Mohon tunggu...
rizka puspita
rizka puspita Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

hobi menonton drama

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revitalisasi Komunikasi Islam: Infotainment Sebagai Media Dakwah

14 Juli 2023   00:31 Diperbarui: 14 Juli 2023   00:34 211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam era digital yang dipenuhi dengan berbagai bentuk hiburan dan informasi, komunikasi yang efektif tentang agama menjadi semakin penting. Untuk merevitalisasi komunikasi Islam, kita perlu mengadopsi pendekatan yang sesuai dengan zaman ini. Dalam artikel ini, kita akan mengeksplorasi bagaimana infotainment, gabungan antara informasi dan hiburan, dapat menjadi media dakwah yang efektif untuk membawa Islam lebih dekat kepada masyarakat luas.

Menurut KBBI, revitalisasi sendiri adalah proses, cara, perbuatan menghidupkan atau menggiatkan kembali. Dari pengertian tersebut dapat dipahami bahwa revitalisasi adalah suatu proses atau cara yang dilakukan guna menggiatkan kembali program yang belum maksimal.

Komunikasi dalam Islam memiliki peran yang sangat penting dalam menyebarkan ajaran agama kepada umat muslim maupun non-muslim. Dalam era digital dan teknologi informasi seperti sekarang ini, penting bagi umat Islam untuk terus beradaptasi dengan perkembangan zaman agar pesan-pesan dakwah dapat disampaikan dengan lebih efektif dan menjangkau khalayak yang lebih luas. Salah satu bentuk revolusi komunikasi yang dapat digunakan adalah melalui media infotainment.

Infotainment sendiri merupakan singkatan dari informasi dan hiburan yang dapat diartikan sebagai salah satu media populer di era digital ini. Infotainment biasanya menggabungkan informasi yang relevan dengan hiburan untuk menarik perhatian penonton, menambah pengetahuan secara cepat dan mengembangkan informasi yang ada saat ini. 

Dalam konteks komunikasi Islam, infotainment dapat menjadi sarana yang efektif untuk menyampaikan pesan dakwah kepada generasi muda yang lebih terbiasa dengan format hiburan yang menarik. 

Dengan mengikuti perkembangan zaman yang ada pesan yang disampaikan dalam dakwah dapat dikemas sedemikian rupa sehingga mudah diterima oleh generasi-generasi muda dengan tidak mengurangi atau menambah nilai yang ada didalamnya. Perkembangan zaman juga menjadi hal yang perlu diperhatikan, karena dizaman yang serba digital ini sebagai pemberi dakwah kita dituntut untuk ikut serta dalam perkembangan zaman agar memudahkan penyampaian komunikasi sehingga dapat terjadilah komunikasi dua arah. 

Pertama, melalui infotainment, pesan-pesan agama dapat disampaikan dengan cara yang lebih menarik dan menghibur. Dalam banyak kasus, pendekatan yang kaku dan formal dalam dakwah seringkali kurang diminati oleh generasi muda. Dengan menggabungkan elemen hiburan, seperti musik, tari, atau cerita menarik, infotainment dapat membuat pesan-pesan yang ada dalam dakwah menjadi lebih menarik dan mudah dicerna. Hal tersebut menjadi tantangan bagi pemberi informasi demi berjalannya komunikasi yang baik. 

Dengan mengikuti trend tersebut akan membantu menarik perhatian generasi muda dan membuat mereka lebih tertarik untuk mendengarkan dan mempelajari nilai-nilai Islam.

Kedua, infotainment memiliki potensi untuk mencapai khalayak yang lebih luas. Dalam era digital ini, media sosial dan platform streaming memungkinkan infotainment untuk dengan mudah diakses oleh orang-orang dari berbagai latar belakang dan lokasi. 

Kemudahan dalam mengakses informasi merupakan salah satu unsur yang harus diperhatikan jika ingin pesan yang ada dalam dakwah berhasil. Seringkali kendala hal tersebut menjadi salah satu yang sering terjadi. Mudahnya pesan dakwah diakses dimana pun si penerima informasi berada, baik yang muda atau yang tua merupakan point penting berhasilnya suatu komunikasi. 

Dengan memanfaatkan kepopuleran media sosial, infotainment Islam dapat menjangkau orang-orang yang sebelumnya sulit dijangkau melalui metode dakwah konvensional. Ini membuka peluang untuk menyebarkan pesan-pesan agama kepada lebih banyak orang, baik di dalam maupun di luar komunitas Muslim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun