Mohon tunggu...
Money

Odds & Olds -The New Style of Doing Fashion

1 Juni 2018   22:17 Diperbarui: 1 Juni 2018   22:21 404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

What is this all about?

Memasuki abad 21, dunia mengalami begitu banyak perubahan. Generasi kini tidak lagi hanya generasi X, Y, Z, namun telah berkembang hingga generasi alpha. Perubahan lain pun terjadi secara bersamaan, yaitu gaya hidup yang kian konsumtif. Gaya hidup konsumtif ini menyerang seluruh generasi, khususnya pada generasi Y, Z, dan dan alpha. Menghadapi pasar yang demikian konsumtif, perkembangan bisnis pun turut mengikuti. Bisnis produk kreatif yang dapat meninggikan nilai seseorang menjadi bisnis yang paling banyak diminati, mulai dari produk fashion dari brand mahal dan terkenal, produk makanan yang tidak ada habisnya, produk percetakan yang semakin kreatif, dan produk-produk lainnya yang cenderung mempengaruhi dan dipengaruhi oleh gaya hidup kosumtif seseorang.

Industri pakaian sebagai salah satu industri yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat masa kini memiliki berbagai perubahannya sendiri. Bergerak di Industri pakaian di generasi saat ini harus terus menerus mengikuti perubahan dan perkembangan tren yang ada, mulai dari tren bahan, tren desain, maupun tren konsep pakaian. Tren ini dapat muncul dari berbagai faktor: musim, isu kemanusiaan, isu agama, hingga inovasi. Adapun tren di berbagai negara ternyata berbeda-beda, mengikuti budaya negara serta ideologi negara itu sendiri.

 Indonesia sebagai negara yang sangat kental dengan adat kesopanan dalam berbusananya memiliki tren yang berbeda dengan tren kebanyakan di negara lain. Pakaian-pakaian yang terlalu terbuka yang sangat tren di luar negeri justru kurang banyak dikonsumsi oleh pasar di Indonesia. Meskipun pada generasi alpha gaya pakaian barat lebih banyak diminati, akan tetapi budaya kesopanan di Indonesia memaksa mereka untuk tetap memakai pakaian yang cukup sopan dalam pandangan masyarakat Indonesia itu sendiri. Adapun salah satu faktor yang memengaruhi kuatnya nilai kesopanan ini adalah mayoritasnya masyarakat beragama Islam di Indonesia. Potongan-potongan baju yang disusun hingga dapat menutup hampir seluruh tubuh kecuali wajah, sepertiga tangan, dan mata kaki pun menjadi tren, dengan anggapan bahwa lapisan-lapisan pakaian tersebut dapat memenuhi syarat seorang muslimah untuk menutup auratnya.

Business Model Canvas 

Odds & Olds adalah bisnis yang bergerak di industri fashion dengan konsep top-to-toe, terdiri dari pakaian, tas, kerudung, sepatu, aksesoris seperti pin, dasi, hingga tali pinggang. Seluruh produk ini merupakan produk desain dan pembuatan asli dari Odds & Olds (bukan retail atau department store). Adapun seluruh potongan pakaian yang dijual di toko ini dapat disesuaikan untuk konsumen beragama muslim, yaitu perempuan menutup seluruh badan kecuali telapak tangan, dan wajah, serta laki-laki yang juga menyisakan pakaian yang membiarkan mata kaki tetap terbuka.

Odds & Olds merupakan bisnis fashion yang memiliki sistem membership, dimana para anggota Odds & Olds akan mendapatkan nilai-nilai tambahan dari bisnis kami, yaitu customizable clothes, yaitu sistem kostumisasi pakaian yang memiliki ketidaksesuaian pada tubuh pelanggan. Sebagai contoh, celana panjang laki-laki dapat dikostumisasi agar tidak menutupi mata kaki hanya jika pelanggan merupakan anggota dari Odds & Olds.

Secara keseluruhan, Odds & Olds merupakan bisnis pakaian dengan nilai-nilai berupa desain yang unik, kenyamanan dan kesesuaian. Bahan yang digunakan dalam setiap jenis produk Odds&Olds merupakan bahan yang dingin, tidak mudah robek jika dicuci, serta tidak kaku jika dipakai. Desain-desain produk Odds & Olds merupakan desain unik, dengan mengutamakan kesesuaian desain pada tubuh pelanggan sebagai fokus utama pada desain. Kesesuaian ini tidak hanya pada desain per potongan produk, tetapi juga pada kesatuan produk sebagaimana yang beragama muslim dapat menyesuaikan pakaian yang diinginkan dengan ketentuan agama yang dimiliki.

Odds&Olds merupakan bisnis fashion dengan segmentasi pasar ialah laki-laki dan perempuan di atas 15 tahun, dengan konsep pakaian ialah remaja-dewasa. Jenis pakaian yang dijual ialah pakaian pergi semi formal dan non formal.

Dalam melakukan hubungan antara penjual dengan pelanggan, Odds & Olds menerapkan hubungan personal assistance dimana pelanggan dapat melakukan pembelian dibantu dengan pelayanan dari penjual secara langsung. Odds & Olds juga membuat ODS Mail, yaitu email yang berisikan berbagai informasi terbaru dari Odds & Olds kepada pelanggan. Hubungan lainnya ialah dengan membership, dimana pelanggan bisa mendapatkan keuntungan secara langsung dari keanggotaan, mulai dari diskon pembelian pertama hingga kostumisasi produk pascapembelian yang diperuntukkan hanya untuk para anggota.

Dalam pembukaan bisnis, Odds & Olds hanya akan menjual produk dengan 1 konsep untuk masing-masing jenis kelamin. Pada wanita, pakaian yang pertama kali akan dijual ialah perpaduan antara outer coat berbahan katun dengan chino jeans dan Long-sleeve shirt. Sepatu yang akan dijual ialah Model penjualan akan terbagi menjadi 2, yaitu wanita berkerudung dan tidak berkerudung, dimana wanita berkerudung akan dipadukan kembali dengan produk kerudung corn skin segiempat. Pada laki-laki, produk yang pertama akan dijual adalah perpaduan antara sweater dan T-Shirt lengan pendek dengan chino pants, beserta aksesoris utama yaitu ikat pinggang. Produk pelengkap yang akan dijual adalah sepatu dan tas. Produk sepatu yaitu heels ukuran 1,5 cm untuk perempuan dan semi boots berbahan sintetis untuk laki-laki. Produk tas yaitu frame bag untuk perempuan dan shoulder bag berbahan canvas untuk laki-laki.

Dalam menyamppaikan nilai tersebut, Odds& Olds memiliki beberapa tahapan. Yang pertama ialah membangun awareness atau kesadaran masyarakat akan kehadiran Odds&Olds, yaitu dengan melakukan iklan dan kampanye melalui sosial media, pembuatan short story addvertisement, word of mouth. Setelah itu dilakukan evaluation, yaitu dengan promosi langsung menggunakan model iklan. Tahap selanjutnya adalah penjualan, yang dapat dilakukan secara offline maupun online. Tahap selanjutnya ialah Delivery, dimana packaging menjadi salah satu nilai pennting di dalamnya sebelum dilakukan "pengiriman". Adapun pengiriman secara offline ialah memastikan kemasan produk ialah kemasan yang mudah dibawa oleh pelanggan, sementara delivery online ialah memastikan kemasan ialah kemasan standar dan resmi dari Odds&Olds, dengan kurir yang telah menjadi mitra dan ongkos kirim ditanggung oleh pembeli.

Penjualan akan dilakukan secara online dan offline. Penjualan online dilakukan melalui website resmi Odds & Olds (www.ods.com). Adapun katalog online akan disebar luaskan baik melalui website resmi maupun akun resmi instagram (@oddsolds). Secara offline, outlet pertama Odds&Olds akan dibuka di mall Kota Kasablanka dengan konsep homey, yaitu outlet sederhana beralaskan karpet dengan 2 inflatable chair yang nyaman bagi pengunjung untuk duduk dan menunggu. Selain itu, outlet juga terdiri dari 2 kamar pas tanpa peruntukkan gender, 1 buah gudang, dan 1 sizing corner untuk pelanggan yang telah menjadi anggota Odds&Olds.

Kegiatan utama dalam bisnis Odds & Olds ialah pembuatan desain, pembelian bahan, produksi, pengemasan, pemasaran, penjualan, dan bagi penjualan online adalah pengiriman barang. Sumber daya yang dibutuhkan adalah desainer, bahan--bahan, produsen pakaian, sepatu, tas, ikat pinggang, serta kerudung, lalu barang kemasan, content creator, penjual, dan kurir pengirim barang. Adapun di antara keseluruhan sumber daya yang dibutuhkan, mitra yang dibutuhkan adalah penjual bahan, produsen, penjual barang kemasan, dan kurir pengirim barang (JNE, J&T, Sicepat, Pos Indonesia).

Revenue Stream dalam Odds & Olds didapatkan dari 2 hal: penjualan dan keanggotaan. Keanggotaan dibayarkan dengan dua cara: 1. Pembayaran sebesar Rp300.000 per tahunnya dengan keuntungan bagi pembeli ialah kostumisasi produk yang telah ia beli, dimana kartu akan menjadi tidak aktif jika setelah jangka 1 tahun tidak dilakukan pembayaran kembali; 2. Pembayaran sebesar 20% dari total pembelian pada tiap pembelian produk Odds&Olds (sebelum pajak). Penjualan dilakukan dalam bentuk dinamis yaitu mendapat potongan 20% dari total pembelian jika melakukan pembelian 3 potong baju dengan minimum pembelian Rp700.000.

Adapun HPP dari tiap potong baju maksimal adalah Rp110.000, sepatu sebesar Rp70.000, tas sebesar Rp75.000, ikat pinggang sebesar Rp30.000, dan kerudung sebesar Rp9000. Dikatakan maksimal ialah karena setiap tipe produk memiliki HPP yang berbeda-beda. Adapun produk akan dijual dalam varian warna yang berbeda-beda.

That is all.

            Odds & Olds akan menjadi bisnis fashion yang memiliki target utama ialah pasar Indonesia. Kenyamanan, keunikan, dan kostumisasi sebagai nilai utama dalam seluruh produk Odds & Olds akan diberikan kepada pelanggan secara maksimal. Kepuasan dan keinginan pelanggan akan menjadi fokus utama bagi Odds & Olds.

            Bertempat di mall Kota Kasabanka, Odds & Olds diharapkan untuk menjadi merek fashion yang membawa nama Indonesia ke tahap selanjutnya yaitu Asia. Odds & Olds akan menjadi fashion brand asal Indonesia terbesar yang akan mengeluarkan produk-produk yang sesuai dengan keinginan pelanggan termasuk produk eksklusif karena inilah Odds & Olds, sebuah gaya baru dalam sebuah fashion.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun