Peradaban islam di mulai ketika Rasulullah SAW dipilih menjadi Rasul. Peradaban tersebut dibagi menjadi dua periode yakni pada masa di Makkah dan masa Madinah
1. Fase Makkah
peradaban fase di Makkah dimulai dengan turunnya wahyu pertama pada tahun 610,diikuti oleh 3 tahap yaitu Dakwah Sembunyi-Sembunyi,terang-terangan dan di luar Makkah. Meskipun menghadapi penentangan,pengikut Rasulullah terus bertambah. Beliau juga mengirim utusan dan surat dakwah keluar Makkah seperti Madinah dan Yaman
2. Fase Madinah
setelah 13tahun berdakwah di Makkah,Rasulullah hijrah ke Madinah dimana kaum Muslim tidak lagi tertindas. Madinah berkembang menjadi pusat peradaban yang mauu di bawah Kepemimpinan Rasulullah. Fokusnya adalag pada Pendidikan & Pembangungan sosial. Beliau mempersaudarakan kaum Anshar & Mihajirin serta membuat perjanjian damai komuniras Yahudi Madinah dikenal sebatai pigam Madinah yang merupakan langkah penting dalam membentuk negara Islam yang rahmat bagi seluruh alam.
B. Peradaban Islam Masa Khulafaur Rasyidin
1. Abu Bakar As-Shidiq
menjadi khalifah 2tahun 3bulan. pada masa kepempininanya dia memetangi Murtadin,mengirim pasukan ke Syam,memerintahkan pembukuan Al-Quran dan melakukan penaklukan Wilayah Persia dan Romawi.
2. Umar Bin Khattab
selama kepemimpinanya banyak wilayah ditaklukan dan mengembangkan dasar-dasar pemerintahan,melaksanakan prinsip demokratis,meninjau ulang bagian zakat,memperluas Masjib Nabawi dan Mengembangkan Sistem Pendidikan
3. Utsman Bin Affan
pencapaiannta yaitu perluasan wilayah,Kodifikasi Alquran,Renovasi Masjid Nabawi,Pembentukan angkatan laut dan Mengembangkan Pendidikan
4. Ali bin Abi Thalib
Masa pemerintahannya dipenuhi dengan konflik, termasuk perang besar antara kaum Muslimin, dan munculnya beberapa kelompok seperti Khawarij, Murji'ah, dan Syiah. Kebijakan Ali termasuk mengambil kembali tanah yang dibagikan oleh Utsman, menurunkan gubernur yang diangkat Utsman, dan memindahkan ibu kota Islam dari Madinah ke Kufah.
C. Peradaban Islam Masa Kerajaan (Dinasti)
1. Dinasti Ummayah (41-132H/661-750M)
Peradaban Islam pada masa Dinasti Umayyah mencakup berbagai kemajuan:
1. Berdirinya Dinasti Umayyah oleh Muawiyah, mengubah sistem pemilihan pemimpin menjadi monarki yang diwariskan turun-temurun.
2. Kemajuan dalam bidang politik dengan pembentukan dewan-dewan dan struktur pemerintahan yang efisien.
3. Perluasan wilayah Islam hingga mencakup Spanyol, Afrika Utara, Persia, India, dan sebagian Asia Tengah.
4. Pembangunan ekonomi yang menghasilkan kemakmuran, terutama dalam perdagangan dan pengelolaan pendapatan negara.
5. Pengembangan ilmu pengetahuan dan pendidikan, termasuk pengembangan bahasa Arab, ilmu kedokteran, matematika, astronomi, dan sastra.
6. Munculnya ilmuwan Muslim terkenal dalam berbagai bidang seperti Abu Al-Qasim Az-Zahrawi dalam kedokteran, Al-Khawarizmi dalam matematika, dan Ibn Al-Haitam dalam biologi.
Dinasti Umayyah juga dikenal karena penciptaan karya-karya seni yang megah dan perpaduan budaya baru yang terjadi melalui interaksi sosial antara kaum Muslim dan negeri taklukannya.
-Masa Kemunduran dan Keruntuhan Dinasti Umayyah -
disebabkan oleh beberapa faktor internal dan eksternal, termasuk gerakan oposisi, persaingan internal di kalangan keluarga istana, dan penurunan moral di pemerintahan. Dinasti ini runtuh setelah wafatnya Khalifah Umar bin Abdul Aziz, digantikan oleh Dinasti Abbasiyah yang didirikan oleh Al-Abbas bin Abdul Muthalib. Dinasti Abbasiyah mengalami beberapa periode pengaruh yang mencakup Arab, Persia, dan Turki, serta mencatat kemajuan dalam berbagai bidang, termasuk ilmu pengetahuan, politik, sosial-budaya, dan pendidikan. Tokoh-tokoh terkenal pada masa ini termasuk Imam Syafi'i dalam fiqh, Al-Kindi dalam filsafat, Ibnu Sina dalam kedokteran, dan Al-Khawarizmi dalam matematika.
2. Dinasti Abbasiyah (132-656H/750-1258 M)
-Kemajuan Peradaban Islam Pada Masa Dinasti Abbasiyah-
Dinasti Abbasiyah juga menjadi pusat kegiatan ilmiah dan intelektual, memperkenalkan Baghdad sebagai pusat peradaban Islam dan melahirkan banyak ilmuwan, filsuf, dan penulis terkenal.
-Kemunduran dinasti Abbasiyah -
terjadi karena beberapa faktor yaitu gaya hidup mewah para pemimpin, persaingan keluarga kerajaan, konflik keagamaan, dan kehilangan jiwa jihad. Faktor lainnya termasuk kemunduran dalam kemiliteran, kerja sama dengan keturunan Parsi, kurangnya patriotisme, dan lunturnya sifat amanah para pemimpin. Selain itu, kefanatikan dalam bermadzhab, anggaran besar untuk tentara, dan kurangnya kesatuan juga berperan dalam perpecahan. Serangan bangsa Mongol menjadi pukulan telak, menghancurkan peradaban Islam selama lima abad. Kota Baghdad, pusat pemerintahan Abbasiyah, hancur berantakan oleh Mongol, termasuk perpustakaan terbesar, Baitul Hikmah, yang isinya dihanyutkan ke sungai Tigris, menyebabkan air sungai berubah warna menjadi hitam oleh tinta buku yang terlarut.
3. Dinasti Turki Utsmani (699H-1343 H/1300-1924 M)
-Berdirinya Dinasti Turki Usman-
Dinasti Turki Utsmani didirikan oleh bangsa Turki Oghuz yang dipimpin oleh Ertoghul, yang awalnya mendiami daerah Mongol dan kemudian pindah ke Turkistan, Persia, dan Irak. Setelah membantu Sultan Saljuk melawan Bizantium, mereka diberi tanah di Asia Kecil. Kemudian, Dinasti Utsmani menyatakan kemerdekaannya dan mengambil alih kekuasaan setelah kematian Sultan Saljuk.
-Kemajuan Peradaban Islam Masa Dinasti Utsami-
Selama berkuasa, Dinasti Utsmani mencapai banyak kemajuan dalam bidang perluasan wilayah berhasil menaklukan Konstantinopel di Bizantium oleh Sultan Muhammad al-Fatih, kemiliteran, politik, kebudayaan, dan ilmu pengetahuan pada era kekuasaan Sultah Mahmud II.
-kemunduran dan kehancuran Dinasti Utsmani -
disebabkan oleh beberapa faktor, termasuk sistem pemerintahan yang buruk, keragaman penduduk dan agama, pola hidup mewah para penguasa, kekalahan dalam kontak senjata dengan Barat, dan gerakan politik yang dipimpin oleh Mustafa Kemal Pasha yang mengubah Turki Utsmani menjadi negara nasional sekuler. Ini akhir dari pemerintahan Dinasti Turki Utsmani dan menandai berakhirnya kepemimpinan Islam yang pernah gemilang.
Peradaban Islam mencapai puncak kejayaan di bawah Dinasti Turki Utsmani, dengan kemajuan signifikan dalam berbagai bidang. Namun, kemunduran dan kehancuran terjadi karena faktor internal seperti korupsi pemerintahan, keragaman penduduk, serta pengaruh Barat dan gerakan politik internal yang mengubah negara menjadi sekuler. Ini menunjukkan bahwa meskipun pernah gemilang, peradaban Islam juga menghadapi tantangan yang menyebabkan kemunduran dan akhirnya kehancuran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H