Mohon tunggu...
Rizka Rhamadanti
Rizka Rhamadanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

traveller

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Topeng Malangan: Kesenian Sakral yang Sudah Mendunia, yang Masih Dikembangkan oleh Sanggar Topeng Lintang Pandu

24 April 2024   23:00 Diperbarui: 2 Mei 2024   20:47 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sanggar topeng lintang pandu sekar adalah salah satu dari banyaknya sanggar tari topeng yang ada di Malang. Sanggar yang kami kunjungi ini terletak di Desa Tumpang, Malang, Jawa Timur. Topeng malangan ini sudah ada sejak Kerajaan Kanjuruhan abad ke-8 Masehi. Topeng ini dahulunya digunakan sebagai penutup orang mati. Pembuatannya harus dengan Kayu Cendana, karena dipercaya bisa mengantarkan roh ke maha kuasa.

Tari topeng ini diciptakan oleh seorang Raja yang bertujuan untuk suguhan kepada leluhur. Topeng malangan ini merupakan hal yang sakral, karena pada zaman dahulu hal ini bukanlah untuk hiburan. Tetapi hal ini dilakukan untuk sembahyang atau semedi menggunakan topeng.

Bapak Imam, Pendiri Sanggar/Dokpri
Bapak Imam, Pendiri Sanggar/Dokpri

Bapak imam merupakan salah satu orang yang masih menjaga kelestarian dari budaya topeng malangan ini. Beliau tidak hanya mengajarkan topeng malangan terhadap orang dewasa saja, tetapi anak-anak dan bahkan lansia berusia 75 tahun mengikuti sanggar beliau. Pada saat kunjungan, bapak imam menjelaskan bahwa ada 250 karakter topeng malangan. Yang paling terkenal adalah Tokoh Panji, tokoh ini sudah terkenal dimancanegara.

Selain tokoh panji, ada tokoh Klana Sewandana yang merupakan tokoh antagonis. Tokoh ini merupakan musuh dari Raden Panji. Kedua Tokoh ini bermusuhan sampai akhirnya tokoh panji yang menang. Meskipun demikian, tidak ada kematian karena peperangan dua tokoh ini. 

Bapak imam berkata "Sejak jaman semakin maju, barulah tari topeng ini digunakan untuk hiburan. Tetapi dahulu masih hanya bagi para bangsawan saja. Contohnya pada masa majapahit, jauh sebelum ada indonesia. Tetapi sekarang semua orang sudah bisa menikmati tari topeng ini sebagai hiburan".

Sehingga sampai saat ini, sanggar topeng lintang pandu sekar masih terus mengajarkan kesenian ini. Agar kelestarian seni topeng malangan ini tidak punah oleh zaman. 

dokumentasi praktek tari tim gajayana/dokpri
dokumentasi praktek tari tim gajayana/dokpri

Anggota Kelompok :

Rizka Rhamadanti

Sri Mulya

Zahra Fadillah

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun