Mohon tunggu...
Rizka Shabrina Ariesty
Rizka Shabrina Ariesty Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Berkuliah di Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Waspada Penularan Flu Burung melalui Ternak

19 Agustus 2024   01:22 Diperbarui: 19 Agustus 2024   02:05 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Kewaspadaan terhadap risiko penularan flu burung di Indonesia semakin ditingkatkan. Hal ini berdasar pada laporan terbaru WHO per 11 Juni 2024 terkait kasus infeksi virus Avian Influenza Tipe A (H9N2) pada manusia  yang terdeteksi pada seorang anak di negara bagian Benggala Barat, India. Diketahui bahwa sebelumnya anak tersebut pernah berkontak langsung dengan unggas, tetapi kini telah pulih.

Strain Avian Influenza yang berpotensi menular pada manusia masih terus dipantau oleh dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, M.K.M. yang merupakan Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI. Strain tersebut adalah HPAI (Highly Pathogenic Avian Influenza), yaitu H5 di Laboratorium Kesehatan Masyarakat (Labkesmas) tier 4 maupun LPAI (Low Pathogenic Avian Influenza) yaitu H7, H9, dan yang lainnya di Labkesmas Rujukan Nasional. Dibandingkan dengan LPAI, HPAI memiliki potensi mematikan lebih tinggi.

Penularan flu burung pada manusia dapat disebabkan oleh kontak langsung dengan binatang yang terinfeksi H5N. Selain itu, mengonsumsi produk unggas mentah atau tidak masak sempurna di wilayah yang dicurigai atau terdapat riwayat flu burung, juga sangat berpotensi. Namun, unggas yang terinfeksi flu burung tidak selalu tampak sakit akibat infeksi ini. Gejala flu burung tidak jauh berbeda dengan gejala flu biasa, seperti demam 38 derajat Celcius, batuk, nyeri tenggorokan, sakit kepala, dan gejala lainnya.

Pemantauan strain HPAI strain H5 dilakukan dengan meningkatkan surveilans sentinel Influenza Like Illness (ILI) dan Severe Acute Respiratory Illnesses (SARI). Selain itu, ditingkatkan pula surveilans infeksi pernapasan akut berat melalui beberapa cara berikut:

  • Mengimbau para peternak untuk menerapkan pengelolaan ternak dengan menerapkan higiene dan sanitasi
  • Menghindari konsumsi unggas yang sakit
  • Meningkatkan kewaspadaan di pintu masuk negara, seperti mengawasi pelaku perjalanan khususnya dari wilayah yang memiliki riwayat flu burung.

Oleh karena itu, tetap waspada terhadap penularan flu burung, khususnya pada pemelihara hewan ternak atau unggas. Kunci utama adalah tetap higiene dan pentingnya sanitasi dalam pemeliharaan kandang ternak.

REFERENSI

Rokom (2024, Juni 21). Tetap Waspada Risiko Penularan Flu Burung Pada Manusia. Diakses pada 17 Agustus 2024, dari

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20240621/0045787/tetap-waspada-risiko-penularan-flu-burung-pada-manusia/

Gabriella Florencia (2019, Desember 5). Waspada, Inilah 5 Cara Penyebaran Flu Burung. Diakses pada 19 Agustus 2024, dari

https://www.halodoc.com/artikel/waspada-inilah-5-cara-penyebaran-flu-burung

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun