3. Registrasi
Kegiatan selanjutnya adalah registrasi fosil. Registrasi adalah pencatatan atau pendaftaran fosil baik hasil penemuan masyarakat, penelitian, maupun kegiatan lain yang baru diserahkan ke BPSMP Sangiran. Registrasi itu sendiri adalah pemberian nomor masuk untuk penemuan fosil baru. Penomoran tersebut diurutkan berdasarkan datangnya fosil tanpa melihat jenis hewan atau tumbuhan dari fosil tersebut.
Tahapan kegiatan dalam registrasi fosil diawali dengan menyiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti HCl, timbangan digital, Munsell Soil Color Charts, Moisture Meter, dan Mohs Hardness Scale. Alat dan bahan tersebut digunakan untuk menguji kondisi awal, berat awal, warna, kadar air, dan kekerasan fosil. Hasil pengamatan tersebut kemudian dituliskan pada label konservasi.
4. Â Inventarisasi
Kegiatan selanjutnya adalah inventarisasi fosil. Inventarisasi adalah pencatatan data, dokumentasi, dan penyimpanan fosil sebagai koleksi benda cagar budaya yang dimiliki oleh BPSMP Sangiran. Inventarisasi dilakukan dengan memberikan nomor sesuai dengan famili dari fosil tersebut. Nomor inventaris ini dicantumkan pada label koleksi dan pada permukaan koleksi dengan cara yang tidak merusak. Setelah dilakukan pencatatan, fosil yang telaj diberi label inventaris kemudia disusun di rak storage room sesuai dengan family dan bagian anatominya.
5. Konservasi Insitu
Konservasi Insitu juga merupakan bagian dari pengelolaan museum sangiran. Yang membedakan dengan konservasi yang ada di museum adalah konservasi insitu ini dilakukan di lokasi penemuanya langsung. Kegiatan identifikasi, registrasi, dan inventarisasi dilakukan langsung dilokasi. Bentuk lapisan stratigrafinya pun dapat terlihat dalam konservasi Insitu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H