Mohon tunggu...
RIZKA VIONI SHAUMITA
RIZKA VIONI SHAUMITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa yang sedang mengampu pendidikan S1 Jurusan Pendidikan Jasmani Kesehatan dan Rekreasi di Universitas Negeri Semarang:)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bu Nunung Sang Pejuang Kanker Payudara dan Lingkungan Melalui Merajut Sampah

13 Agustus 2023   11:53 Diperbarui: 13 Agustus 2023   11:55 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kanker payudara adalah salah satu penyakit mematikan yang seringkali menghantui perempuan di seluruh dunia. Di balik statistik keganasan tersebut, terdapat kisah inspiratif seorang wanita pejuang kanker payudara yang menemukan cara unik untuk mengisi waktu luangnya dengan membuat kerajinan rajut dari plastik sampah bekas. Melalui hobi barunya ini, ia tidak hanya mengekspresikan kreativitasnya tetapi juga memberikan dampak positif pada lingkungan di sekitarnya.

Kisah inspiratif ini dimulai ketika Bu Nunung, seorang wanita didiagnosis menderita kanker payudara. Di tengah perjuangan melawan penyakitnya, dia mulai mencari cara untuk berkontribusi lebih banyak pada usaha penyelamatan lingkungan. Namun, karena perawatan kanker yang intensif dan efek sampingnya, dia tidak dapat berpartisipasi secara aktif dalam aksi-aksi lingkungan. Namun, tekadnya tidak goyah. Dia memutuskan untuk menemukan cara lain untuk membantu dan berkontribusi.

Awal mula melakukan ini ketika Bu Nunung mulai menjalani kemoterapi yang sangat menyakitkan, akhirnya ia memutuskan untuk melakukan sesuatu sebagai pengalihan dari rasa sakit setelah kemoterapi nya. Melihat banyaknya sampah plastik yang menggantung di rumahnya, dan di lain sisi ia sering menonton tutorial merajut di youtube. Ide brilian pun muncul dalam benaknya. Dia berpikir untuk mengubah benang rajut dengan sampah plastik tersebut. Tidak hanya akan mengurangi sampah plastik, tetapi juga akan menghasilkan barang-barang kreatif yang dapat dijual dan didaur ulang

Tanpa ragu, Bu Nunung mencoba merajut dengan plastik sampah. Awalnya, prosesnya agak sulit dan memakan waktu. Namun, dengan ketekunan dan semangat juangnya, dia mengasah keterampilan rajutnya hingga menjadi mahir dalam mengolah plastik bekas menjadi berbagai produk rajut yang menakjubkan, seperti tas, dompet, hiasan dinding, dan banyak lagi.

Daur ulang plastik menjadi hal yang semakin penting dalam era saat ini. Plastik merupakan ancaman besar bagi lingkungan, terutama ketika berakhir di tempat pembuangan sampah atau laut. Namun, Bu Nunung melihat potensi positif di balik masalah ini. Dengan kreativitasnya, ia mengubah sampah plastik menjadi bahan yang dapat diolah kembali, seperti tali rajut yang ia gunakan dalam karyanya.

Tindakan Bu Nunung ini sejalan dengan ajaran Pancasila, dasar negara Indonesia yang mengedepankan sila-sila, termasuk "Gotong Royong" dan "Ketuhanan Yang Maha Esa". Semangat gotong royong tercermin dalam usahanya mengajak masyarakat sekitar untuk turut berkontribusi dalam pengumpulan dan pengolahan sampah plastik. Ia juga mempraktikkan nilai "Ketuhanan Yang Maha Esa" dengan merawat lingkungan ciptaan Tuhan melalui tindakan nyata.

Karya-karya rajutnya mulai menarik perhatian orang-orang di sekitarnya. Teman-temannya yang juga merasa terinspirasi oleh perjuangan dan kreativitasnya, mulai membeli dan mendukung produk-produk rajut dari plastik yang dibuat oleh Bu Nunung. Semakin banyak orang yang membeli karyanya, semakin besar juga kontribusi Bu Nunung dalam mengurangi limbah plastik dan mendaur ulangnya.

"Bahwa untuk bisa menginspirasi orang lain adalah dengan kita memberikan bukti nyata kepada mereka. Dalam hal ini saya membuktikan bahwa dengan penyakit yang saya derita, yaitu kanker payudara saya masih bisa bertahan hidup sampai sekarang dan tidak meratapi nasib saya dengan membuat rajutan dari kantong plastik lalu dibentuk menjadi berbagai bentuk seperti tas, tempat tisu dll. " Ujar Bu Nunung.

Kisah inspiratif Bu Nunung mengingatkan kita bahwa di tengah cobaan dan keterbatasan, masih ada banyak cara untuk memberikan kontribusi bagi dunia dan orang-orang di sekitar kita. Tak peduli seberapa kecil atau sederhananya usaha kita, setiap tindakan baik akan memiliki dampak besar jika dilakukan dengan cinta dan ketulusan. Bu Nunung mengajarkan kepada kita bahwa dalam situasi sulit sekalipun, masih ada ruang untuk memberi dampak positif pada lingkungan dan masyarakat sekitar. Melalui karyanya, ia mengajak semua orang untuk lebih peduli terhadap dampak lingkungan yang dapat diakibatkan oleh sampah plastik. Ia mengajarkan bahwa dalam setiap tindakan kita, nilai-nilai Pancasila dapat dihayati dan diterapkan.

Dalam dunia yang terus berkembang, kisah seperti ini mengingatkan kita bahwa perubahan dimulai dari tindakan individu. Bu Nunung telah membuktikan bahwa dengan dedikasi, kreativitas, dan tekad, kita dapat menghadapi tantangan dan merajut harapan bagi masa depan yang lebih baik -- sebuah masa depan yang lebih bersih dan lestari, sejalan dengan nilai-nilai luhur Pancasila.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun