuisi.

Semoga bermanfaat.......

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun