Orientasi-
Cikal bakal Nusantara lahir dari Kerajaan Mapajapahit yang berkembang hebat di abad ke-14. Bagaimana awal mula berdirinya Majapahit? Dikutip dari Kerajaan Hindu-Buddha di Jawa (2019), Kerajaan Majapahit merupakan lanjutan dari Kerajaan Singasari yang didirikan Ken Arok.
*Pengungkapan peristiwa-
Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada 1292. Setelah Singasari runtuh, Raden Wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya yakni Sora, Nambi, dan Ranggalawe.
Kerajaan Terbesar di Nusantara Raden Wijaya adalah putra pangeran dari Prabu Guru Darmasiksa, Raja Sunda Galuh, sedangkan ibunya adalah putri Mahisa Campaka dari Kerajaan Singasari.
Di desa Kudadu, Raden Wijaya disambut dan dibantu bersembunyi dari kejaran musuh. Ketika Raden Wijaya tiba di Kudadu, ia berkata kepada kepala desa, "Tolong lindungi aku dan sahabat-sahabatku dari kejaran musuh. Kami berjanji akan membalas budi baik kalian." Kepala desa Kudadu menjawab, "Kami akan melindungi Tuan dengan sepenuh hati.Â
Keamanan Tuan adalah kehormatan bagi kami." Atas bantuan kepala desa, Raden Wijaya diterima berlindung kepada Arya Wiraja di Sumenep.
Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa. Raden Wijaya menamai desa yang dibangunnya di hutan Tarik dengan Majapahit.
 Ini dikarenakan di area itu banyak tumbuh pohon maja yang berbuah pahit. Setelah diterima oleh Jayakatwang untuk membuka hutan Tarik, Raden Wijaya berkata, "Ini adalah awal baru untuk mempersiapkan kebangkitan negeri ini."
*Konflik-
Raden Wijaya berhasil memikat hati penduduk untuk tinggal di tempat baru. Penduduk berdatangan dari Tumapel dan Daha. Raden Wijaya bersiap untuk merebut kembali kekuasaan dari Jayakatwang. Rencana Raden Wijaya tertolong oleh pasukan Mongol yang datang untuk menghukum Raja Jawa (Kertanegara) yang telah menghina utusan Kaisar Khubilai Khan
*komplikasi-
Persekutuan sementara pun terbentuk antara Raden Wijaya dan pasukan Mongol yang dipimpin oleh panglima Shih-pi, Ike Mese, dan Kau Hsing. Mereka bersama-sama menyerbu Kediri dan berhasil mengalahkan Jayakatwang. Pasukan Kediri runtuh, dan Jayakatwang akhirnya tewas dalam serangan gabungan tersebut.
*Klimaks-
Namun, setelah kemenangan ini, Raden Wijaya tahu bahwa waktunya untuk berpisah dengan Mongol telah tiba. Dengan cerdik, ia mengatur serangan balik terhadap pasukan Mongol, yang tidak menduga akan dikhianati oleh sekutu mereka sendiri. Pasukan Mongol terdesak, dan banyak dari mereka tewas dalam pertempuran. Sisanya dipaksa mundur dan akhirnya kembali ke negeri asal mereka.
*Resolusi-
Dengan berhasil mengusir pasukan Mongol, Raden Wijaya bukan hanya menyelamatkan tanah Jawa dari ancaman asing, tetapi juga berhasil membuktikan dirinya sebagai pemimpin yang kuat dan cerdik.
Pada tanggal 15 bulan Kartika tahun 1215 saka yang bertepatan dengan tanggal 10 November 1293, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit. Raden Wijaya dinobatkan menjadi Raja Majapahit yang pertama. Raden Wijaya bergelar Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan Majapahit tetap berpusat di Trowulan, yang kini berada di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur.
Kebahasaan :
1. Menggunakan kalimat lampau :Â
"runtuh" --menunjukkan bahwa Kerajaan Singasari sudah tidak ada lagi karena telah mengalami keruntuhan di masa lalu.
Bukti >> "Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Bupati Gelanggelang (Madiun) Jayakatwang pada tahun 1292."
2. Konjungsi temporal
setelah ---menunjukkan kejadiaan masa lampau yang dimana kondisi kerajaan setelah runtuhÂ
Bukti>> Setelah runtug,raden wijaya melarikan diri bersama tiga sahabatnya
"kemudian" -- menunjukkan bahwa tindakan berikut terjadi setelah peristiwa sebelumnya.
Bukti >> "Arya Wiraja kemudian membantu hingga Raden Wijaya diterima Raja Jayakatwang, bahkan diperbolehkan membuka hutan Tarik di Trowulan untuk dijadikan desa."
3. Penggunaan kata kerja material
"mendirikan" -- menunjukkan tindakan Raden Wijaya dalam membangun Kerajaan Majapahit.
Bukti >> Â "Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H